Side Story : Pencarian Orang-orang Yang Hilang (Bagian 2)

142 22 11
                                    

Seperti yang dijadwalkan, Kaede segera menuju planet Aegir-36 setelah beristirahat. Akibat ledakan nuklir, planet itu untuk sementara tidak bisa dimasuki para pekerja untuk menetralkan efek radiasi serta memperbaiki peralatan yang rusak dan mempersiapkan kegiatan penambangan agar perusahaan bisa mulai aktif.

Sebagai tentara bayaran, Kaede memiliki hak untuk datang ke area ini, apalagi dia menggunakan identitasnya untuk menyelidiki penyebab utama bagaimana insiden itu bisa terjadi.

"Selamat datang di stasiun antariksa kami, terima kasih karena memiliki niat untuk membantu penyelidikan bahkan setelah ditutup. Yahh, meski begitu orang kami melakukan penyelidikan sendiri dari dalam."

Satu-satunya hal yang Kaede tidak harapkan adalah, Tyrus, orang yang dicurigai olehnya setelah mendapat informasi dari Kanon, datang untuk menyambutnya.

Sesuai deskripsi yang didapatkan, Tyrus memiliki penampilan orang tua berwajah kriput meski dia setidaknya baru berada di usia 30 tahun, kumisnya yang dia rawat secara khusus dapat dengan mudah membuat orang lain mengingatnya. Matanya yang sipit juga tampak licik.

"Terima kasih kembali. Lagipula, hadiah uangnya jika berhasil memecahkan hal ini cukup besar yang membuatku tertarik."

Mengabaikan kecurigaannya, dia hanya bisa tersenyum untuk saat ini karena tidak memiliki bukti nyata dalam hal itu.

"Ya, jika hanya itu berhasil dipecahkan."

Tyrus membalas dengan senyuman yang lebih mirip seringai yang membuat Kaede tidak nyaman.

"Karena anda tampaknya bukan orang yang berbasa-basi, apakah kita akan langsung ke permukaan?"

Tanya dia saat memimpin jalan.

"Ya, aku orang yang lumayan sibuk, setelah ini aku juga perlu menemui seseorang yang penting."

Tidak ada percakapan penting yang bisa membuat Kaede mengetahui sifatnya lebih jauh. Karena dia tidak memiliki bukti nyata atau semacamnya, dia tidak akan bertindak lebih jauh dan hanya akan mengawasinya.

Bergerak menuju permukaan planet menggunakan pesawat ulang-alik dan tidak butuh waktu lama sebelum mereka sampai.

"Silakan gunakan perangkat keselamatan meski anda dari ras Diabel yang memiliki ketahanan kuat terhadap radiasi. Ini untuk pencegahan."

Ras Kaede, Blatties, selain mempunyai kemampuan seperti sonar, mereka juga memiliki  ketahanan yang tinggi terhadap semacam radiasi nuklir. Mereka bahkan bisa menahan radiasi dari kosmik meski hanya untuk sementara. Maka dari itu, jika sebuah planet baru ditemukan, banyak orang yang akan meminta mereka untuk melihat situasi medan dan seberapa tinggi tingkat bahaya radiasi di sana.

"Baik."

Kaede tanpa banyak bicara mengikuti protokol mereka dan memasang perlengakapannya.

"Ayo. Silahkan lewat sini."

Setelahnya dia bergerak mengikuti Tyrus dan menaiki sebuah kendaran yang mampu melayang sehingga tidak terhalang medan. Meski ini adalah planet tambang, beberapa fasilitas seperti tempat tinggal atau tempat hiburan diciptakan di sini. Walapun sekarang sangat kosong dan tampak seperti kota hantu setelah kejadian itu. Tidak ada penduduk yang lewat ataupun tanda-tanda kehidupan lain sejauh Kaede melihat. Hanya robot-robot kecil yang bergerak melakukan tugas mereka agar kota tetap bersih dari debu atau mengalami erosi.

"Jangan heran. Efek radiasinya menyebar dan mencapai sebagian dari planet ini. Mungkin akan butuh waktu beberapa tahun agar perusahaan kami bisa membersihkan pencemarannya."

Bahkan setelah mengatakan sesuatu yang membuat posisi dan pekerjaannya terancam, Tyrus berbicara seolah itu urusan orang lain sementara membicarakan situasinya.

Beyond The SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang