Akhir-akhir ini, mood Aruna sedang terombang-ambing like an ocean waves. Tapi, lebih banyak badmood-nya daripada goodmood-nya. Hal ini juga bukan tanpa alasan.
Yang pertama. Aruna sangat sibuk dengan persiapan ujian. Karena ia sudah kelas 12 dan sebentar lagi memasuki dunia perkuliahan, ia menghabiskan waktunya dengan belajar belajar dan belajar. Aruna seperti ini supaya hasil yang ia dapatkan nanti sesuai dengan ekspetasinya.
Namun, terkadang Aruna suka berlebihan sehingga ia suka melewati waktu makan dan berkurangnya waktu untuk tidur. Orang tua Aruna sering menasihatinya supaya tidak terlalu keras karena mereka khawatir jika Aruna sampai jatuh sakit. Moonbin dan Junghwan juga sering menegurnya karena sering melewati makan malamnya. Apalagi Jaehyuk yang sering memintanya untuk berhenti belajar dan istirahat.
Yaa. Aruna akui, ia berlebihan dan mau bagaimana lagi.
Yang kedua. Soal Jaehyuk. Menurutnya, hubungan mereka akhir-akhir ini kurang bagus. Rasanya... ada saja yang mereka debatkan. Walaupun akhirnya salah satu dari mereka mengalah dan meminta maaf.
Jujur, Aruna takut.
Ia selalu merasa khawatir dengan hubungannya dengan Jaehyuk. Apalagi, banyak rumor yang beredar soal kedekatan Jaehyuk dengan Lea.
Soal foto itu.. Aruna juga sudah tau. Seorang anonim selalu mengirim foto melalui Whatsapp. Jaehyuk tidak tau itu.
Awalnya Aruna hanya membiarkannya dan langsung menghapus chat tersebut. Tapi, anonim itu terus mengirim pesan ke Aruna.
Dan, Aruna juga merasa Jaehyuk dan Lea semakin dekat. Tak jarang juga, pertengkaran kecil antara Jaehyuk dan Aruna karena Lea.
Hahh.. Daripada terus terusan galau dan melamun saat jam istirahat ini, Aruna masuk ke dalam kelasnya dan membaca sedikit materi untuk ulangan matematika hari ini.
Saat akan memasuki kelas, ada tangan yang menahannya. Ia berbalik dan melihat Jaehyuk yang sedikit terengah-engah.
"Kenapa?" Tanya Aruna
Fyi, mereka juga habis berantem semalem. Jadi si Aruna masi sebel sama Jaehyuk.
"Ngomong bentar yuk, di taman. Mumpung masih lama istirahatnya"
Aruna agak deg degan karena kalimat 'ngomong bentar yuk'. Saat itu juga dia overthinking maksimal.
"Jangan mikirin aneh-aneh. Cuma ada yang mau aku tanyain" Kata Jaehyuk yang langsung menarik Aruna dari situ.
Sesampainya di taman, mereka duduk di salah satu bangku. Taman cukup sepi, jadi (semoga) tidak ada yang mendengarkan obrolan mereka.
"ada yang ngirimin kamu foto ya?" Tanya Jaehyuk to the point.
"Foto apa?" Jawab Aruna dengan tenang
"Aku sama Lea lagi duduk di taman"
"Emang kalian pernah kan? Selfie berdua" Sindir Aruna
"Run. Jangan bahas yang lain. Jawab jujur" Kata Jaehyuk serius
"Kalo iya mau apa?"
"Mau jelasin kamu yang seb-"
"Jelasin apa lagi? Mau ngelak lagi kalo kamu nggak deket sama Lea?" Potong Aruna
"Run dengerin dulu"
"Ke kantin bareng, ke perpus bareng, sampe jalan ke taman. Kamu bosen sama aku? Katamu kalo bosen, capek, bilang kan? Kenapa kamu yang nggak bilang sendiri?" Kata Aruna sedikit emosi dan menahan air mata
"Run engga gitu"
"Aku capek Jae"
Dinding bendungan air mata Aruna akhirnya pecah. Ia tidak bisa menahannya lagi. Jaehyuk semakin merasa bersalah. Seharusnya, Jaehyuk ingin meluruskan semuanya, tapi Aruna terlanjur emosi.
"Aku capek fisik, capek batin, Jae. Aku nggak tau ini yang salah aku sendiri, atau kamu, atau hubungan kita" Kata Aruna sambil terisak.
"Aruna, please.. Dengerin aku dulu" Kata Jaehyuk setenang mungkin
Aruna menggeleng.
"Aku mau sendiri. Jangan ganggu dulu"
Aruna meninggalkan Jaehyuk sendirian di taman. Aruna skip kelas selanjutnya, malu matanya sembab. Ia izin ke UKS dengan alasan kepalanya pusing, tapi memang faktanya kepala Aruna sedikit pusing.
Jaehyuk yang masih di taman mengusak rambutnya kasar dan menutup wajahnya. Ia bingung sekarang.
"Gue harus gimanaaa, runn" Monolog Jaehyuk
Dengan malas, Jaehyuk berdiri dan meninggalkan taman dan menuju kelas. Ia jadi kepikiran Aruna, apa Aruna yang habis nangis ikut pelajaran selanjutnya? Apa dia di UKS? Atau malah dia pulang duluan? Ahh.. Jaehyuk makin kepikiran Aruna.
"Oh.. Jadi lo?"
Seorang gadis tinggi dengan rambut panjang sedikit coklat itu menoleh ke arah suara. Ia melihat lelaki yang tak kalah tinggi darinya menghampiri dengan wajah datarnya.
"Maksud lo?"
"Nggak usah sok polos. Ini pasti ulah lo kan?"
"Enggak tuh" Kata gadis itu dengan senyum mengejek
Lelaki itu membalas senyuman yang tak kalah mengejek. Ini ceritanya emang gamau kalah apa gimana si?
"Setau gue, kayanya lo itu pinter banget deh"
"Ya emang gue pinter. Baru tau lo?"
"Tapi neror orang pake nomer sendiri" Kata lelaki itu sambil menunjukkan ponselnya yang berisi screenshot nomor telepon.
Gadis itu terbelalak dan segera merebut ponsel tadi. Dengan cepat, lelaki itu mengangkat tinggi-tinggi tangannya supaya si gadis tidak bisa menggapainya.
"Ck ck ck ck. Wony wony, emang ya kadang orang pinter itu saking pinternya, tololnya keliatan" Ejek lelaki itu
"To, hapus gak!?" Geram Wonyoung
To alias Haruto hanya terkekeh. Ia memasukan kembali ponselnya ke dalam kantong celananya.
"Kan gue udah bilang, lo gabakal bisa dapet Bang Jaehyuk. Yang ada malah lo makin dijauhin kalo gue sebar"
"Lo kalo mau balikan bilang. Gausah ngancem segala" Kata Wonyoung
"Dih? Balikan? Pede banget tu mulut. Karena sifat lo ini gue makin yakin nerima ajakan putus lo waktu itu"
"Dan sekarang lo sampe berantakin hubungan orang. Dan gue kenal deket sama dua duanya. Wow" Kata Haruto sambil tepuk tangan.
"To hapus gak!" Bentak Wonyoung
"Sebelum lo minta maaf ke mereka berdua, nggak akan gue hapus"
"No. Never"
"Yaudah kalo itu mau lo. Bye"
Haruto meninggalkan Wonyoung dengan amarah yang sudah memuncak.
Awas lo, To - Wonyoung
Rasain lo - Haruto🌻🌻🌻
Halooo semuaaa
I'm so sorry karena update lamaaaa banget
Semester 5 hectic parah, tugas numpuk, deadline dimana mana, jam tidur pun tambah berantakan.
buka wp cuma buat pelarian dari tugas:'
Dannn finally selesaii, tinggal nunggu hasil nilainyaaHuhu maap curhat dikit:')
Semoga cerita ini nggak ngebosenin huhu
Terimakasih sudah mampir ke cerita ini❤
KAMU SEDANG MEMBACA
High School - Yoon Jaehyuk
FanfictionCerita cinta Jaehyuk semasa sekolahnya Note : Banyak revisi macem tugas