22. overthinking

158 29 0
                                    

"Cepet banget udah senin"

Jaehyuk mendongak. Ia melihat Aruna memakai helmnya sambil menggerutu dan bibir yang cemberut.

"Aduh si manis jembatan Ancol. Pagi pagi kok udah cemberut aja" Kata Jaehyuk

"Jembatan Ancol your head"

"Hahaha. Senyum dong. Biar harinya berkah"

Aruna menghembuskan nafas sebentar dan tersenyum setelahnya.

"Nahhh gitu dong. Udah sarapan?"

"Udaahh" Kata Aruna sambil menaiki motor Jaehyuk

"Topi nggak ketinggalan?"

"Enggaaa"

"Okee. Berangkaattt"

Jaehyuk mulai menarik gas motornya dan melaju menuju ke sekolah.






Setelah upacara selesai, murid-murid kembali ke kelas masing-masing. Jangan lupa dengan keluhan yang keluar dari mulut mereka karena kepanasan. Matahari pagi ini cukup terik, ditambah dengan amanat pembina upacara yang lumayan lama. Sungguh kenikmatan yang luar biasa bukan?

"Wah gilak panas banget dah" Keluh Jaehyuk

"Iya. Terik banget mataharinya. Mana Kepsek lama banget pidatonya" Kata Aruna sambil mengibas-ngibaskan topinya.

Jaehyuk dan Aruna sedang duduk-duduk santai di depan kelas Aruna sambil menunggu guru selesai rapat rutin yang diadakan setelah upacara.

Aruna menyenderkan kepalanya di bahu Jaehyuk dan Jaehyuk pun menyenderkan kepalanya di puncak kepala Aruna.

"Rambut kamu kayanya agak anget ya?" Tanya Aruna dengan tangan yang mengusak rambut Jaehyuk.

"Yaa kan kena panas matahari"

"Iya juga ya"

Tak lama, seorang perempuan dengan beberapa tumpukan buku di tangannya menyapa mereka berdua.

"Pagi kak Jaehyuk, kak Aruna"

Dua sejoli tadi sedikit mendongakkan kepala dan menatap perempuan tadi.

"Oh pagi, Lea" - Jaehyuk
"Pagi juga" - Aruna

Yap. Perempuan tadi adalah Lea.

"Pagi-pagi udah nempel begini si, kak. Kaya dunia serasa milik berdua, yang lain cuma ngontrak" Goda Lea

"Hahaha iya dong. Kan nge-charge dulu biar semangat menjalani hari. Lo darimana?" - Jaehyuk

"Dari perpus, ngambil buku tugas anak-anak mau dibagiin" - Lea

"Perlu gue bantu nggak bawainnya?" Tawar Jaehyuk

"Nggak usah, santai kali, kak. Cuma dikit ini. Yaudah deh, gue duluan kak" Pamit Lea ke Jaehyuk dan Aruna

"Okelah" - Jaehyuk

Aruna hanya membalas anggukan dan senyuman. Dari awal sampai perginya Lea, Aruna terus mengamati gadis itu. Agak sedikit familiar menurutnya.

"Siapa itu, Jae?" Tanya Aruna

"Tetangga aku. Baru ketemu kemarin sih di taman komplek pas jalan sama Asha" Jelas Jaehyuk

"Oohhh. Kok kenal aku juga?"

"Ya siapa sih yang nggak tau Aruna si mbak dekor yang cantik?" Kata Jaehyuk sambil menaik turunkan alisnya.

"Ya ya ya makasih atas pujiannya. Orangnya ramah juga ya"

"Yaa kalo diliat sih lumayan friendly kayanya"

"Cantik juga"

"Cantikan kamu ah"

"Ohh berarti dia jelek gitu?" Goda Aruna

"Ya enggak juga"

"Ya berarti dia cantik dong?"

"Semua cewek itu cantik, sayangku. Stop jangan bahas ini deh, ntar ujung-ujungnya debat nggak kelar-kelar. Pokoknya kamu cantik titik gapake koma" Kata Jaehyuk sambil mencubit pipi Aruna

"Aduh jangan dicubit dong"

"Hehe maap habisnya kamu gemesin"

"Adududududududu cocwit banget ni dua orang" Kata Dean yang datang bersama Chaeyeon.

Btw, Dean dan Chaeyeon akhirnya menjalin hubungan setelah dekor kemarin.

Kemudian, mereka duduk di depan Jaehyuk dan Aruna.

"Widii couple baru nih guys. Darimana mau kemana nih?" Kata Jaehyuk

"Dari kantin mau ke kelas. Eh ketemu kalian, jadi mampir dulu lah" Kata Chaeyeon.

"Eh btw. Jam pertama sama kedua kosong lohhh. Jadi suka gue" - Dean

"Yang bener? Makanya kok masih banyak orang yang keluar masuk kelas" Kata Jaehyuk sambil ponselnya untuk mengecek info dari grup kelasnya.

"Iyaa. Ada rapat apaan gitu gue lupa" - Dean

"Mau ada tamu dari disdikbud" Kata Aruna yang mengecek ponselnya juga

"Nah itu pokoknya gue juga gapaham" - Dean

"Yaa yang lo pahamin cuma jamkosnya doang" Cibir Chaeyeon

"Sama pahamin perasaanmu dong" Goda Dean

"Cailahhhhh pinter gombal juga lo, bujang" - Jaehyuk

Chaeyeon hanya menggelengkan kepalanya. Memang sedikit 'agak-agak' jika Dean dan Jaehyuk bertemu.

"Btw, gue tadi liat ada cewek nyamperin kalian. Siapa?" Tanya Chaeyeon

"Ohh, anak kelas 10 itu. Tetangga gue" Jawab Jaehyuk

Chaeyeon mengangguk paham.

Mereka berempat melanjutkan obrolannya. Tak henti-hentinya topik yang ada, dari A sampai Z cerita yang mereka bahas. Maklum, sudah lama juga mereka tidak bertemu dan mengobrol santai setelah acara dekor kemarin.

Tapi, tidak semua obrolan Aruna dengar. Karena, daritadi otaknya terus memikirkan seorang Jeon Lea. Siapa gadis itu? Sepertinya ia pernah melihatnya, tapi dimana? Lalu, kenapa Jaehyuk tadi menawarkan bantuan untuk membawakan buku yang padahal hanya beberapa buku saja?

Pertanyaan terakhir memang agak lebay dan sedikit posesif jika didengar. Ia tahu, Jaehyuk memang orang yang baik, ramah, dan ya kadang suka membantu. Hanya saja, Jaehyuk seperti dekat dengan Lea. Entahlah, mungkin perasaan Aruna saja.

Aruna sedikit terperanjat dan sadar dari pikirannya setelah mendengar gelak tawa ketiga orang tadi. Aruna hanya terkekeh tipis, padahal ia tidak tau jelas apa yang mereka bahas.

Ah mikirin apa sih gue, lebay banget. Mungkin tadi Jae cuma basa basi doang. Dan Lea juga keliatan orang yang baik. Udah udah jangan mikirin yang aneh aneh. Batin Aruna

Kemudian, Aruna mulai masuk lagi ke dalam obrolan bersama tiga orang tadi dan melupakan pikiran-pikiran negatifnya.

Yaah. Semoga...- Aruna

🌻🌻🌻

High School - Yoon Jaehyuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang