halaman empat

1.4K 127 3
                                    

"Jeno? Apa kau sudah selesai membeli cemilannya?" Jeno menoleh ke arah suara lalu ikut pergi menuju lantai tiga.






"Melihat apa kau barusan sampai tidak berkedip?" Jeno menghela nafasnya kasar, "seseorang yang ku benci." Jawabnya.


"Wow wow, hari pertama bekerja dan kau sudah menemukan musuh? Keren sekali."



Jeno mendecak, "keren? Karena dia jasku yang seharusnya aku pakai hari ini menjadi kotor."




Jaehyun terkekeh sebentar, "jangan terlalu membenci seseorang, nanti kau bisa jatuh cinta dengannya."



Mata Jeno membulat, "dengan dia? Hoh, tidak akan." Setelahnya dia meminum sodanya penuh emosi.

'Dengan dia? Hoh, tidak akan. Dengan dia? Hoh, tidak akan.'




Jeno menoleh cepat ke arah suara barusan dan malah mendapatkan cengiran dari Jaehyun.

"Karena ucapan tidak bisa dipegang jadi aku rekam saja, bagaimana?"

"Terserah."




"Hei Jeno-ya, tunggu aku!"















































—Epoch'
Don't hate someone too much, later you will fall in love with him.








































"Aku bosan!"

"Ini sudah kedelapan kalinya kau mengatakan 'aku bosan', sekali lagi kau mengatakan itu aku akan menjambak rambutmu."






Haechan mencibir mendengar perkataan dari Renjun, siapa yang tidak bosan jika terus berdiri hanya melihat banyak murid di lapangan bawah sana?



"Woah Haechan-ah, coba kau lihat kerumunan itu, pasti mereka para fansnya pak Yuta yang baru."

"Mana?" Haechan segera ikut melihat kearah jari Renjun menunjuk.




"Ckck, kekuatan dari visualnya pak Yuta memang hebat, aku dengar dia itu yang paling cantik di angkatan kelas satu. Tidak kusangka dia masuk ke jajaran fans pak Yuta juga."



"Jaemin-ah, kau tidak ingin melihat juga?" Jaemin menoleh, "aku tidak mau ikut kedalam pembicaraan tidak mutu kalian berdua. Lanjutkan saja tanpa aku."




"Eiyyy, baiklah—"




"YAK YAK ITU GURU BARU YANG TADI BUKAN?!"

Haechan tanpa sadar menjambak rambut Renjun membuat si empunya kesakitan.

"ARGHHH LEPASKAN DULU TANGANMU DARI RAMBUTKU!"


Di bawah sana ada Jeno berjalan beriringan dengan Johnny dan juga Donghae entah menuju kemana.



Terlihat banyak sekali murid yang mengikuti langkah mereka bertiga, sayang sekali dibubarkan oleh Doyoung karena menganggu jalan.




"Sepertinya pak Jenong the next dari pak Yuta dan pak Jaehyun, ya." Haechan terkikik geli.



"Yang benar pak Jeno!" Renjun menjitak kepala Haechan kesal.



"Ah iya itu maksudku."

epoch' [ nomin ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang