B a w a S i a l ? ? ?

2.3K 383 88
                                    

Aldebaran dengan sabarnya terus berbicara lembut kepada Andin,menenangkan Andin,Dan membuat Andin Nyaman Dan bisa Ikhlas Menerima Semua Ujian Hidup ini.

"Hey ga boleh ngomong begitu ah,kamu tuh jangan kebanyakan mengeluh sayang" Jelas Al Dengan Lowe Tone nya Kepada Andin.

Andin menatap wajah Aldebaran.

"Gimana aku gak ngeluh sih mas!...Kamu ga ngerti sih di posisi aku kayak gimana mas,sekarang mungkin Iya aku masih bisa Jalan,kita ga tau seminggu kedepan akan seperti apa mas,aku akan mengalami lagi hal yang dumu pernah aku alami mas,kamu fikir aku mau ? Kamu Fikir gampang jadi aku!!!" Ucap Andin Kesal.

Aldebaran mengehela Nafasnya,berusaha bersabar menghadapi wanita keras kepala di hadapannya Itu.

"Hidup tuh ga selalu,tentang apa yang kita inginkan Ndin..." Ucap Al.

Namun Ucapan Al di potong oleh Andin.

"Iya aku tahu Kok,tapi coba kamu tempatin diri kamu di posisi aku sekarang,dan waktu itu,berulang kali jarum masuk di tubuh aku,dari yang awalnya sakit samlai kayaknya rasa jarum masuk udah mati rasa di tubuh aku,jatuh berulang kali saat jalan,cuman bisa berbaring tanpa bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain,...coba kamu fikir mas! APA GAMPANG ?!" Ucap Andin.

" Jangan Egois Mas!...Jangan Cuman bisa nyuruh tanpa tau rasanya seperti apa!" Lanjut Andin dengan berlinang Air Mata.

Aldebaran Hanya terdiam mendengar ucapan dari Andin,Ia tak menyangka Kali ini Andin benar - benar sangat sensitif sekali perasaanya.

Untuk menenangkan Andin,Aldebaran Pun Keluar dari ruang rawat Andin dan membiarkan Andin Sendiri Untuk Menenangkan Dirinya.

Membiarkan Andin berkomunikasi dan berdamai  dengan dirinya sendiri yang Saat Ini sedang Ia Sangat Benci.

Andin menangis sejadi - jadi nya,Isak tangis nya benar - benar memenuhi Seisi Ruangan Rawat nya.

Hanya Ia sendiri di dalam ruangan Itu.

Andin mengambil Handphone nya,membuka gallery di Handphone nya,memandangi setiap Foto dirinya beberapa tahun lalu saat dirinya masih sehat.

Kini Ia benar - benar merindukan masa - masa itu,masa dimana Ia masih sehat dan bisa melakukan apapun dengan senang hati.

Kenapa ? Kenapa disaat Ia menikah dengan Aldebaran Justru Ia Mengalami banyak ujian Hidup.

"Kenapa ya Allah,mengapa sejak aku menikah dengan Mas Al,Banyak sekali ujian yang aku dapatkan dan rasakan ?" - Batin Andin-.

Batin Andin terus bertanya,kenapa harus hal buruk dan ujian yang Ia rasakan setelah menikah.

Sedangkan oranglain justru mendapatkan banyak kebahagiaan setelah menikah.

Fikirannya saat ini kacau,Ia tidak bisa berfikir Jernih,Andin bahkan berfikir Bahwa ini semua terjadi karena Ia menikah dengan Al.

Menyalahkan Hal ini kepada Aldebaran.

Disisi Lain Aldebaran duduk merenung di kursi ruang tunggu,di depan kamar Rawat Andin.

Ia juga berusaha menenangkan dirinya,Menciba bersabar dalam menghadapi keras kepala nya Andin dan Emosi Andin Yang tidak Stabil.

Ia benar - benar mencintai dan menyayangi Andin,Sakit sekali rasanya melihat Istrinya lagi - lagi harus Mengalami masa - masa berat seperti ini lagi.

Isak tangisnya Ia tahan,membuat wajahnya memerah menahan tangis nya.

Tak kuasa menahan tangis nya lagi,Aldebaran pergi ke Toilet Untuk menumpahkan semua tangisnya agar dirinya biss merasa lega dan lebih tenang.

"Ya Allah,Kuatkan lah Hamba Ya Allah,Kuatkan Hamba untuk selalu bisa mendampingi dan merawat serta Menjaga Istri Hamba Ya Allah"

WIFE FOR MY HUSBAND [ END ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang