Bab 14. Keyakinan Bukan Kepastian

15.2K 749 23
                                    


Kalo ada typo tandain ya :*

Di ruang keluarga dengan tv menyala.
Aku duduk di sofa dengan Baby Hyun yang tengah mengASI. Pandanganku mengedar mencari sesosok manusia yang tak terlihat olehku sejak tadi, aku belum mendengar suaranya sejak tadi.

"Tuan belum pulang nona" ucapan Bibi Hwang membawa pandanganku menatap wanita setengah  baya yang berdiri disamping sofa menungguiku. Ia seakan tau apa yang tengah aku fikirkan

"Belakang ini dia selalu lembur__"

"Mungkin Tuan mampir ke rumah abu terlebih dahulu nona kan hari ini peringatan kematian Mendiang Tuan besar Hyunsoo____" ah iya juga ya aku lupa.

  🍼🍼🍼🍼

Sampai Baby Hyun tertidur Myungsoo masih belum pulang juga, dia benar ke rumah abu bukannya lembur kan? Kenapa malam sekali belum pulang?

Melihat Bibi Hwang yang nampak mengantuk di kursi sofa membuatku tak tega.

"Bibi kembali ke paviliun saja tidak apa-apa" ucapku yang membuat Bibi Hwang melebarkan matanya.

"Tidak nona, tuan kan belum pulang saya tungguin nona dulu"

"Nanti kalau ada apa-apa aku telfon ke paviliun, Bibi sama Suster kembali ke paviliun saja"

Kedua orang itu nampak bertatapan seolah bermusyawarah melalui tatapan tersebut.

"Tidak apa-apa, Baby Hyun juga sudah tidur kan?" Ucapku sekali lagi meyakinkan.

"Baiklah nona kami ke paviliun dulu kalau begitu, nanti kalau ada apa-apa nona hubungi paviliun ya" aku tersenyum mendengar ucapan Suster Go lalu mengangguk.

"Baik" ucapku sebelum akhirnya kembali menatap Baby Hyun yang masih mengASI walaupun matanya sudah terpejam.

"Oh iya Nona____" ucapan mengambang Bibi Hwang itu membuatku kembali menatapnya.

"Kalau Tuan pulang dan tidak ada di kamarnya, mungkin tuan ada di kamar mendiang Tuan besar Hyunsoo___kamarnya ada di lantai satu sebelah kamar tamu. Kalau benar, tolong temani Tuan ya Nona" keningku berkerut tak mengerti dengan ucapan Bibi Hwang. Bukan, bukannya aku tidak memahami tapi lebih ke___ kenapa mengatakannya padaku? Aku kan tidak pernah masuk ke kamar Myungsoo juga kenapa harus aku yang menemaninya? Apa jangan-jangan semua orang dilingkungan ini termasuk Bibi Hwang menganggap aku memiliki hubungan spesial dengan Myungsoo?

"Waaah sulit dipercaya___"

🍼🍼🍼🍼

Errrrggghhh

Waaah, sampai aku ketiduran.
Jam berapa sekarang?

Kepalaku mendongak menatap pada jam yang menempel di dinding, jarum jam yang menunjukkan angka 3, seharusnya aku sudah kembali ke kamar sejak tadi.

Melihat Baby Hyun yang belum melepas putingku, perlahan aku melepasnya dan Bayi ini masih tidur walau mulutnya masih membuat gerakan menghisap mengira masih ada putingku disana.

Perlahan aku mengangkatnya dan menidurkannya didalam ranjangnya, mengusap pipinya lalu berbisik pelan.

"Tidur yang nyenyak ya sayang" ucapku sebelum akhirnya keluar.

Keluar kamar Baby Hyun, membuatku kembali mengingat Myungsoo, apa dia belum pulang?

Rumah ini nampak sangat sepi tak berpenghuni, tapi biasanya kalau lembur Myungsoo pulang dijam-jam saat aku selesai menyusui jadi seharusnya dia sudah pulang.

Karena penasaran, aku berjalan menuju balkon karena akhir-akhir ini dia selalu disana namun ternyata disana tidak ada siapa-siapa. Atau di kamarnya?

Breastfeeding (Dad And Son) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang