Natasha menatap Anne, Zac dan Joy yang menikmati sarapan mereka dengan lahap.
"Zac, ibu bisa minta tolong?"
"Apa?"
"Tolong kamu hadiri acara anniversary pernikahan pak Handoko dan istrinya"
"Oke" jawab Zac santai
"Tapi bukan itu yang terpenting"
"Lalu?"
"Kamu tahu pak Antonie?"
Zac mencoba mengingat lalu mengangguk, "Ya, Zac tahu"
"Pak Antonie akan menjual diskotiknya. Ibu mau kamu bisa meyakinkan pak Antonie untuk menjual diskotiknya pada kita"
"Memangnya pak Antonie tidak mau menjualnya pada ibu?"
"Bukan begitu, tapi setahu ibu sudah banyak orang yang ingin membeli diskotik itu"
"Ibu mau meneruskan diskotik itu?"
Natasha tertawa kecil, "Tentu saja tidak! Bangunan itu akan ibu hancurkan lalu di bangun ruko. Karena tempatnya sangat startegis, ibu yakin akan banyak peminatnya"
"Baiklah, akan Zac lakukan"
"Tapi kamu pergi dengan Anne"
Anne refleks menatap Natasha saat namanya di sebut. Lalu tatapan Anne beralih ke Zac. Menunggu pria itu memprotes Natasha.
"Oke" jawab Zac santai
Natasha mengangguk senang.
"Emm, bu..." panggil Anne
"Kenapa, Anne? Kamu tidak bisa?" Tanya Natasha dengan wajah sedih
Anne tertegun namun akhirnya menggeleng.
"Tidak, bu. Anne bisa kok" jawabnya pasrah
Yap, sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk menolak. Walau Anne sedikit bingung dengan Zac. Seharusnya pria itu akan menolak saat ibu memintanya menghadiri acara bersama Anne. Namun anehnya Zac dengan mudahnya mengangguk setuju.
***Zac menggenggam tangan Anne saat masuk ke dalam rumah pak Handoko. Ada banyak orang yang menghadiri pesta itu. Dan itu membuat Zac kesulitan mencari pak Antonie di antara banyaknya orang.
Berbeda dengan Zac yang sibuk mencari pak Antonie, Anne justru terpesona dengan semua yang ia lihat. Pesta yang sangat mewah dan di hadiri orang-orang kaya dengan pakaian mahal. Anne yakin, pesta ini menghabiskan biaya ratusan juta.
Langkah Zac terhenti. Matanya masih sibuk mencari sosok pak Antonie. Sedangkan Anne menatap pantulan dirinya di kaca. Entah mengapa Anne tidak merasa percaya diri di tempat ini. Semua wanita terlihat sangat cantik dan berwibawa. Sedangkan Anne merasa tidak seperti itu.
"Tidak perlu khawatir, bagiku kamu sangat cantik malam ini" bisik Zac tiba-tiba
Wajah Anne memerah. Ia menatap Zac yang tersenyum di sampingnya.
"Ayo, kita sapa pak Handoko" ajak Zac
Anne mengangguk dan membiarkan Zac menggenggam tangannya. Anehnya, sekarang Anne merasa lebih percaya diri. Pujian Zac seakan menghancurkan rasa insecure dalam dirinya.
"Happy wedding anniversary, pak Handoko dan bu Amelia" ucap Zac saat bertemu dengan pak Handoko dan istrinya
"Ah, terima kasih, pak Zac" ucap pak Handoko seraya menjabat tangan Zac
"Ini istri pak Zac?"
Anne tersenyum, "Halo, saya Anne" sapa Anne seraya menjabat tangan pak Handoko dan istrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wedding
RomanceAnne Ruby Mahveen gadis berusia 23 tahun yang memilih menikah dengan seorang pria bernama Zac Raulin. Anne setuju menjadi ibu pengganti bagi Joy yang merupakan anak Zac dan pacarnya sebagai bentuk balas budinya pada ibu Zac. Ketika menikah, Anne da...