4. Broken Heart

210 27 0
                                    

   Anne membuka matanya perlahan. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu bangun dari baringnya. Sebelum pergi Anne menatap Joy dan Zac yang masih terlelap. Keduanya tampak begitu mirip dan menggemaskan. Setelah itu, Anne segera mandi dan membantu bibi Tya menyiapkan sarapan.

"Ya ampun, Anne. Kenapa repot-repot bantu bibi Tya? Kamu istirahat aja, Anne. Bibi Tya bisa lakukan itu sendirian" seru Natasha saat melihat Anne sibuk menata meja makan

"Nggak papa kok, Bu"

"Joy sama Zac sudah bangun?"

"Sudah, bu. Zac lagi mandi sedangkan Joy  sudah siap dan lagi main kelinci di taman belakang"

   Natasha mengangguk. Ada rasa bahagia dalam dirinya. Senang rasanya karena bisa melihat Anne ada di rumahnya. Selama ini Natasha takut membawa Anne kerumah karena takut gadis itu akan bertemu Zac. Ia bukan takut mereka jadi kenal, namun Natasha sangat mengenali watak Zac yang buruk. Jadi ia tidak ingin Anne terluka karena Zac. Namun akhirnya, ia malah meminta Anne menikahi Zac. Ia memang sangat bodoh.

   Setelah beberapa saat, Zac keluar dari kamarnya. Dan semuanya sarapan dengan tenang.

"Bu, aku akan pulang ke apartemen hari ini" ucap Zac memecahkan keheningan

"Kamu? Kamu sendiri?"

Zac memutar bola matanya, "Emang boleh?"

"Tentu saja, tidak! Kamu, Anne dan Joy itu adalah satu sekarang. Kalau salah satu harus pergi, semuanya harus ikut!"

"Ya sudah, bu. Zac tau kok"

"Kalian nggak mau bulan madu dulu?"

   Seketika Anne dan Zac saling pandang. Namun keduanya langsung buang muka. Tidak ingin bertatapan lebih lama.

"Nggak bisa, bu! Zac harus kerja"

Natasha tersenyum, "Kan ada ibu. Ibu bisa urus perusahaan sendiri"

"Bu...!"

"Nggak ada alasan, Zac!"

   Zac menatap Anne. Tatapannya seakan memerintah Anne untuk menghentikan rencana ibunya.

"Emm, bu..."

"Ya, Anne?"

"Kayaknya Anne nggak bisa, bu. Besok Anne harus mulai kerja. Apalagi Anne anak baru, nggak enak harus izin"

Natasha terdiam.

"Yah, sayang banget. Kalau gitu nanti ibu cari tau bos kamu, Anne. Siapa tau ibu kenal dan bisa bikin kesepakatan dengannya"

  Anne hanya mengangguk kaku. Setidaknya ia bisa menunda rencana bulan madu itu.

"Jadi, Zac boleh kembali ke apartemenkan, bu?"

"Ah, soal apartemen. Kamu nggak perlu balik kesana. Ibu sudah siapkan rumah baru untuk kalian sebagai hadiah dari ibu. Tapi rumahnya masih tahap finishing. Kalian bisa tinggal disana minggu depan. Jadi sambil menunggu, kalian bisa tinggal di rumah ibu dulu"

"Bu, Zac nggak bisa! Barang-barang Zac ada di apartemen"

"Ibu akan suruh orang untuk pindahkan barang-barang kamu"

"Bu!" Panggil Zac dengan nada tinggi

   Natasha terkejut. Seumur hidupnya, ini pertama kalinya Zac memanggilnya dengan nada tinggi seperti itu.

"Zac, kamu kenapa sih? Kamu mau adu nada tinggi sama ibu? Ibu juga bisa kok marah dengan nada tinggi seperti itu!"

"Zac marah, bu! Kenapa sih sejak ada wanita ini semuanya jadi ribet?" Tanya Zac seraya menunjuk Anne

Sad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang