Zac membuka matanya. Sinar matahari yang terang membuatnya sedikit menyipitkan mata. Zac menatap kesekelilingnya. Anne dan Joy sudah tidak ada di sampingnya. Pantas saja, jam sudah menunjukkan jam setengah dua belas siang.
Zac bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah bersih, Zac keluar dan mendapati Anne sibuk mempacking barang-barangnya. Apartemen Anne sudah tampak kosong, dan beberapa kardus sudah terisi penuh.
"Kamu sudah bangun?"
Zac mengangguk kaku.
"Aku ada beli makanan. Di apartemen ini sudah tidak ada bahan jadi aku pesan makanan. Aku tidak tau kamu suka atau tidak. Atau mau aku pesankan makanan lain?"
Zac menatap makanan yang Anne tunjukkan.
"Nggak perlu, aku makan itu aja" ucap Zac lalu makan di samping Anne
"Joy mana?" Tanya Zac
"Itu di balkon"
Zac menatap Joy yang tampak asyik bermain di balkon. Lalu tatapan Zac kembali ke tumpukan barang-barang Anne.
"Semua barang ini mau kamu bawa kemana?"
"Emm, sebagaian akan aku bawa ke rumah orangtuaku"
"Rumah orangtuamu?"
"Yap, rumah orangtuaku"
"Rumah itu masih ada?"
Anne mengangguk, "Masih ada. Ibu masih menjaga dan merawat rumah itu untuk aku. Semuanya masih sama seperti saat ayah dan ibuku masih hidup. Tapi sayangnya, sampai sekarang aku belum berani masuk kesana"
"Kenapa?"
Anne tersenyum hambar, "Belum berani aja. Aku rasa aku belum bisa mengontrol perasaanku"
Zac terdiam sesaat, "Lalu barang yang lainnya?"
"Akan aku sumbangkan"
"Kok di sumbangkan?"
"Karena aku akan segera kembali ke Korea. Daripada barang-barang ini tidak terpakai, lebih baik di kasih ke yang lebih membutuhkan"
"Korea? Kamu mau kembali ke korea? Kenapa?"
Anne tersenyum melihat wajah Zac yang tampak kaget, "Tenang, Zac. Aku nggak pergi sekarang kok. Aku akan selesaikan tugasku untuk menjaga Joy. Dan setelah kita bercerai, baru deh aku ke Korea"
"Kenapa harus Korea?"
"Sebenarnya ada banyak alasan"
"Apa saja?"
Anne menatap Zac bingung, "Sejak kapan kamu jadi penasaran tentang hidupku?"
Zac memasang wajah sok cool, "Ya, sejak kita hidup bersama. Bagaimanapun kita saling kenal, jadi nggak ada salahnya aku tau tentangmu"
Anne hanya bisa tertawa.
"Jadi apa alasannya?"
Anne menatap Zac yang sudah memasang wajah serius. Wah, ternyata pria ini benar-benar penasaran.
"Alasan pertama, karena aku nggak tau harus kemana"
"Hah?"
Anne tersenyum kecut, "Ya, aku nggak tau harus kemana. Aku sudah dewasa, aku tidak bisa terus-terusan mengganggu hidupmu, Joy, apalagi hidup ibu kamu. Saat kita bercerai, aku tidak lagi punya keluarga untuk aku pulang, jadi aku rasa aku harus pergi jauh dan hidup sendiri"
"Kamu tetap boleh menemuiku dan Joy serta ibu kapanpun kamu mau"
"Nggak bisa, Zac. Nanti kamu, Joy dan Allana harus hidup bahagia. Aku hanyalah masa lalumu dan Joy. Aku tidak mau mengusik kebahagiaan kalian. Aku yakin, aku juga pasti akan sangat bahagia saat melihat kalian bahagia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wedding
RomanceAnne Ruby Mahveen gadis berusia 23 tahun yang memilih menikah dengan seorang pria bernama Zac Raulin. Anne setuju menjadi ibu pengganti bagi Joy yang merupakan anak Zac dan pacarnya sebagai bentuk balas budinya pada ibu Zac. Ketika menikah, Anne da...