Sentuhan kecil

31 3 0
                                    


Seperti yang di jadwalkan Kenzo kembali ke kantornya setelah lewat jam makan siang.
Kenzo memasuki ruangan dengan Yuni mengekor di belakangnya.

"Apa ada yang bapak perlukan lagi pak?" tanya Yuni sopan sebelum ia keluar dari ruangan bosnya.

"Tidak. mulai sekarang jangan lakukan sesuatu tanpa aku memintanya." Kenzo menyinggung soal kopi membuat Yuni gelagapan, ia sangat mengerti watak Kenzo.

"Baik pak, saya minta maaf." sopan Yuni membungkuk sebelum ia keluar dari ruangan bossnya.

"Keluarlah, aku tidak ingin diganggu."

"Baik pak. permisi." pamit Yuni, ia mengerti jika sudah seperti ini, artinya Kenzo hendak menikmati kenyamanan Kasurnya.
itu berarti dia harus menumpuk tugas dan file yang perlu tanda tangan Kenzo.

  💕💕💕

Kenzo tidak melihat Pelangi lalu ia membuka pintu kamar pribadinya untuk mengecek apakah orang yang ia cari berada didalamnya.

Pintu terbuka menampakan Pelangi yang sedang tertidur diatas ranjang miliknya.

Kenzo berjalan menghampiri di tatapnya wajah polos gadis itu.
terlihat sangat lugu dan manis. sehingga tanpa ia sadari sebuah senyuman hangat bertandar di wajahnya.

''Kenapa junior selalu bangun disaat aku tidak memanggilnya.'' keluh Kenzo mengerutuki dirinya sendiri.

Pikirannya kembali pada pesan dokter Reza beberapa hari lalu.
yang menyarankan terus melatih junior agar kembali normal bahkan Reza menyarankan untuk mencoba mulai menggunakannya.

Kenzo tersadar dari lamunan karena Pelangi yang tiba tiba terbangun dan reflek berdiri tegap ia menunduk karena takut mengingat Kenzo sangat tidak suka padanya, bagaimana jika Kenzo benar-benar membuangnya? Kemana lagi ia akan pulang?
Setidaknya menjadi boneka Oom-Oom kaya terasa lebih baik dari pada harus menjual diri pada lelaki hidung belang.
Sungguh ia tidak mengerti bagaimana bisa Ibu tiri sekejam itu hingga menjual dirinya demi uang.

"Maaf Om aku ketiduran." ucapnya lirih.

Kenzo bangun dari duduk.
"Lanjutin tidur lu. gue harus kerja lagi." Kenzo berbalik.

Kenzo baru saja berbalik saat Pelangi bertriak.
kemudian reflek memeluk kenzo dari belakang.

"Tolong, tolong aku, ada cicak!" keluh Pelangi dengan ketakutan dan membenamkan wajahnya pada bidang punggung Kenzo, tangannya melingkar erat pada perut kenzo. ia benar benar ketakutan, mungkin jika cicak itu kembali jatuh pada tubuhnya ia akan pingsan seperti beberapa hari lalu.

Kenzo mematung dengan pelukan tiba tiba Pelangi, ada desiran asing yang tidak ia fahami.

"Tolong aku, aku takut cicak."

Kenzo berusaha melepas pelukan Pelangi namun sulit. Pelangi memeluk sangat erat
akhirnya Kenzo menyerah dengan usahanya yang sia-sia.

"Udah pergi tuh cicaknya." Kenzo bicara sambil melihat cicak yang menampal di dinding mulai bergerak sembunyi.

Pelangi membuka mata dan merenggangkan pelukan, tanpa berniat melepaskannya.
"Bener udah pergi?"

"Iya udah, udah gak ada kok. lagian cicak di dinding kenapa lu heboh sih?"

"Aku gak akan heboh kalo cicaknya gak liatin aku." Kenzo mengerutkan keningnya.

"Sejak kapan cicak bisa bersikap tertarik pada manusia?" tanyanya dengan melipat bibir menahan gelak tawa.

"Sejak cicaknya liatin aku, kalo tiba-tiba dia lompat kebadan aku gimana? aku bisa pingsan dan aku kalo pingsan lama, terus kalo aku gak bangun-bangun dan di tinggal pulang om aku sendirian dong?"

Kenzo bergidik ngeri ia terlalu kaget mendengar Pelangi berbicara karena inilah pertama kali bagi mereka mengobrol saling melempar pertanyaan dan jawabpan.

"Sekalinya ngomong kaya kereta lu."  ucapan Kenzo membuat Pelangi menyadari kesalahannya, lantas diam mengatubkan bibir dengan menunduk, mungkinkah Kenzo akan memarahinya lagi?

Kenzo melepaskan rangkupan tangan Pelangi yang melingkar di perutnya, lalu berbalik kini mereka saling berhadapan.

Pelangi menatap netra Pria yang sudah sah menjadi suaminya itu.
sekian detik saling menatap saling terdiam.

"Jangan sentuh gue!" seru Kenzo pada Pelangi di iringi dorongan kuat oleh Kenzo sehingga tubuh Pelangi terjatuh tepat di atas ranjang.
"Sekali lagi lu melanggar aturan maka bersiaplah untuk kembali pada ibutiri lu!"

Kenzo berubah 180 derajat.
setelah sekian detik Pelangi melihat kehangatan dimata Kenzo. kini justru amarah dan kebencian yang menguasai Kenzo.

tanpa sepatah kata lagi Kenzo berlalu meninggalkan Pelangi yang tetap di posisinya di atas ranjang hanya saja kini Pelangi sudah mengubah posisinya menjadi duduk.

* * *

Cinta Dua Puluh Empat KaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang