10. curhat dong ma

351 68 5
                                    

Minggu.

Hari yang paling ditunggu kaum-kaum rebahan untuk bermanja-manja dengan kasur kesayangannya.

Tak terkecuali Aruna.

Ia masih dalam posisi tidur sambil memainkan ponselnya dari pukul 5 pagi tadi. Dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

Karena kantuknya datang lagi, ia meletakkan handphonenya di meja dan menutup matanya.

Tapi nggak jadi.

Karena tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dan dibuka setelahnya. Mama Aruna masuk kemudian menghampiri anak gadisnya itu.

"Udah bangun ternyata"

"Mau tidur lagi tapi mama masuk. Ya gajadi. Kenapa ma?"

"Ayo ikut mama beli bubur ayam di depan gang"

"Aku siap siap dulu"

"Oke. Mama tunggu di depan"








Aruna dan mamanya menuju ke warung bubur ayam dengan jalan kaki. Sekalian olahraga katanya.

Saat melewati salah satu tiang listrik, Aruna tidak sengaja membaca brosur produk semen yang tertempel di sana.

Ngomong-ngomong soal semen, Aruna jadi teringat ucapan bundanya Jaehyuk 3 hari yang lalu. Aruna salting sendiri kalau mengingatnya.

"Mama" Aruna memecah keheningan

"Apa kak?"

"Dulu mama kok bisa kenal sama papa?"

"Tiba-tiba tanya gitu"

"Yaaaaaaa gapapa. Kepo lah maa"

"Papamu dulu itu kakak kelasnya mama pas sma. Ya karena mama ikut OSIS, dan papamu dulu juga anggota OSIS, jadi ketemu terus"

"Terus mama pacaran sama papa gitu?"

"Iya. Nggak ada pdkt pdktan. Langsung aja dijedor"

"Waw. Impressive"

"Bentar-bentar mama pesen bubur dulu"

Saking fokusnya Aruna mendengarkan cerita nostalgia mamanya itu jadi nggak sadar kalau mereka sudah sampai di warung bubur ayam. Aruna duduk di bangku selagi menunggu mamanya pesen. Tak lama, mama Aruna ikut duduk di sebelahnya.

"Terus ma?"

"Sampe mana tadi"

"Yang langsung jedor"

"Ah iya. 'Saya suka kamu. Mau jadi kekasih saya?' gitu katanya"

Aruna menutup mulutnya dan ingin teriak saat itu juga.

"Langsung diterima?"

"Yaiya dong. Pas itu mama juga tertarik sama papamu"

"Terus pas pacaran gimana ma?"

"Heum gimana ya. Biasa aja sih, dijalanin aja. Kalo berantem, salah satu mesti ngalah, kadang papa yang ngalah, kadang juga mama yang ngalah. Pokoknya sih selalu komunikasi"

"Dulu kan nggak ada hp gitu kan ma, terus ngabarinnya gimana?"

"Rumahnya papa dulu itu se komplek sama mama, cuma beda gang aja. Ya mama baru tau pas pacaran itu. Ternyata tetangga sendiri. Jadi ya sering main ke rumah"

"Oohh. Seru mesti ya"

Tak lama, bubur pesanan mereka sudah siap. Mama Aruna membayar kemudian mengajak Aruna untuk pulang.

"Kamu lagi suka sama orang ya, kak?"

Pertanyaan mamanya sukses bikin Aruna salting.

"Heum gimana ya ma. Aku juga bingung"

High School - Yoon Jaehyuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang