Bagian 20

41 5 2
                                    

<Preview bagian sebelumnya

"Aku dan Viola baik-baik saja Jeisson. Terima kasih sudah mengawatirkan kami." Ujar Serina sambil tersenyum dan Viola pun juga memberi anggukan dan senyum karna telah mewakilkan apa yang dia juga ingin ucapkan.

Satu lagi yang Viola sadari, Jeisson ini supel. Terbukti Serina yang sedikit insecure instilahnya dengan status orang bisa akrab dengannya.

"Wahh, sekarang aku benar-benar lega. Kalau begitu ayo kembali." Ucap Jeisson mengambil posisi ditengah sambil merangkul pundak Viola dan Serina.

"Aku tadi sudah beli makanan juga untuk kita, kupikir kalian pasti kelaparan belum buat apa-apa." Ujar Viola samberjalan.

"Eiii, jangan salah. Kami tadi sebenernya sudah akan memasak, tapi ada teriakan perempuan yang diserang bandit itu. Jadilah kami belum makanan." Balas Jeisson.

"Aihh kasian, ayo cepat kalau begitu. Nanti siluman kelinci kita bisa mati kelaparan disana." Balas Viola lalu mereka bertiga tertawa bersama. Yah siapa lagi kalau bukan Arion.

***
Begitu sampai di perbatasan  tempat awal berpisahnya Serina dan Viola dengan para pangeran, dapat mereka lihat ada seorang perempuan yang cukup cantik dengan baju yang sedikit lusuh berhias bercak-bercak tanah, Viola yakin dia adalah perempuan yang diserang bandit sebelumnya.


Tidak ada keanehan entah itu memang karena dia orang baik-baik atau perempuan itu yang pandai dalam manipulasi. Sedikit informasi, Viola sebenarnya adalah orang yang akan menilai orang begitu pertama kali melihat. Walaupun begitu tidak banyak orang yang tahu, pasalnya Viola cukup pandai untuk membuat itu terlihat se-natural mungkin.

Setelah benar-benar sampai, baik Viola, Serina, maupun Jeisson memilih untuk istirahat dan duduk. Yah pastinya mereka lelah setelah berjalan dari perbatasan ke pasar. Mereka semua diam, Viola tidak tahu ada apa dan dia pun memilih untuk diam juga.

"Ayo kurasa sudah cukup istirahat kita, sekarang mari cari bahan makanan." Ucap Daryan yang berdiri lalu diikuti pangeran-pangeran lain.

"Tidak usah, aku tadi membeli makanan untuk kita." Ucap Viola dan dibarengi Serina yang mengakat kantung berisi makanan yang telah dibeli.

"Aku pikir tadi uang dari Arion masih sisa banyak, sekalian saja untuk beli makanan. Sekedar antisipasi kalau-kalau kalian mati kelaparan karena tidak menemukan apa-apa di perbatasan." Tambah Viola sedikit terkekeh.

"Heii, kami ini sudah pernah hidup di alam bebas sebelumnya asal kau tau nona." Balas Arion.

"Baiklah Yang Mulia, hamba kan hanya sekedar antisipasi sekiranya engkau kelaparan dan tewas mengenaskan." Celetuk Viola dengan nada mengejeknya dan di balas dengusan kesal oleh Arion.

"Tunggu apa lagi, ayo duduk semua. Kita makan sekarang." Kini Serina yang hanya diam memacah suasana permusuhan antara Viola dan Arion.

Mereka makan dengan tenang yang sejujurnya menurut Viola sedikit kurang nyaman, karena tenang disini seolah diselimuti kecanggungan luar biasa. Selain itu, mereka terbiasa gaduh saat makan.

Begitu selesai makan, Rezvan yang selalu penuh inisiatif berniat untuk membuka obrolan mengingat suasana sunyi ini benar-benar cukup tidak nyaman menurutnya.

"Viola, Serina mungkin Jeisson sudah menceritakan bahwa tadi kami menyelamatkan orang yang diserang bandit. Dan ini dia orangnya, perkenalkan dirimu."

Perempuan itu tersenyum kemudian memperkenalkan dirinya. "Halo, kenalkan aku Gwen."

Viola POV

Dari gaya perkenalannya yang singkat namun juga sedikit ramah. Sepertinya tipikal pick me girl yang  jadi primadona, lemah lembut dan anggun jika di bumi. Tapi jangan lupakan sifat menyebalkan mereka dibalik sifat orang yang pick me girl.

Maaf-maaf saja aku bukannya selalu berpikir negatif jika melihat orang dengan kepribadian seperti itu, tapi lebih pada keseringan dihianati jadilah seperti ini sedikit banyak punya trust issue yang membuatku lebih waspada. Semoga saja yang ini bukan penghianat.

Sesaat setelah Gwen selesai perkenalan, ternyata Serina masih saja diam. Padahal kan niatku menunggu dia dulu yang bicara. aish dasar bocah itu, perasaan dulu dia cerewet saat pertama kali bertemu denganku.

"Hai, aku Viola. Senang bertemu denganmu." Ucapku kemudian tak lupa senyum ramah yang telah ku latih bertahun-tahun untuk membuatku tidak terlihat seolah menilai orang ketika pertama kali bertemu. Yah butuh perjuangankan untuk mendapat ini, karena dulunya aku sempat dimusuhi juga karena tatapan menyelidik yang kurang pro.

Lupakan soal tatapan, sekarang aku menoleh pada eksistensi manusia cerewet di sampingku dan wah ternyata malah melamun dia.  Benar-benar memang random sekali Serina ini, lalu kuputuskan menyenggol lengannya.

"Ah iya, perkenalkan aku Serina." Ucap Serina dengan kikuk dan sedikit kaget seolah ada kecanggungan dalam nada bicaranya.

Lalu aku beralih pada Jeisson yang juga diam saja, aku yakin dia belum kenal Gwen. Pasalnya dari ceritanya tadi dia langsung menyusulku dan Serina ke pasar, mana sempat untuk kenalan.

"Ada apa? Aku tau dia siapa Vi..

Ucap Jeisson setelah ku senggol lengannya dan mengarahkan mataku pada Gwen agar dia memperkenalkan diri. Tatapannya sedikit tidak bersahabat, padahal Jeisson adalah si hati malaikat dan sabar, walaupun jahil juga.

dia mantan tunanganku." Lanjut Jeisson.

Hah sudah kuduga ada yang tidak beres dengan ini semua, yah walaupun aura Gwen tidak terprediksi tapi dari suasana yang cukup tidak menyenangkan ini, sudah pasti ada penyebabnya. Dan aku pikir putusnya pertunangan yang seperti ini pasti ada kejadian yang tidak baik yang melandasinya

Tapi yang membuatku bingung, kenapa Serina yang notabenenya orang luar disini secanggung itu. Seolah ada yang terjadi antara dia dan Gwen. Tapi dia bahkan baru pertama mengenal dan berbincang dengan pangeran Land of Seasons saat menginjak istana bersamaku. Jika dikaitkan dengan dia yang terlihat menyukai Jei dan cemburu, kurasa itu tidak masuk akal, karena pasti Serina juga baru mengetahui fakta Gwen adalah mantan tunangan Jeisson juga baru saja.

Lagipula seperti spekulasiku sebelumnya Serina tidak mengenal pangeran-pangeran ini sebelumnya, kecuali para pangeran ini yang pasti sudah tahu bahwa Gwen adalah mantan tunangan Jeisson yang mana juga teman mereka sendiri. Jadi wajar saja jika suasana canggung, tapi Serina ada apa dengan sikapnya?

Viola Pov End

***

Sedih banget lama gabisa update, padahal udah niat nyelesain cerita ini secepatnya. Tapi ternyata tugas kuliah makin numpuk pas masuk semester ini. Mungkin aku juga akan slow update, tapi aku tetep usahain bisa update. Stay safe dan sehat selalu kita semua🐳.

 Stay safe dan sehat selalu kita semua🐳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source: twitter

Duo Busan selalu meresahkan🙌🏻

The Princes Of The Four Seasons (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang