Bab 20. Flashback 2.0

11.2K 736 50
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*

ITALIC = FLASHBACK

      "Saat itu aku berfikir, aku pasti bisa mendapatkan kebahagiaan seperti kakak suatu hari nanti, tapi kejadian itu terjadi___"

🍼🍼🍼🍼

      Ekspresi Myungsoo yang tiba-tiba berubah sendu itu membuat Suzy semakin menebalkan pendengarannya karena sepertinya cerita kali ini akan mulai sedikit berat.

     Di sebuah Mall yang nampak lumayan ramai itu, Myungsoo terlihat baru saja keluar dari salah satu restoran yang ada di mall tersebut bersama dua orang pria lainnya yang tak lain adalah client bisnisnya, ia baru saja menghadiri meeting yang memang diselenggarakan di Restoran tersebut.

      Myungsoo tersenyum formal lalu menjabat tangan pria berambut klemis yang ada di depannya itu.

      Di tengah acara berjabat tangan itu, ujung mata Myungsoo menemukan sebuah penampakan yang nampak tak asing di matanya, hingga ia menoleh dan matanya memang tidak salah jika ia mengenal sosok tersebut. Sosok wanita yang tengah menggandeng lengan seorang pria, kedua manusia itu nampak akan menaiki eskalator.

      "Senang bertemu anda Tuan Kim, semoga kerja sama kita bisa berjalan dengan lancar kedepannya" ucapan itu mengalihkan pandangan Myungsoo, sehingga sesaat ia mengalihkan pandangannya dari dua sosok itu untuk menyambut kepergian sang client.

      Sepeninggal clientnya, Myungsoo mendongak dan dua manusia itu masih ada di eskalator dan hampir sampai atas.

      "Son Naeun" hingga panggilan itu menggema, sosok wanita yang tengah tersenyum bersama pria yang tengah ia gandeng itu reflek menoleh ke sumber suara dan mendapati Myungsoo di sana.

     Wajahnya nampak terkejut lalu berubah pucat, namun sosoknya terlebih dahulu menghilang ditelan eskalator.


      Di tempatnya, Myungsoo menghela nafas lalu mengacak rambutnya frustasi, menarik dasinya lalu menggulung lengannya.

      "Sialan"

🍼🍼🍼🍼

      "Myungsoo tunggu aku, aku bisa jelaskan" sosok pria yang dipanggil Myungsoo itu, nampak acuh dan berlalu pergi tak berniat menanggapi sesosok wanita yang terus mengintilinya sejak tadi.

      "Sayang aku bisa jelaskan, ku mohon dengarkan aku" masih tak berniat menanggapi, ia masih saja berlalu dengan acuh.

      "Maafkan aku__" dan akhirnya ia berhenti, suara permintaan maaf itu membuatnya berhenti. Bukan karena ia luluh, tapi karena ia marah dengan permintaan maaf itu.

      "Maaf? Untuk apa? Tidak ada yang perlu ku maafkan"

      "Sayang, jangan seperti ini, please. Kita tidak  memilili hubungan seperti yang kamu fikirkan, dia hanya temanku"

      "Teman? Kalau kalian hanya teman seperti yang kamu bilang, lalu untuk apa kamu berbohong kalau hari ini ada jadwal mata kuliah tambahan tapi malah pergi ke mall berduaan bersama pria yang kamu gandeng mesra, teman tidak ada yang seperti itu Son Naeun"

Breastfeeding (Dad And Son) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang