Belum Siap Kehilangan ( 1 )

2.5K 362 109
                                    

Saat pembicaraan mengenai Pernikahan Al dan Acha yang akan di laksanakan 7 Hari Kedepan,Mereka Membahas hal - hal lain yang menyenangkan agar suasana kembali ceria.

Namun mereka hanya memasang senyum dan kebahagiaan palsu demi Andin,mereka tak mau terlalu berlarut - larut dalam kesedihan dan kesakitan Hati Ini.

Namun saat sedang mengobrol bersama,Andin tiba - tiba saja merasakan dadanya terasa sesak.

Namun Ia diamkan saja,karena tidak mau merusak suasana bahagia setelah kesedihan dan air mata Tadi.

Awalnya Andin bisa menahan nya,namun semakin lama rasa sakitnya seperti naik ke kerongkongannya dan membuat nya sulit bernafas.

Merasa sudah tak kuat lagi,Andin mencolek lengan Al yang duduk di sebalah nya.

Betapa kaget Nya Al dan semua saat Andin memeganggi dada nya,dan terlihat kesakitan.

Dengan sigap Al langsung menggendong Andin dan membawa Andinke rumah sakit.
Semua orang pun ikut menemani Al membawa Andin Ke Rumah Sakit.

Aldebaran sepanjang perjalanan menuju rumah sakit,Ia tak henti - henti nya meminta Dan memohin kepada Sang Pencipta untuk memberikan keselamatan Kepada Andin.

" Ya Allah..."
" Apa Sekarang ? Apa Hari Ini Saatnya Hamba Kehilangan Andin ?..."

Batin Al terus bertanya kepada Sang Maha Pencipta.

" Ku Mohon Jangan Sekarang,Hamba Janji akan membahagiakannya dengan menuruti semua Permintaan terakhirnya..."

" Jangan Ambil Andin Kembali Kepadamu,Sebelum hamba bisa menuruti Permintaan terakhirnya,hamba tak mau penyesalan menyelimuti diri hamba...Sekali lagi Hamba Mohon " Ucap Al.

Aldebaran Ia mengusap kepala Andin yang berada di atas pangkuannya,Ia Cemas Bukan Main karena Andin sudah tidak sadarkan diri.

Ia Sangat Takut,Bagaiman Jika Malam Ini Adalah Malam terakhir bersama Andin Istrinya.

Setibanya di rumah sakit Andin langsung di bawa ke ruang IGD dan langsung mendapatkan penanganan disana.

Sementara yang lainnya menunggu diluar,menunggu kabar mengenai Kondisi Andin.

Aldebaran menatap Pintu ruang IGD yang baru saja tertutup setelah suster membawa Andin masuk kedalam dengan Brankar yang di dorong oleh beberapa suster.

Tubuh nya Ia sandarkan pada tembok,matanya Ia pejamkan berusaha sekuat tenang untuk tetap terlihat kuat dan tegar.

" Ndin...Jangan pergi Jangan Tinggalin saya disini sendirian " - Batin Al -.

Lemas sekali rasanya,melihat Andin yang kembali harus Dalam kondisi menyakitkan dan menakutkan seperti ini.

Tubuhnya terperosot di lantai,tangannya Ia Letakan di wajahnya untuk menutupi bahwa Ia menangis.

Mamah Rossa mendekati Al,membawa Tubuh putranya itu ke dalam dekapannya.
Mengusap lembut punggung Aldebaran agar Al kuat dengan segala yang terjadi malam ini.

" Don't Worry Al..."
" Everything's gone be okay "

Mamah Rossa menenangkan Al dan membiarkan Al menangis di dalam dekapannya.
Isak tangis Al begitu mengiris hati Mamah Rossa,Sejak Kecil Ia tak Pernah melihat Al menangis sampai seperti ini.

Di tengah kecemasan Yang Mamah Rossa rasakan,Ia harus berusaha kuat dan tetap tegar demi Aldebaran yang kini sedang sangat rapuh,yang sepertinya sebentar lagi dunia nya akan hancur menjadi berkeping - keping.

WIFE FOR MY HUSBAND [ END ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang