Bab 6. Prioritas

35.5K 1K 78
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*

Aku kira pria ini tak akan lama, tapi nyatanya ia masih bertahan dalam posisi ini selama beberapa menit, walau sudah mengalihkan pandangannya dari Baby Hyun ke ponsel miliknya tapi tetap saja dia duduk di sofa yang sama denganku.

"Ah, ingin minum susu juga" hah? apa katanya?

Aku menoleh untuk menatapnya dan saat itu juga pria itu juga tengah menatapku, kalimat tadi___tidak ditujukan padaku kan?

"A______"

"Buatkan aku susu hangat" baru saja aku akan menyengapnya tapi ia sudah lebih dulu berujar membuat Bibi Hwang beranjak untuk membuatkan Myungsoo susu, jadi susu yang dia maksud bukan_____aku? Lalu maksud tatapan itu___apa?

Sepeninggal Bibi Hwang, Suster Go yang awalnya berdiri tak jauh dariku tiba-tiba melangkahkan kakinya menjauh membuatku terkejut seketika.

"Suster mau ke mana?" Tanyaku dengan cepat.

"Ke kamar mandi sebentar nona, permisi tuan besar" mataku menatap memohon pada suster memberi isyarat agar ia tetap disini tapi dia malah memasang wajah masam seolah menahan sesuatu sebelum ia benar-benar pergi, bagaimana ini___aku hanya berdua dengan pria dingin ini.

Entah kenapa, tiba-tiba saja tubuhku menegang, kenapa aku bereaksi seperti ini ya? Rasanya canggung sekali berada disini hanya berdua dengannya *eh dengan Baby Hyun juga sih*

Oekoekoek

Loh kenapa menangis lagi?

"Kenapa sayang? Kan sudah minum susu" kenapa menangis? Kan sudah ku jejali putingku, apa dia mengompol.

Ku pegang pantatnya yang bulat itu dan seketika terasa empuk, oh iya dia memakai diapers.

"Kenapa?"

"Tidak tau, mungkin dia mengompol" ku buka karet diapersnya tanpa menyobeknya, lalu mengintipnya sedikit.

"Tidak mengompol, tidak poop juga, lalu kenapa menangis?"

"Coba lihat" aku mendongak menatap Myungsoo, lalu menyodorkan Baby Hyun padanya.

"Bukan" tapi ia menolaknya dan malah menarik putingku yang menggelantung, astaga aku lupa memasukkannya.

"Ahh" kenapa tiba-tiba menekan putingku sih?

"Pantas saja menangis, ASImu tidak keluar lagi Suzy" apa? Bagaimana bisa?

Ku ikuti dia menekan putingku dan benar saja ASIku tidak keluar lagi, pantas saja Baby Hyun menangis. Tapi, kenapa tidak keluar lagi?

"Jangan tegang, ku bilang jangan tegang. Coba deh lebih rileks, makanya ASImu tidak keluar lagi kamu setegang ini" aku kan tegang karena ada dia, bukan tegang sih tapi lebih ke gugup gerogi. Hingga tanpa aba-aba, Myungsoo tiba-tiba meraup putingku, menyesapnya dengan begitu kuatnya hingga membuatku meringis.

Sialan, kenapa tiba-tiba sih? Bagaimana kalau____ah, sialan aku ingin mendesah, tapi akan sangat memalukan kalau aku mendesah kan?

Tak lama ia segera melepas putingku lalu menangkupnya dengan tangannya.

"Coba susui lagi" mengikuti ucapannya aku kembali menjejalkan putingku ke mulut Baby Hyun dengan bantuan Myungsoo pastinya, tapi bayi 3 bulan ini menolaknya dan masih saja menangis.

"Baby Hyun ayo minum ASImu" tak mendengarkan papanya, ia masih saja menolak dengan kepala menggeleng membuat beberapa tetes ASIku menetes ke telapak tangan Myungsoo yang menadah di bawah payudaraku.

"HYUNSOO, ayo berhenti menangis dan minum susumu___" nampaknya Myungsoo mulai hilang kesabaran hingga memanggil nama anaknya, ngomong-ngomong aku baru tau nama Baby Hyun, ternyata namanya Hyunsoo.

Breastfeeding (Dad And Son) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang