C. SEPARUH JIWAKU PERGI
A. Ketika Suzy Pergi
Setelah menangis selama satu jam lamanya di kamar Suzy, Myungsoo keluar dengan mata sembab, dan saat itu pula anaknya terdengar masih menangis di kamarnya dengan tak henti-hentinya memanggil mamanya. Myungsoo menepuk dadanya beberapa kali sebelum akhirnya memasuki kamar sang anak.
Di ujung ruangan, terdapat Suster Go yang tengah menggendong Baby Hyun, bayi berusia dua tahun itu menangis dengan sejadi-jadinya, ia menghentakkan tangan dan kakinya ke udara membuat Suster Go kuwalahan.
"Mama__mama" mendengar suara lirih anaknya disela tangisannya membuat hati Myungsoo teriris. Ini kesalahnya, kalau saja dia menahan Suzy untuk tidak pergi, tidak. Kalau saja dia mengatakan perasaannya pada Suzy dan menahan wanita itu untuk pergi, pasti hari seperti hari ini tidak akan pernah hadir.
"Berikan Hyun padaku" Suster Go segera menyerahkan Baby Hyun pada Tuannya, dan saat itu pula tangisan Baby Hyun mereda, anak itu menatap papanya dengan mata sembab sembari sesenggukan hebat.
"Mam__ma___man__na__pa? Hyun___ma__u___ke__te_mu_mam_ma" apa yang harus ia katakan? Apa ia harus mengatakan kalau mamanya sudah pergi dan tidak akan kembali? Dia tidak mungkin mampu menyakiti anaknya sejauh itu.
Myungsoo menghela nafasnya panjang sebelum akhirnya menjawab.
"Mama tidak ada di rumah nak_" tepat setelah Myungsoo menyelesaikan kalimatnya tangisan Baby Hyun kembali pecah, ia berontak dan tak menghiraukan ucapan papanya.
"Hei dengarkan papa. Hyunsoo dengarkan papa" bayi berusia dua tahun itu masih saja mengacuhkan papanya, tak menghiraukan satupun ucapan papanya karena yang ia butuhkan adalah mamanya bukan penjelasan papanya.
Merasa jengkel tak didengarkan, Myungsoo meletakkan Baby Hyun di atas ranjang membiarkan anaknya itu memberontak di sana, menendang apapun yang ada di sekitarnya dan melempar apapun yang tergapai tangannya.
Suster Go dan Bibi Hwang yang ada di sana hendak menolong Baby Hyun tapi Myungsoo hentikan.
"Biarkan dia mengamuk sepuasnya, dia harus tau kalau tidak semua yang dia inginkan bisa terpenuhi" suara dingin itu menusuk hingga ke hipodermis, membuat Suster Go bahkan Bibi Hwang tidak berani melangkahkan kakinya barang sejengkal, nada dingin itu kembali mereka dengar setelah sekian lama menghilang sejak kedatangan Suzy di rumah ini, nada dingin yang sempat menemani hari-hari tuannya selama beberapa bulan setelah Tuan Muda Hyunsoo atau kakak Myungsoo meninggal, saat ini mereka tahu seberapa berharganya Suzy bagi Tuan Besar mereka Kim Myungsoo.
Selama kurang dari setengah jam Baby Hyun menangis, bayi itu nampak sudah lelah terlihat suara tangisannya yang memelan juga menghilangnya tendangan serta pukulan dari tangan mungilnya, saat itulah Myungsoo baru mendekati anaknya, duduk di samping anaknya yang tengah tidur tengkurap lalu mengangkat tubuh kecil itu ke atas pangkuannya.
Diusapnya wajah mungil itu, membersihkan dari sisa air mata yang membasahi wajah tampan puteranya, membenarkan rambut anaknya yang berantakan sebelum mencium kening anaknya sayang.
Ditatapnya wajah sang anak dengan tatapan lembut sebelum ia mulai menjelaskan.
"Hyun dengarkan papa, mama tidak ada di rumah sekarang_" belum selesai menjelaskan Baby Hyun sudah kembali menangis, namun tidak berontak seperti tadi.
"Mam_ma ke_ma_na_pa? Hyu_un ma_u bel_te_mu mam_ma" di usapnya wajah sang anak lembut sebelum kembali melanjutkan.
"Mama sedang pergi sebentar, papa janji papa akan membawa mama kembali ke rumah ini lagi untuk bertemu Hyun lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breastfeeding (Dad And Son) 🔚
RomanceCOMPLETE STORY ✔️✔️✔️ WARNING : AREA DEWASA YANG MASIH DIBAWAH UMUR MENDING MUNDUR DULU YA KALO MASIH NEKAT BACA DOSA TANGGUNG SENDIRI AJA, DOSAKU UDAH BANYAK KALO HARUS NANGGUNG DOSA KALIAN JUGA. Menyusui tanpa melalui proses kehamilan? mungkin itu...