18. HANYA TERLUKA

2.6K 121 3
                                    

Setelah kuliah bubar, Ratu tidak memilih untuk segera pulang kerumahnya maupun ke apartemennya, ia memilih untuk ikut bersama Winda bekerja, seperti yang tadi sudah ia bicarakan kepada Winda.

"Lo yakin mau ikut gue kerja, hari ini gue padet lho?" Tanya winda mencoba menyakinkan Ratu, sebab tidak biasanya gadis itu mau ikut bersamanya bekerja.

"Iyaa Winda bawel, hari ini gue jadi asisten lo, jadwal lo hari ini apaa aja" balas Ratu, ia memilih untuk menyibukkan dirinya hari itu agar ia bisa melupakan masalahnya sebentar saja.

"Hari ini gue dipanggil buat jadi badut ngisi acara ulangtahun, abis itu ada acara grandopening juga, sama malamnya gue mau nyanyi di cafe Senja" ujar Winda, yang langsung di catat oleh Ratu di catatanya, karena hari ini ia akan mnjadi asisten pribadi  Winda.

"Okee semuanya udah saya catat boss, kita tinggal jalan" ucap Ratu dengan semangatnya mencoba untuk baik-baik saja, walau ia sedang kaca.

"Yaudah terserah lo aja dahh Raa, suka-suka lo yang penting gue udah ingetin kerjaan gue padet" Winda masih saja mengomel, membuat Ratu yang berdiri disampingnya hanya bisa berdumal yang tidak jelas.

Saat keduanya tengah berdiri di halte bus, menunggu bus yang akan mengantar mereka ketempat Winda menyewa baju badut. Tiba-tiba seseorang menghampiri keduanya, seketika raut wajah Ratu menjadi tidak bersahabat, ia memilih mundur dan bersembunyi dibalik punggung Winda.

Winda melihat kearah Ratu yang kini berdiri dibelakangnya "Win, bilang gue lagi gak mood" bisik Ratu, membuat Winda semakin kebingungan, namun ia tetap melakukan hal yang dikatakan temannya.

"Raa, gue mau ngomong" Ucap Aidan saat ia sudah berdiri dihadapan Winda dan Ratu yang berdiri dibelakang Winda.

"Ratunya lagi gak mood kak, jadi sorry yaa dia lagi gak bisa di ajak ngobrol" balas Winda.

"Tapi..." belum lagi Aidan menyelesaikan ucapannya, Winda dengan cepat memotong bersama dengan datangnya bus yang mereka tunggu.

"Udah ya kak Aidan, kami buru-buru" ucap Winda, sambil menarik lengan Ratu untuk masuk kedalam bus bersamanya.

Setelah mereka sudah berada didalam bus, Ratu duduk didekat jendela sambil melihat kearah Aidan yang masih berdiri di tempatnya dengan tatapan tertuju kepada Ratu, mungkin memang lebih baik seperti ini, sampai ia tahu siapa penyebab dari kesalahapahaman yang terjadi antara dia dan Aidan.

"Lo lagi ada masalah apa sama Aidan?" Tanya Winda, karena tidak biasanya Ratu mengabaikan Aidan.

Ratu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi "gue lagi males aja ngomong sama dia, takut dia baper" balas Ratu.

"Lah bukannya lo bilang Aidan gak mungkin baper ke lo, kok sekarang lo takut?" Tanya Winda.

"Gpp, takut aja dia kena pesona gue yang melebihi pesona raisa"

"Nyenyenye"

Keduanya terus bertengkar hingga sampai ke tempat tujuan, Pertemanan keduanya memang tidak perlu diragukan lagi, walau Winda baru mengenal Ratu 3 tahun, tapi ia sudah seperti tahu banyak soal Ratu, itu karena Ratu cukup terbuka padanya, semua masalah yang dihadapi oleh temannya itu sudah ia dengarkan semua, bahkan cerita Ldrnya pun tak lepas dari Winda. Maka dari itu Winda tahu banyak soal Ratu, tapi tidak sebaliknya Winda cukup tertutup kepada teman-temannya, baginya kehidupannya tak ada yang menarik, semuanya gelap.

***
Setelah dua pekerjaan Winda selesai, kini mereka kembali ke perkejaan sampingan Winda yang berikutnya yaitu menyanyi di cafe. Cafe Senja adalah salah satu Cafe ternama yang lokasinya berdekatan dengan kampus mereka.

Tak banyak yang tahu jika gadis yang terkenal cukup tertutup di kampus itu ternyata punya bakat menyanyi, Winda memang sangat berbeda dari cewek-cewek lain diluar sana, mungkin mereka bisa menghabiskan waktu dengan keluarga, ataupun teman, tapi bagi Winda yang sudah tidak memiliki keluarga, mencari uang adalah hal yang paling utama dalam hidupnya.

"Lo tunggu disana aja" pinta Winda pada Ratu yang sejak tadi dengan setia mengikutinya, bahkan wajah gadis itu sudah terlihat sangat lelah.

"Gue pesen minum yaa, lo mau sekalian gak?" Tanya Ratu, karena tenggorokannya sudah cukup kering sejak tadi belum di siram dengan air.

"Dibayarin kan?" Tanya Winda sambil terkekeh.

"Iyaa, tenang aja udah sono lo nyanyi" balas Ratu, membuat Winda memeluk tubuh Ratu dengan girang.

"Makasih Ratuuuku" ujar Winda, sebelum akhirnya melangkah naik ke panggung kecil tempat orang-orang menyanyi.

"Haii, selamat malam semua" sapa Winda kepada para pengunjung cafe yang malam itu nampak sangat ramai, Ratu menatap kearah Winda dengan senyum lebar.

"Malamm!" sahut semua pengunjung Cafe, begitupun dengan Ratu yang membalasnya dengan suara kencang.

"Malam ini spesial buat kalian yang selalu membohongi diri agar terlihat baik-baik saja walau kenyataanya hati kalian lagi gak baik-baik aja, atau raga kalian lagi capek bangett, gue ada lagu terbaru dari colaboration antara fiersa besari dan feby putri, selamat mendengarkan" ucap Winda.

Ku terbangun lagi
Diantara sepi hanya pikiran yang ramai
Mengutuki diri
Tak bisa kembali tuk mengubah alur kisah

Ketika mereka meminta tawa
Ternyata rela tak semudah kata

Tak perlu khawatir ku hanya terluka
Terbiasa tuk pura-pura bahagia
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Sebelum kembali membohongi diri

Ketika kau lelah
Berhentilah dulu, beri ruang beri waktu
Mereka bilang syukurilah saja
Padahal rela tak semudah kata

Tak perlu khawatir ku hanya terluka
Terbiasa tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Sebelum kembali membohongi diri

Ha..ha...ha aaa

Kita hanyalah manusia yang terluka
Terbiasa tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Ku tak ingin lagi membohongi diri
Ku ingin belajar menerima diri.

Setelah lagu selesai, semua pengunjung cafe bersorak sambil bertepuk tangan memberikan apresiasi pada Winda yang berhasil membawakan lagunya dengan sangat baik, bahkan beberapa ada yang menangis, termaksud seorang gadis yang tadi begitu semangat meneriaki dirinya, kini terlihat sangat murung.

Winda berjalan mendekati Ratu yang menatap kearah depan dengan tatapan kosong, Winda menarik kursi untuk duduk disamping Ratu.

"Raa, lo gapapa?" Tanya Winda, seketika membuat tangis Ratu pecah.

Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang paling Ratu hindari.

Suara tangis Ratu terdengar begitu pedih di telinga Winda, dia hanya bisa mengelus punggung Ratu mencoba memberi ketenangan kepada temannya itu, ternyata temannya sedang menyimpan luka.

"Gue capek Win" ucap Ratu disela-sela tangisnya.

***

Hayoooo semuanyaaaa! Apa kabarrr? semoga selalu dalam keadaan baik yaa

Seperti biasa jangan lupa vote dan spam comment🥰🥰

BADROMANCE JILID 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang