3. Catatan Mental Satsuki

367 57 27
                                    

Satsuki's PoV

Berdasarkan perkiraan Crypto, kami akan sampai di stasiun terdekat dalam kurun waktu 5 hari dengan menggunakan mode Hyperdrive.

Aku, Satsuki Cihiro masih bingung dengan kenyataan yang sedang terjadi.

Aku tiba-tiba saja dibangunkan di pesawat luar angkasa oleh temanku, Kanon yang juga ternyata berubah menjadi karakter gadis di permainannya dan menjelaskan bahwa kita sedang berada di dunia yang mirip dengan game Beyond Space.

Kupikir ini hanya prank yang terlalu niat, namun setelah merasakan lenganku yang hampir retak setelah memegang dadanya yang kupikir palsu, aku akhirnya percaya. Kuh.... Bagaimana dia bisa sekuat itu dengan tubuh yang lebih kecil dariku? Omong-omong, aku juga telah berubah menjadi karakter dalam permainanku. Yahh, setidaknya aku aman karena membuat karakter laki-laki.

Tapi setelah itu kami dihadapkan pada situasi pertempuran dengan para perompak. Aku sangat gugup dengan itu dan berpura-pura santai di hadapan Kanon, dan setelah pertempuran selesai aku meluapkan sebagian besar emosiku termasuk rasa bersalah karena merasa telah membunuh orang dengan memeluk Kanon. Ya, dan aku mendapatkan pukulan di perut karena sedikit bercanda. Dia orang yang tanpa ampun.... Sungguh. Kalau dipikir-pikir memalukan melakukan sesuatu semacam itu di hadapan seorang teman, tapi tampaknya Kanon tidak terlalu memperdulikan hal itu.

Dan saat ini, karena tidak ada hal yang dapat dilakukan, kami memeriksa setiap sudut pesawat. Kapal Genesis merupakan kapal semi-ringan yang dirakit oleh Kanon. Ya, meski sistem persenjataan serta mesin pendorongnya sangat mutakhir, tapi Kanon membuat hal-hal tidak berguna di dalam pesawat. Contohnya dia menghabiskan uang dan sumber daya dengan membuat 4 kamar tidur, kamar mandi, ruang pelatihan, dan dapur di kapalnya yang mana itu tidak dibutuhkan dalam game karena kami bisa sampai ke tujuan dengan cepat saat melakukan Hyperdrive. Nah, jika ada game yang membutuhkan waktu berhari-hari hanya untuk sampai titik tujuannya tidak mungkin ada yang akan memainkannya. Dia mengatakan, "Ini demi artistik kawan!", dengan suara protes padaku. Dia bahkan mengimplementasikan hal-hal semacam ini di kapal indukku dengan semena-mena.

Tapi entah kenapa sekarang, apa yang telah dia lakukan ini begitu berguna dengan situasi kita. Kurasa kali ini ada manfaatnya dia melakukan itu.

"Hei, Kanon."

"Hmm?"

Dia melirikku saat sibuk menghitung barang secara manual di dapur. Dia tidak hanya membawa pasokan makanan, melainkan material-material logam yang berat.

Tanganku bahkan hampir tidak sanggup mengangkat satu, tapi bagaimana dia bisa membawa 3 kotak sekaligus tanpa berkeringat? Seberapa jauh stamina dan kekuatannya telah meningkat?

"Untuk apa semua logam dan suku cadang ini?"

"Itu semua adalah bahan untuk membuat senjata. Daripada menjual bagian-bagian itu, akan lebih baik kita menyimpannya karena sistem craft di kapal ini masih bisa digunakan. "

Ahh, aku mengerti.

Kita dapat membuat senjata laser maupun pedang menggunakan ruang crafting yang ada di kapal asalkan material serta cetak birunya ada. Cetak biru bisa dibeli dengan menuju toko senjata, atau mengikuti event untuk mendapatkan cetak biru yang langka. Namun materialnya sangat sulit di dapat apalagi untuk senjata peringkat atas, bahkan jika seorang player menjualnya, itu akan dijual menggunakan uang asli dibandingkan uang in-game. Maka dari itu tampaknya Kanon berniat menyimpannya.

"Kredit dalam gameku juga ikut terbawa, meski itu tidak banyak, tapi itu cukup jika hanya untuk mengisi daya, amunisi, maupun persediaan makanan selama 1 abad."

1 abad....?

"Err, begitukah? Darimana kau tahu?"

Tanyaku dengan penasaran. Masih tidak dapat dipastikan apakah semesta ini memiliki prinsip yang sama dengan Beyond Space, jadi aku sedikit ragu.

Beyond The SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang