13. All I Want

254 26 0
                                    

   Anne membuka matanya. Begitu ia membuka mata, wajah Zac yang tertidur pulas tepat berada di depannya. Untuk beberapa saat Anne hanya diam. Terus memandang Zac yang tampak menggemaskan. Saat tidur, Zac terlihat sangat mirip dengan Joy.

Anne menyingkirkan tangan Zac yang melingkar di perutnya lalu bangkit untuk mandi. Setelah mandi Anne membangunkan Zac dan Joy.

"Zac..." panggil Anne seraya mengguncang pelan tubuh Zac

Zac membuka matanya lalu duduk di tepi ranjang seakan mengumpulkan nyawa yang belum bersatu. Sedangkan Anne sudah membangunkan Joy dan membawa putrinya untuk mandi.

Setelah membantu Joy mandi, Anne langsung menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Anne mengoleskan roti dengan selai stroberi untuk Joy dan roti selai kacang untuk Zac. Sedangakan dirinya, Anne memilih sarapan sereal.

"Hari ini aku ada rapat sampai malam. Jadi pak Raka yang akan menjemputmu dan Joy"

Anne mengangguk sambil menyendok serealnya.

"Emmm..., Zac..."

"Apa?"

"Tadi malam, kenapa kamu tiba-tiba ada di kamar Joy?"

Zac berhenti mengunyah rotinya. Seketika ia diam membeku, membuat Anne semakin penasaran.

"Eem... se... sebenarnya..."

"Sebenarnya apa?"

Zac menatap Anne dan Joy yang juga menatapnya bingung. Sedangkan otak Zac berusaha mencari alasan yang tepat agar Anne tidak curiga.

"Oh, tadi malam ibu video call jadi aku buru-buru ke kamar Joy agar ibu tidak curiga"

"Lalu bagaimana?" Tanya Anne panik

"Nggak ada masalah"

Anne menghela nafas lega.

"Anne, menurut aku lebih baik kita tetap tidur di kamar yang sama walau tidak ada ibu"

Anne mengangguk setuju, "Iya, kita tidak tau. Ibu bisa saja datang tiba-tiba atau menelpon kapan saja"

   Zac tersenyum penuh kemenangan sambil mengangguk untuk meyakinkan Anne.

"Tapi kamu nggak papa? Kan kamu nggak suka kalo tidur bareng aku dan Joy"

"Tidak, aku tidak masalah"

Anne terdiam sesaat, namun akhirnya mengangguk setuju.

"Baiklah" ucapnya pasrah

"Ayo kita pergi sekarang. Sudah hampir telat" ucap Zac seraya menujukkan jam tangannya

Anne mengangguk dan membantu Joy turun dari kursinya.
***

   Natasha menatap Joy yang asyik mewarnai buku gambarnya. Jujur sekarang Natasha merasa sangat lega. Joy sudah tampak lebih baik sejak di rawat oleh Anne. Padahal dulu Natasha sempat khawatir kalau Joy tidak akan bisa membaik. Tapi akhirnya Joy sudah kembali ceria. Joy memang anak yang kuat dan hebat.

"Oma"

"Ya, sayang?"

"Apa Oma tau cara membuat daddy dan mommy saling mencintai?

Natasha tertegun.

"Maksud Joy apa, sayang?"

"Kata daddy, daddy bakal berpisah sama mommy"

"Nggak, itu nggak akan terjadi"

"Oma, kata William, cara supaya daddy dan mommy tidak berpisah adalah dengan membuat mereka saling mencintai. Apa oma tidak tau cara membuat mereka saling mencintai?"

Sad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang