02.
Dengan mengendarai ojek. Pelangi dapat menghindari pada Bodyguard sang mucikari yang sudah membeli dirinya dari sang ibu tiri.Pelarian nya berujung pada sebuah komplek perumahan. tanpa alasan yang jelas ia kembali masuk lagi, pada komplek perumah mewah yang baru beberapa menit ia keluari.
"Mbk yakin kita masuk komplek ini?"
ucap driver ojek, merasa ragu pasalnya komplek perumahan ini terbilang sangat elit."Entahlah pak, tapi hanya ini satu satunya tempat untukku kembali."
jawab Pelangi dengan nada putus asa. dan pandangan yang memperhatikan setiap bangunan dengan pagar besi tinggi berjajar rapih, ia mencoba mengingat, rumah yang beberapa menit lalu ia keluari.'Lebih baik aku menjadi budak seumur hidupku, dari pada aku menjadi seorang wanita penghibur.'
Pelangi menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan.
"Berhenti pak." Pelangi menepuk bahu sang driver, meminta untuk berhenti.
Sebuah pagar rumah dan pintu gerbang menjulang tinggi."Mbk, kerja disini?" tanya sang driver ojek, karena mustahil jika Pelangi pemilik Rumah mewah ini.
Pelangi melepas helem menyerahkan pada sang driver.
"Makasi ya pak.""Ongkos nya neng?"
tagih driver karena Pelangi bahkan sudah berbalik badan untuk mengintip intip sesuatu yang ada di balik gerbang besi itu.Pelangi menoleh lalu detik berikutnya ia kembali mengintip.
"Emm ..sebentar ya pak." pelangi kembali meleliti setiap sudut gerbang dan tembok. Mencari sesuatu, semisal bel atau apalah agar penghuni di dalam mengetahui keberadaannya.
tingkah Pelangi membuat sang driver mengikutinya. ia ikut mencari letak bel rumah.
tak lama seorang satpam menghampiri dari arah dalam gerbang."Maaf mbk, cari siapa?" tanya satpam karena sedari tadi satpam itu memperhatikan dari CCTV di pos jaga.
"Emmm ...aku aku." Jawab Pelangi bingung. Bahkan ia sendiri tidak tau nama pemilik rumah ini.
"Loh mbk yang datang bersama tuan Mario kan?" jawab Satpam setelah ia mengingat wajah Pelangi yang semalam dibopong Mario saat ia pingsan. dan pagi ini saat Mario membukakan pintu mobil sebelum akhirnya mengantar pelangi untuk pulang.
sang satpam membukakan pintu gerbang, menyimpulkan bahwa Pelangi adalah teman atau kerabat tuan Mario, karena perlakuan istimewa Mario pada Pelangi."Maafkan saya nona. saya tidak mengenali Nona." ucap sang Satpam dengan mengubah panggilannya pada Pelangi.
Pelangi hanya tersenyum miris dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Silahkan, nona."
sang Satpam mempersilahkan Pelangi masuk."Loh non, bayaran saya gimana?" ucap driver ojek mencela karena sepertinya Pelangi sudah akan pergi.
"Emm .. hehehe" ringisan Pelangi pada sang Satpam.
"Bisa tolong pinjamkan saya uang pak?" pintanya pada sapam rumah.
hingga satpam itu membeo, tak mengerti kenapa nona besar bisa tidak memeliki uang. namun detik berikutnya satpam itu merogo saku celana dan memberikan uang pecahan 10ribu dan 2ribuan pada drever ojek."Wah ...ini mah cilok juga cuma dapet dua tusuk pak." protes sang drever dengan mengitung rupiah ditangannya.
"Udah nanti aku tranfers." ucap satpam dangan mendorong punggung drever agar segera keluar dari ambang pintu gerbang. setelah itu satpam menutup pintu itu.
"Wah..parah orang kaya tapi miskin. ternyata bener kata temen-temen saya di facebook orang miskin jauh lebih beruntung, karena belum tentu orang kaya bisa membeli sandal jepit dan bayar ongkos becak." gerutu sang drever seraya mengenakan helem dan melaju meninggalkan lokasi perumahan.
***
Leon Home Living.Dengan lambang Singa, menampal di dinding depan lobi utama.
Sebuah Perusahaan besar yang bergerak di bidang interior,Mario berjalan menuju elifator kusus bagi petinggi prusahaan.
semua kariawan mendadak diam dan membungkuk memberi hormat pada sang tangan kanan CEO, orang kepercayaan Vicenzo Cassano.Dialah Mario Sastriaji, pria berusia 25tahun, dengan tubuh kekar tinggi profesional. bahkan sangat perfect untuk katagori pria idaman,
dengan wajah tampan namun terlihat sangat angkuh.
suaranya yang berat menambah kesan garang.
dialah sang General Manager (GM) 'Leone Home Living..
.
"Tuan." sapa Mario pada seorang CEO tempatnya bekerja.setelah ia sampai pada ruangan sang atasan.
"Apa anda menginap lagi di kantor?""Hem .." jawab singkat sang CEO.
ia terlalu malas untuk sekedar bicara menjawab pertanyaan Mario."Apa perlu saya membatalkan rapat pagi ini, sepertinya anda nampak kurang sehat."
Mario mengedarkan pandangan keseluruh ruangan.
terdapat beberapa botol kosong minuman keras, tergeletak di atas meja tempat biasa menjamu para tamu yang berkunjung."Gue balik, lu urus rapatnya dulu. semua file udah gw kasih ke seketaris lu."
kenzo berdiri meraih jaz di atas meja, ia mencincing jaz hitam itu, dengan kancing kemeja yang tidak semuanya terkancing, dan lengan kemeja yang tergulung justru membuatnya semakin terlihat tampan.Dialah Sang CEO dengan usia 35tahun, namun masih saja terlihat muda.
wajahnya yang blasteran jerman indonesia, membuat para kaum hawa terhipnotis oleh ketampanannya.dengan postur tinggi perfect dan gaya rambut casual ia melangkah memasuki elifator kusus untuk para petinggi perusahaan.
.
.
"Permisi tuan." seorang OB memasuki ruang kerja Kenzo.
"Ya, dan tolong urus juga wanita yang berada di kamar CEO." jawab Mario, memberi perintah agar mengusir wanita bayaran, yang disewa Kenzo untuk menemaninya semalam.
Sudah menjadi kebiasaan bagi Kenzo jika ia tidak pulang ke rumah itu artinya ia akan tidur di kantor di temani wanita bayaran. dan itu sudah tidak aneh bagi para kariawan prusahaannya. sudah menjadi pemandangan yang lumrah bagi mereka.
terkadang 3hari sekali para OB akan membangunkan atau menyuruh pergi wanita yang berada di kamar ruang kerja Kenzo.* * *
"Selamat pagi tuan muda." Ibu sri menyambut kepulangan Kenzo di depan rumah.
segera ia menerima tas kerja yang di berikan Kenzo.
dengan penampilan urakan sudah di pastikan jika tuannya ini menginap di kantor."Jangan menggangguku aku ingin istirahat." titah Kenzo dengan berlalu menaiki anak tangga. tangannya terus memijit mijit keningnya yang terasa sangat berat.
Buk Sri menatap kepergian Kenzo dengan sendu. sejak limatahun silam tuannya ini hidup dengan cara yang salah. ia kerap mabuk dan bermalam dengan sembarang wanita, tidak ada yang tahu persis bagaimana bisa tuannya ini berubh dalam waktu satu malam. bahkan ayahnya taitu Bima Cassano tidak dapat mengatasi perubahan sang anak.
5tahun silam Kenzo memutuskan untuk keluar dari rumah yang sudah membesarkannya, ia hidup mandiri dan membangun prusahaannya sendiri, hanya Mario yang ia miliki, satu-satunya seseorang yang selalu menempel padanya. meskipun Kenzo seorang pemimpin, namun Mario lah yang justru paling super aktif dalam pengembangan bisnisnya.
Vicenzo Cassano.
pria dengan usia 35tahun.
yang memiliki banyak teka-teki dalam hidupnya, ia akan melunak dan bersikap baik disaat ia inginkan.
dan akan berubah dingin berhati iblis ketika diperlukan.* * *
Bersambung.
![](https://img.wattpad.com/cover/282502706-288-k665130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dua Puluh Empat Karat
General FictionArea 21+ bocil harap bijak. Om CEO vs Bocil, menikah! Pasti seru. yang satu layaknya pohon pisang dan satu lugunya kelewatan. Rumah tangga yang bermula dari sebuah kesalahan hadir dengan nuansa komedi romantis.