5. Bertemu Salah Satu Daftar Orang Merepotkan

334 53 14
                                    


Pertama-tama, kami pergi menuju ke pangkalan militer terlebih dahulu karena lebih dekat, serta untuk mengambil bounty dari para perompak sebelumnya, dan menjual hasil rampasan kami termasuk logam langka di pesawat. Terlalu banyak beban untuk membawa barang-barang mahal bersama kami karena kemungkinan akan mengalami incaran.

"Wow, kalian berhasil mengalahkan perompak dengan baik."

Kata seorang resepsionis dengan nada menyenangkan. Rambut pirang yang panjang serta kelopak matanya yang memiliki garis yang indah dan tajam membuat dia tampak cantik. Dia terlihat berada di usia awal 20-an, dan terlihat sangat cocok dengan pekerjaannya.

Namun, aku merasa ada yang tidak beres dengannya.

Ada beberapa tentara bayaran yang memiliki bisnis juga di sini, namun anehnya mereka tampak kaku dan gugup saat menatap wanita itu seolah dia adalah ketakutan terbesar mereka. Aku mencurigai dia bukan orang biasa di sini jadi aku menatapnya dengan waspada.

Selain itu, aku juga bisa merasakan tatapan mereka terkadang mengarah padaku. Ini aneh, seharusnya penampilanku tidak mencolok seperti Satsuki, kan? Kenapa aku yang ditatap di sini?

"Uang untuk bounty mereka dan hasil penjualan logam langka serta suku cadang sudah dikirimkan ke rekeningmu. Silahkan cek terminalmu jika ingin memastikan."

Sesuai perkataannya, aku mengeluarkan terminal portabel dan melihat isi rekeningku bertambah. Alat ini, alias terminal portabel mirip seperti ponsel cerdas dari Bumi, namun dengan layar tembus pandang. Benda ini juga bisa terhubung ke kapal termasuk Crypto, dan memiliki kegunaan yang sama dengan ponsel, serta menjadi alat untuk kebutuhan transaksi. Uang sudah tidak dicetak lagi di zaman ini, dan digantikan dengan mata uang elektronik bernama Krona. Aku setidaknya memiliki 1.500.000 Krona di rekeningku saat mengeceknya. Aku sedikit kecewa karena seharusnya uangku memiliki jumlah ratusan kali lipat dari itu, tapi setidaknya kita memiliki uang daripada tidak sama sekali. Dan kini, dengan mengalahkan masing-masing kapal perompak, dan menjual semua suku cadang serta logam langka membuat uangku bertambah menjadi 4.500.000 Krona. Sebagian besar uang itu datang dari menjual logam langka, jadi aku merasa bersyukur bahwa benda yang membawa petaka di awal itu bisa berguna di sini.

"Aku juga berniat menjual informasi mengenai sarang para perompak, berapa harga untuk itu?"

Wanita itu menyipitkan matanya padaku saat mengatakannya.

"Apa kau yakin informasi ini bisa dipercaya?"

"Aku meretas data di kapal mereka, jadi aku cukup yakin. Selain itu, arah perjalanan mereka juga sesuai dengan yang ada di koordinat dan menambah bukti untuk itu."

Wanita itu merenung sejenak sebelum menatapku dengan senyum bisnisnya.

"Seperti yang diharapkan dari rasmu, kau cukup menarik. Tuan di sana, kekasihmu adalah orang yang langka, jadi jaga dia baik-baik. Apa kau kaptennya?"

Tatapannya beralih ke Satsuki. Tampaknya dia salah paham akan identitasnya di sini.

Sementara itu Satsuki menggaruk belakang kepalanya dan mengeluarkan tawa agak gugup.

"Aku bukan kaptennya, dan hubunganku dengan dia-"

"Jadi, apakah informasi ini akan dibeli?"

Tanyaku saat menyela kata-kata Satsuki. Aku tidak ingin menghabiskan terlalu banyak waktu di sini.

"Astaga dingin sekali. Apa kau cemburu karena berbicara dengannya?"

Wanita itu menampilkan ekspresi cemberut yang imut ketika menyilangkan kepalanya.

"Yah, terserahlah. Baik, akan kubeli dengan harga 250.000 Krona untuk 1 markas mereka sesuai dengan aturan yang berlaku, dan 20% diberikan padamu untuk sekarang. Sisanya akan dikirim setelah intelejen kami memeriksanya."

Beyond The SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang