27. pada baikan

185 21 0
                                    

"Mau makan sekarang apa nanti?" Tawar bunda Jaehyuk

"Nanti aja, Bun. Tadi di bawain anak-anak banyak makanan, masih kenyang" kata Jaehyuk sambil menepuk perutnya.

"Yaudah, kalo mau makan lagi nanti bilang bunda yaa, istirahat, jangan main handphone mulu"

"Iya bundaa"

Setelah itu, bunda keluar dan menutup pintu kamar Jaehyuk, membiarkan anak kesayangannya ini istirahat.

Jadi ceritanya, saat itu masih libur hari tenang, Jaehyuk ada jadwal bimbel untuk memperdalam lagi materi UN dan utbk. Karena jadwalnya pagi, siang ia bisa pulang. Hari itu memang ia kurang enak badan, jadi fokus di jalanan kurang baik. Nah saat pulang dari bimbel, karena tidak fokus, ia bersenggolan dengan mobil yang menyebabkan ia jatuh dari motor dan tangan kirinya patah. Untungnya, saat itu ada pacarnya Lea di TKP, langsung Jaehyuk di bawa ke rumah sakit.

Bagaimana dengan ujiannya? Ya tetap ia ujian seperti biasa, dengan tangan kirinya yang di gips. Untungnya lagi, ia tidak se-kloter dengan Aruna, jadi ia tidak perlu susah-susah menyembunyikan hal ini. Teman-temannya pun ia suruh tutup mulut supaya tidak memberitahu kondisinya saat ini ke Aruna.

Pun Jaehyuk pikir, Aruna tidak akan peduli dengannya karena saat itu mereka masih bertengkar.

Tapi sepertinya persembunyiannya kali ini sia-sia.

Aruna sudah ada di depannya, sedang duduk di ruang tamu rumahnya bersama dengan Mashiho.

"Run? Kok bisa ke sini?" Tanya Jaehyuk

"Ya bisalah, ini sama cio"

"Ya iya sih. Lo tadi juga habis dari sini, kenapa balik lagi?" Tanya Jaehyuk ke Mashiho

"Ini disuruh nemenin Aruna" kata Mashiho sambil menunjuk ke Aruna

"Apaan, ngga cio yang maksa ngajak ke sini" elak Aruna (padahal dia yang maksa)

"DIHHH pede gila lo. Jelas-jelas Lo yang maksa gue nemenin ke sini. Gengsi diturunin mbak" sewot Mashiho

"Eeehh udaaahhh. Malah pada berantem" lerai Jaehyuk

"Emang kenapa, Jae? Nggak boleh aku ke sini? Pulang ajalah aku. Ayo ci" kata Aruna

"Lah pulang aja lo sendiri" kata Mashiho

"Jangan dong ya Allah cuma tanya doang" kata Jaehyuk

"Lo tu juga aneh, Run. Dateng ke rumah pacar bukannya mau baikan malah memicu pertengkaran lagi" kata Mashiho

"Udah udah. Jangan berantem lagi" lerai Jaehyuk lagi.

"Yaudah, Jae. Gue keluar dulu deh, cari angin" kata Mashiho yang beranjak dari duduknya

"Lah loh. Gue balik gimana, ci?" Tanya Aruna panik

"Setengah 9 gue jemput. Dah ya, Jae, Run, nikmati waktu kalian" pamit Mashiho.

Setelah kepergian Mashiho, ruang tamu Jaehyuk jadi sepi dan agak canggung. Jaehyuk dan Aruna sama-sama diam, belum ada yang bersuara. Wajar, mereka belum pernah bertemu lagi setelah sekian lama.

"Mm.. gimana keadaanmu?" Tanya Aruna memecah keheningan

"Baik, Run. Kamu gimana? Lancar ujiannya?"

"Alhamdulillah lancar. Kamu ikut ujian atau susulan?"

"Ikut ujian kok. Aman"

"Kenapa nggak ngabarin?" Tanya Aruna yang membuat Jaehyuk gelagapan

"Eee.. anu.. itu.. takut ganggu belajar kamu hehe" jawab Jaehyuk sambil menggaruk kepalanya yang tiba-tiba saja gatal.

"Enggak sama sekali, Jae. Lain kali kabarin ya"

"Takut kamu masih marah juga sebenernya, run"

Kali ini mata mereka bertemu. Ahh.. akhirnya rindu Jaehyuk menatap mata cantiknya Aruna terbayar.

"Maaf" kata Aruna

"Maaf aku marah sama kamu. Maaf karena nggak mau dengerin alesan kamu dulu. Maaf aku belum bisa selalu ada buat kamu. Maaf ya, Jae" kata Aruna lagi dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

Jaehyuk meraih tangan Aruna dan mengusapnya pelan.

"Hei.. Aruna, gapapa. Kamu berhak marah kok, emang aku yang salah. Harusnya aku tau keadaan. Aku yang harusnya minta maaf sama kamu" kata Jaehyuk dengan lembut.

Air mata Aruna lolos begitu saja. Jaehyuk sedikit panik, takut tangisan Aruna makin deras.

"Eh eh jangan nangis ya, run. Beneran aku minta maaf. Nangis boleh, tapi jangan keras-keras ya? takut kedengeran bunda sama Asha udah tidur. Nanti kalo dia bangun terus nangis, kalian mau adu?"

Bisa-bisanya di suasana begini Jaehyuk masih ngelawak.

Bukannya mereda, Aruna semakin ingin menangis. Bisa dilihat air matanya keluar dengan deras. Jaehyuk buru-buru mengambil tissue, duduk di samping kiri Aruna.

"Ini tissuenya. Cup cup cup... Sini sini aku peluk"

Jaehyuk meraih bahu Aruna dan memeluknya. Aruna menyembunyikan wajahnya di bahu kanan Jaehyuk sambil menangis tersedu-sedu di sana.

"Maaf yaa Jaee" kata Aruna disela-sela tangisannya.

"Iyaa aku maafin. Maaf juga ya, run. Udah bikin kamu khawatir" kata Jaehyuk dan dijawab anggukan oleh Aruna.

Tangisan Aruna mulai mereda, ia mengangkat wajahnya sambil menyeka sisa air matanya. Aruna melihat kaos Jaehyuk jadi basah karena tangisannya tadi.

"Maaf bajumu jadi basah"

"It's okey. Nanti juga kering. Udah mendingan?"

"Lumayan. Aku kangen sama kamu, Jae" kata Aruna kembali menyenderkan kepalanya di bahu Jaehyuk.

Apa kabar Jaehyuk?

Tentu saja salah tingkah. Rasanya ada kupu-kupu beterbangan di perutnya. Aruna jarang mengungkapkan kata-kata yang berbau romantis seperti tadi. Sekalinya ngomong, Jaehyuk ketar ketir.

"Aku juga tauuu" kata Jaehyuk

"Tangan kirimu rasanya gimana?"

"Nggak ada rasanya. Soalnya ada kamu, jadi sakitnya jadi ilang"

"Heleh gombal" kata Aruna sambil menepuk paha Jaehyuk

"Aduhh"

"Eh eh ada yang luka ya? Huhu maaf"

"Enggak ada hehe" kata Jaehyuk dengan senyum pepsodentnya.

Akhirnya, malam itu Jaehyuk dan Aruna baikan. Mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol membahas sana sini, sambil menunggu Mashiho menjemput Aruna.

🌻🌻🌻

Terimakasih sudah membaca cerita ini🌸

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

High School - Yoon Jaehyuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang