Seorang Bad Boy yang bernama Diago Alcasta selalu membuat kerusuhan di kelasnya, membuat guru-guru di SMA Alundra malas mengajar kelas XI Ipa 2.
Dengan masalah yang Alcasta buat, guru-guru selalu menyalahkan Prisca Birgitta yang menjabat sebagai ket...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedaiterserah.
Ya, itu adalah basecamp gang Bastard. Menurut mereka selain tempatnya nyaman, menunya juga unik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedai ini sangat cocok untuk disinggahi pasangan muda di jaman ini. Tempatnya di rooftopsehingga bebas menikmati indahnya kota dari atas. Jam favoritnya adalah sore hari karena bisa melihat senja yang hangat.
Awan mulai menggelap sedangkan gang Bastard masih kekurangan satu personil. Ya, Arthur masih belum datang menemui mereka.
Alcasta menarik asap seakan ditelan. Tangan kanannya memainkan korek api dengan lambang bulan.
"Arthur kemana, sih?" tanya Edghar prustasi setelah lama menunggu.
"Deket sama cewek kali diam-diam," jawab Bryan asal.
"Masa sih gak cerita!" protes Edghar tidak terima.
Bryan berdecih, "emang lo siapa?"
"Lah, gue sahabatnya. Sahabat itu harus terbuka. Atau jangan-jangan cuma gue yang anggap dia sahabat. Dia enggak!" ucap Edghar menduga-duga.
Bryan mengangguk, "bisa jadi."
"Gue mau bantu mba kedai buat nambahin menunya. Menu fake friend, pelakor, play boy, play girl, bad boy, bad girl, anak durhaka-"
"Mba kedai saha?" tanya Bryan terheran.
Edghar menunjuk penjual di kedai terserah.
"Dia punya nama, bodoh!" Bryan menoyor kepala Edghar.
"Siapa emang?" tanya Edghar menantang.
"Gak tau. Gue belum kenalan."
"Dia anak busuk, kan?" tanya Edghar lalu mendapati pukulan dari Bryan.