7. KEBOHONGAN

2.9K 139 5
                                    

Ratu kalang kabut, mencari keberadaan Pangeran, sudah jam 1 malam dan suaminya belum juga pulang kerumah, Ratu sudah menghubungi nya namun hp Pangeran mati, ia juga sudah menanyakan keberadaan Pangeran pada Sofia, mama mertuanya, namun balasan dari Sofia membuat Ratu semakin sedih.

Gadis itu kini berbaring di sofa ruang tamu, sembari memgang hpnya menanti kabar dari sang suami yang tak kunjung pulang, malam semakin larut rasa kantuk mulai menyelimuti Ratu, berusaha ia menghilangkan rasa ngantuknya dengan meminum kopi dan merendam kakinya dia air, namun tetap saja rasa kantuknya tak bisa tertahan lagi.

Baru saja ia akan menutup matanya, namun ketukan pintu apartemennya membuatnya tersadar kembali, dan buru-buru berjalan kearah pintu, sebelum membuka pintu terlebih dahulu Ratu melihat dari kaca kecil yang berada dipintu, untuk melihat siapa yang berada diluar.

Setelah melihat wajah regal yang terpampang disana, barulah ia berani membuka pintu.

"Pangeran" kaget Ratu, saat ia melihat Pangeran yang tengah dibopong oleh Regal dengan kondisi setengah sadar, bahkan Ratu bisa mencium aroma alkohol yang berasal dari mulut suaminya.

"Bawa masuk, Gal" ucap Ratu sambil meminta Regal untuk membopong tubuh Pangeran masuk kedalam apartemen, lalu menidurkannya di sofa.

"Kok Pangeran bisa sama kamu yaa, Gal?" Tanya Ratu sambil membuka sepatu Pangeran.

"Dia abis berantem Raa, sama anak Jervanos, karena Jervanos udah nyerang Bima, dan setelah itu gue gak tau kenapa Pangeran tiba-tiba ada di club, gue cuman ditelfon sama Diego buat jemput Pangeran, dari tadi dia nyebut nama lo" jelas Regal.

"Makasih yaa Gal, maaf ngerepotin" ucap Ratu.

"Gak papa Raa, Pangeran udah kayak saudara gue kok, kalau kalian lagi ada masalah selesain dengan kepala dingin Raa, kalian baru nikah dan emang gak mudah buat ngehadapin krikil-krikil kecil dalam rumah tangga, tapi gue yakin lo sama Pangeran bisa lewatin itu" kata Regal, sambil menepuk bahu Ratu.

"Iyaa Gal" balas Ratu sambil tersenyum.

"Yaudah gue pamit yaa, kalau butuh sesuatu kabarin aja" Pamitnya.

"Iyaa Gal, makasih yaa" ucap Ratu sambil mengantar Regal sampai depan pintu.

Setelah kepergian Regal, Ratu buru-buru masuk kedalam dapur mengambil alat kompres dan juga p3k, untuk memgobati luka Pangeran yang lumayan banyak. Tapi ini belum apa-apanya dibanding dengan luka-luka sebelumnya saat mereka masih duduk dibangku SMA.

Ratu berjokok di samping Pangeran yang tengah tertidur diatas sofa, ia mulai mengompres luka pada sudut bibir, pelipis serta hidup suaminya. Ratu sudah sering menghadapi Pangeran dengan wajah penuh luka seperti ini, tapi entah mengapa kini rasanya justru berbeda, rasa khawatirnya kini bertambah dua kali lipat, saat tau Pangeran mabuk.

"Maafin aku yaa" tangisan Ratu tak dapat ia bendung, ia menyentuh wajah mulus Pangeran dengan lembut, tak ingin membangunkan suaminya, Ratu kemudian berjalan masuk kedalam kamar, untuk mengambil selimut.

Setelah menyelimuti tubuh suaminya hinga sebatas dada, Ratu kembali duduk di samping Pangeran dengan posisi membelakangi Pangeran.

Ratu mengusap air matanya sambil menyentuh perutnya, berharap apa yang ia takutkan tidak akan pernah terjadi. Tanpa terasa rasa kantuk mulai menghampiri Ratu, jam sudah menunjjukan pukul 3 pagi, Ratu tertidur tepat disamping Pangeran, dengan posisi kepalanya ia dekatkan dengan kepala Pangeran, kemudian kakinya yang ia tekuk.

***
Ratu terbangun dengan posisi yang sudah berada diatas sofa, dengan selimut yang semalam ia gunakan untuk menyelimuti Pangeran, mungkin saja laki-laki itu yang memindahkannya keatas sofa, karena kasihan melihat posisi Ratu yang tertidur sambil duduk.

BADROMANCE JILID 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang