Bab 4. Baby Hyun

36.3K 1K 46
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*

Setelah mendaki bukit, mobil yang ku tumpangi akhirnya masuk juga ke dalam rumah megah bak istana. Aku bukan menghiperbola ucapanku ya tapi memang mobil ini menaiki bukit terlebih dahulu sebelum menemukan istana surga ini, kalian tau rumah Myungsoo benar-benar ada di lereng bukit, aku baru tau ada rumah yang dibangun di tempat seperti ini di negaraku tercinta ini.

Sesaat aku termanggu melihat betapa megahnya bangunan ini, bahkan dari jalan menaiki bukit tadi saja rumah ini sudah terlihat begitu angkuhnya berdiri di tengah-tengah bukit hingga rasanya seperti aku dibawa masuk ke dalam negeri dongeng di istana disney.

Pagarnya terbuat dari tembok beton setinggi 2 meter sepertinya dengan halaman yang sangat luaaaaaas sekali, mungkin seukuran stadion bola? Entahlah aku tidak yakin karena tidak pernah masuk ke stadion sebelumnya tapi yang pasti rumah ini sangat megah, mewah, dan segala jenisnya yang seperti itu, aku kehilangan kata-kata untuk mendeskripsikannya.

Di beberapa sisi nampak ada beberapa bangunan lainnya dengan bentuk lebih kecil lalu dari tempatku aku bisa melihat ada pacuan kuda di kejauhan, apa fasilitas di rumah ini akan selengkap mansion-mansion yang sering ku tonton di film-film barat? Aku tidak sabar menantikannya, pria ini benar-benar crazy rich, definisi crazy rich yang sebenarnya. Baru membayangkan akan betapa mewahnya rumah ini saja sudah membuatku seantusias ini, gila.

Mobil ini terus melaju membelah halaman yang luas, nampak ada seseorang yang tengah merawat halaman ini dan saat mobil yang ku tumpangi melewatinya, ia segera berbalik lalu membungkuk dengan postur sempurna 90 derajat, aku melirik pada Myungsoo yang duduk disebelahku, ia masih saja fokus pada tabnya lalu orang tadi membungkuk pada siapa? Myungsoo? Atau patung berwajah Myungsoo? Entahlah, pria ini bahkan tidak tau kalau ada orang disana. Jangankan orang itu, aku yang secantik dewi yunani dan tengah duduk disebelahnya saja tidak dianggap kok apalagi sesosok tukang kebun berbatang yang udah tua seperti itu, memang dasar bucin akut ya sepertinya pria ini. Biar aku tebak, pasti di kamusnya hanya ada nama istri, anak dan pekerjaannya saja selain itu pasti sudah eror 404 not found saking tidak pentingnya di kehidupan pria ini.

Setelah membelah halaman yang luas ini mobil yang ku tumpangi akhirnya berhenti juga. Berhenti tepat di depan tangga putih yang terbentang melingkar hingga ke atas bangunan yang juga berwarna putih, aku menoleh ketika Ajudan Seo membukakan pintu untukku, aku seketika tersenyum lebar melihatnya, akhirnya ada juga pria yang bersikap gentle di lingkup pria dajjal ini.

"Terima kasih" kataku dengan berbunga-bunga, namun sialnya pria batu itu tak menanggapiku dan malah berlalu tanpa merespon apa-apa, sialan!!! Aku baru saja dikacangi? Wanita secantik aku dikacangi? Matanya rabun ya?

"Kau mau menunggu sampai tahun depan disana?" Hah? Tergagap, aku memperhatikan sekitarku yang kosong, kemana___

Sialan, mereka sudah meninggalkanku. Aku hanya merutuk sebentar dan pasangan pria kaku itu sudah ada diatas tangga meninggalkanku yang masih berdiri di depan mobil, benar-benar tidak gentle sama sekali.

Dengan setengah berlari aku mengejar ketertinggalanku, mengejar mereka yang bahkan tak berhenti untuk menungguku, baru kali ini aku diperlakukan seperti ini dan ini mencoreng harga diriku sebagai seorang Bae Suzy yang cantik rupawan.

Rumah ini benar-benar besar mampus, bahkan dari tangga ini aku masih harus berjalan berputar-putar untuk sampai di pintu utama. Dariku, aku bisa melihat posisi pintu utama yang ada di depanku, pintu berwarna putih yang sangat tinggi dengan beberapa pelayan yang berjejer seolah menunggu kedatangan kami.

"Selamat datang tuan___" mereka benar-benar menunggu kami, membungkuk 90 derajat ketika kami melewati jejeran mereka, hingga berakhir di ujung mereka yang nampak tiga wanita dengan seragam berbeda dari semua pelayan yang ada, tiga wanita yang menunggu kami dengan posisi vertikal berbeda dengan pelayan lain yang menunggu dalam posisi horizontal, sepertinya kedudukan wanita-wanita ini lebih tinggi dari semua pelayan disini.

Breastfeeding (Dad And Son) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang