halaman dua puluh tiga

697 70 7
                                    




"AYO CEPAT KITA KERUMAH SAKIT SEKARANG JUGA!"


"TAHAN ANAK ITU!"

Pakaian bagian kerah ditarik kuat oleh Johnny dan juga langsung menggeret kawannya yang terus meronta meminta dilepaskan.



"Nanti robek, bodoh!" Taeil memukul lengan Johnny keras.

"Beli lagi, apa susahnya?"


"Bicara itu memang enak, melakukannya yang sulit." Celetuk Yuta.


Johnny menatap Yuta terkejut, "dari sisi mana membeli baju itu sulit?"

Doyoung menyikut pelan pinggang Jaehyun, "mereka mulai lagi."

Jaehyun hanya mengangguk setuju. Tiada hari tanpa ketenangan memang kantor guru sekolah ini, ruangan ini akan tenang jika malam saja.

Itupun jika.


"Aku punya popcorn, kalian mau?" Tawar Jungwoo, kalau ada drama seperti ini popcorn harus selalu hadir.



"Heh, jadi tidak kita menjenguk Jeno?" Taeil masih tidak diberi kepastian yang jelas dari teman-temannya.


"Sebentar lagi jam mengajar mulai, aku tidak mau banyak kelas yang mendapat jam kosong jika kita semua pergi menjenguk Jeno." Ucap Doyoung.


"Saat jam istirahat kita bisa ke rumah sakit." Lanjutnya.



Johnny terlihat mengetuk dagunya seolah berpikir. Sepertinya adu mulut barusan sudah selesai.


"Kita bawa buah tangan apa untuknya? Ada yang punya saran?" Tanya Johnny.


"Sejak kapan tangan memiliki buah?" Taeil berbalik menanyakan kepada Johnny.


Mereka semua menatap keduanya datar. "Mulai lagi." Gumam Jaehyun.


"Cepat ambil popcorn ini, nanti habis." Jungwoo menyodorkan wadah popcorn miliknya tadi dan disambut dengan senang hati dari Yuta.

















































—Epoch'
Don't hate someone too much, later you will fall in love with him.





























































Langkah kakinya Jaemin berhenti tepat di depan pintu kamar rawat yang bertuliskan nama 'Lee Jeno'. Jaemin sengaja izin tidak masuk sekolah untuk hari ini, tentu saja ia ingin menjaga pacarnya. Semalam Jaemin dengar dari Jaehyun kalau Jeno sudah sadar dan boleh dijenguk.

Jadi dia berinisiatif membuatkan masakan rumahan ala Jaemin untuk pacarnya itu. Saat Jaemin membuka pintu kamar rawat Jeno, obsidian miliknya melihat ada seseorang yang dia kenal tengah duduk di samping ranjang Jeno.



"Jaemin-ssi?"



Mata Jaemin mengerjap cepat, seperti biasa, dia akan memproses terlebih dulu apa yang terjadi. "Eh? Pak Kepala Sekolah... Halo selamat pagi." Jaemin membungkuk sopan.





Donghae membalas sapaan Jaemin dengan senyuman kecil. "Sepertinya aku harus kembali ke sekolah, tolong jaga anakku ya, Jaemin-ssi?"



"Baik pak— eh? Sebentar..."




epoch' [ nomin ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang