Bagian 5

76 13 0
                                    

Saat ini sekitar pukul dua siang, jika melihat dari arah bayangan Viola. Lomba memasak terbagi dalam dua kategori: para orang tua dan anak muda.

Sebelumnya, Viola dan Serina telah mencari bahan-bahan untuk memasak. Yah, meskipun Serina hanya menemani saja, karena ternyata gadis itu benar-benar tidak bisa memasak.

Viola memutuskan untuk memasak ayam tepung. Ia yakin belum ada yang pernah membuatnya di sini. Selain karena mudah, peluang menang juga lebih besar.

Kini, baik Viola maupun Serina telah bersiap di tempat lomba. Bisa ditebak, lomba ini mayoritas diikuti oleh para gadis. Namun yang menjadi perhatian Viola bukan banyaknya peserta, melainkan pakaian mereka yang berlebihan. Ditambah lagi, riasan tebal yang hampir sama dengan lapisan tepung di ayam goreng.

"Punya nyali juga kau ikut lomba." Suara sinis seorang gadis berbaju merah terdengar saat ia melewati Serina, bahkan sengaja menyenggol bahunya.

Serina hanya diam, seolah kejadian ini bukan sesuatu yang baru baginya. Tak ada yang bereaksi, beberapa malah tertawa, meskipun tidak ada hal lucu dalam situasi ini.

Viola awalnya memilih untuk diam. Ia belum tahu duduk permasalahannya. Namun, gadis berbaju merah itu kembali membuka mulutnya. "Oh lihatlah, kau mendapatkan pasangan yang sama buruk dan menyedihkan sepertimu." Tatapannya menyapu Viola dari ujung kepala hingga kaki dengan senyum meremehkan.

Viola tidak suka diremehkan, apalagi ia punya bakat alami dalam berbicara sarkas. Dengan ekspresi tenang, ia menanggapi, "Daripada bicara omong kosong, lebih baik tutup mulutmu dan berkacalah. Mukamu penuh dengan tepung. Oh, apakah kau sengaja membuatnya tampak seperti itu karena ini lomba memasak?" Viola menambahkan senyum remeh sambil menaikkan satu alisnya.

"Kau...!"

Namun sebelum gadis itu sempat membalas, lonceng tanda dimulainya lomba berbunyi.

"Awas kau," geram gadis berbaju merah sebelum akhirnya pergi.

"Viola, dia itu anak salah satu pejabat istana. Kau bisa diganggu oleh Gresha nanti," bisik Serina khawatir sambil membantu Viola mempersiapkan bumbu.

"Biarkan saja. Dia pikir aku takut? Kau tenang saja," jawab Viola santai.

Sebenarnya, ada alasan lain mengapa Viola memilih membuat ayam tepung. Ia rindu pada ibunya dan makanan favoritnya itu. Di bumi, ibu Viola adalah pemilik restoran ayam yang cukup terkenal. Untungnya, Viola bukanlah gadis modern yang buta urusan dapur.

"Viola, kenapa ayamnya dilumuri tepung? Wujudnya jelek sekali," komentar Serina saat melihat Viola membalur adonan tepung ke paha ayam yang sebelumnya telah direbus.

"Tenang saja, kau pasti akan suka," jawab Viola tetap fokus.

"Dan kau yakin akan memasukkan ayam jelek itu ke minyak pijat itu? Kau tahu, saat aku ikut membuat minyak panas-panas, minyaknya meletup-letup sampai mengenai tanganku dan melepuh," Serina kembali berceloteh.

Sebagai informasi, di Land of Seasons sudah ada minyak, tapi biasanya hanya digunakan untuk memijat atau mengolesi rambut. Namun, minyak ini terbuat dari kelapa, dan kebetulan keluarga Serina yang memproduksinya. Sebelum berangkat tadi, mereka sempat pulang ke rumah Serina untuk mengambilnya.

"Ais, jangan mengatai ayam ini jelek terus. Awas saja nanti kalau kau makan. Dan masalah minyak yang meletup, tenang saja, asal kau tidak dekat-dekat, kau akan aman," kata Viola.

Saat Viola memasukkan ayam ke dalam minyak panas, suara gemuruh dari pertemuan minyak dan tepung menarik perhatian banyak orang, termasuk peserta lain dan penonton.

Bahkan, keluarga kerajaan pun memperhatikannya.

"Kak, cara memasak dua gadis itu aneh sekali. Lihatlah, ayam itu dibaluri tepung. Bagaimana rasanya nanti? Dan juga dimasukkan ke dalam apa itu tadi?" tanya Arion dengan wajah bergidik. Pasalnya, yang menjadi juri adalah kedua pangeran itu.

"Entahlah, semoga tidak berakhir dengan membuat kita mual dan sakit perut nanti," balas Daryan.

Sementara itu, Raja dan Ratu Summerland hanya mengamati sambil memastikan kedua anak mereka tidak berulah.

Untuk anggota dari negeri lain, mereka akan datang pada puncak perayaan di istana Summerland.

Kembali ke masakan Viola dan Serina. Saat ini ayam tepung—alias ayam crispy—sudah matang.

Serina yang awalnya mengomentari betapa jeleknya ayam itu, kini malah sudah menghabiskan dua potong.

Ketika ia hendak mengambil potongan ketiga, Viola lebih dulu menepuk tangannya, disertai tatapan tajam.

Kini Viola mulai membuat saus untuk ayam crispynya. Ini bukan hal sulit, mengingat ibunya sering memintanya membuat saus di rumah. Ia menyiapkan tiga jenis saus: saus biasa yang tidak pedas, saus pedas, dan saus madu.

Akhirnya, masakan Viola selesai. Kini, mereka hanya tinggal menunggu waktu perlombaan berakhir.

The Princes Of The Four Seasons (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang