"Mom, Dad, apa yang kalian lakukan?"Anne dan Zac tersadar. Keduanya langsung berdiri dan tersenyum canggung pada Joy yang menatap mereka.
"Mom, mom baik-baik saja?" Tanya Joy khawatir
"Emm, mommy nggak papa kok"
Ting... tong....
Suara bel apartemen membuat Anne terkejut. Ia langsung berlari menuju pintu dan membukanya. Ternyata dari jasa pindahan yang akan membantu Anne mengantar barang-barangnya. Sementara Anne sibuk mengarahkan para jasa pindahan, Zac mengambil kesempatan itu untuk menenangkan dirinya.
'Bodoh! Apa yang baru Sadie kamu lakukan, Zac?' Keluh Zac dalam hati
Zac benar-benar tidak menyangka dengan apa yang baru saja ia lakukan. Bagaimana mungkin ia tidak bisa menahan diri. Andai Joy tidak bertanya, ia pasti sudah mencium bibir Anne.
"Zac"
Zac menoleh ke arah Anne yang memanggilnya.
"Apa aku boleh membawa kotak ini ke rumahmu?" Tanya Anne seraya menunjuk 2 kotak yang ada di depannya
"Itu juga rumahmu, jadi terserah padamu"
Anne mengangguk kaku, "Makasih, Zac"
"Sudah selesai?"
"Iya, ayo kita pulang"
Zac menggandeng tangan Joy dan keluar dari apartemen Anne. Namun langkahnya terhenti saat menyadari Anne tidak kunjung beranjak dari tempatnya.
"Kamu yakin mau menjual apartemen ini?" Tanya Zac seraya menatap Anne yang masih memandang sedih apartemennya
"Ya..." jawab Anne dengan suara yang nyaris tak terdengar
"Kamu bisa mempertahankannya, Anne. Ibu sudah memberikan apartemen ini padamu. Jadi kamu tidak perlu mengembalikan apartemen ini pada ibu apalagi sampai menjualnya"
Anne menutup pintu apartemennya. Ia lalu menoleh pada Zac dan Joy yang menatapnya.
"Apartemen ini sangat nyaman. Saat berada di apartemen ini, orang-orang akan merasa nyaman dan bahagia. Aku tidak ingin membiarkan apartemen ini kosong dan sia-sia. Aku ingin seseorang menempati apartemen ini dan hidup bahagia di dalamnya"
Zac terdiam. Sedangkan Anne hanya bisa membelai ganggang pintu apartemennya. Mungkin ini adalah kesempatan terakhir untuk bisa menyentuh ganggang pintu ini. Setelah ini, ia tidak akan pernah menyentuhnya apalagi masuk ke apartemen itu.
"Mau berfoto di dalam apartemen?"
Anne menatap Zac bingung. Namun pria itu malah menarik tangannya dan masuk kembali ke apartemen Anne.
"Duduklah di sofa" perintah Zac
Anne dan Joy mengangguk patuh. Keduanya langsung duduk di atas sofa sedangkan Zac sibuk mengatur ponselnya agar bisa mendapatkan hasil foto yang bagus. Tidak lupa ia menyalakan timer kamera ponselnya. Saat semua sudah siap, Zac berlari dan duduk di samping Joy.
Ckrek...
Zac mengambil ponselnya lalu menujukkan hasil foto mereka pada Anne. Anne tersenyum. Foto yang sangat bagus.
"Bisa kirimkan foto itu ke ponselku?"
"Tentu" jawab Zac lalu mengirim foto itu ke ponsel Anne
Anne tidak bisa menahan senyum di bibirnya. Entah mengapa ia merasakan kehangatan saat bersama Joy dan Zac. Mereka bertiga benar-benar seperti keluarga. Ya, ini adalah perasaan nyaman dan kehangatan keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wedding
RomanceAnne Ruby Mahveen gadis berusia 23 tahun yang memilih menikah dengan seorang pria bernama Zac Raulin. Anne setuju menjadi ibu pengganti bagi Joy yang merupakan anak Zac dan pacarnya sebagai bentuk balas budinya pada ibu Zac. Ketika menikah, Anne da...