Assalamu'alaikum
Ketemu lagi sama Arkan dan Arin ❤️Ada yang kangen gak nih?
Semoga suka ❤️
Happy reading 🐼
.
.
.
.
.Setelah semalaman mendapatkan nasihat dari kedua orang tua nya, kini Arini kembali bersekolah seperti biasa.
Saat ini ia tengah berjalan menuju ke kelas nya, namun tampak ada yang berbeda pagi ini.
Bagaimana tidak, koridor yang biasanya masih sepi kini telah ramai oleh para siswi yang sedang bergosip. Mengabaikan itu semua, Arini kembali melanjutkan langkah nya menuju kelas.
Namun sepertinya perjalanan nya ke kelas tidak semulus yang ia bayangkan. Karena terlalu asik memperhatikan koridor yang ramai, ia sampai tidak memperhatikan jalannya. Hingga sebuah insiden terjadi.
Brukk !!!
"Aduh!" tiba-tiba saja ia menabrak sesuatu yang keras hingga badannya sampai mundur beberapa langkah.
"Ish sakit kan jidat nya Arin, lagian siapa sih yang mindahin tembok ke tengah jalan gini" ucapnya menggerutu sambil mengusap pelan dahi nya.
Sedangkan seseorang yang ditabraknya hanya menampilkan senyuman tipis melihat tingkah laku gadis di depannya ini. Jika saja tidak berada di sekolah, mungkin sudah sejak tadi ia memeluk gadisnya.
"Ekhm" suara itu tentu saja mengagetkan Arini.
"Eh, masa tembok bisa ngomong sih" ucap Arini yang sampai saat ini belum mengangkat wajahnya.
"Sudah selesai marah-marahnya?" Ucap pemuda di depan nya.
Sedangkan Arini yang masih binggung, tiba-tiba mengangkat wajahnya. Dan betapa terkejutnya ia, saat yang ia lihat di depannya ini bukanlah sebuah tembok datar melainkan pemuda tampan berwajah datar.
Ya walaupun sama-sama datar, tapi setidaknya masih ada yang membedakan keduanya. Arini masih terpaku melihat wajah datar di depannya ini, hingga tanpa sadar ia masih memperhatikan pemuda yang ia tabrak tadi.
"Sampe gak ngedip gitu, tau kok kalo gue ganteng" ucap pemuda itu masih dengan wajah datarnya.
Sedangkan Arini sudah dibuat salah tingkah sendiri oleh ucapan pemuda di depannya ini. Tapi tunggu, sepertinya Arini tidak merasa asing dengan wajah di depannya.
Saat ingin menjawab ucapan pemuda itu, tiba-tiba saja Arini kembali dikejutkan dengan sebuah rangkulan di pundaknya. Dan ternyata itu adalah Abang sepupunya Vino diikuti oleh kembarannya yang masih berjalan dengan santai di belakang mereka.
"Kenapa belum sampe kelas?" Tanya vino.
"Tadi Arin gak sengaja nabrak orang bang" ucap Arini seraya melihat ke arah pemuda yang masih berada di depannya.
Sampai suara dari pemuda yang sejak tadi diam, mengalihkan perhatian mereka.
"Arkan?" Tanya Vian.
Sedangkan Vino yang mendengar nama tersebut tiba-tiba saja langsung memeluk seseorang yang dipanggil Arkan oleh kembarannya.
"Ini beneran Arkan? Wiiih apa kabar bro, udah lama banget kita gak ketemu. Eh iya lo ngapain disini?" Pertanyaan itu tentu saja berasal dari Vino.
Sedangkan Arini yang melihat itu semua menjadi binggung. Siapa sebenarnya pemuda di depannya ini? Kenapa sepupu kembarnya bisa mengenal pemuda ini? Ah memikirkannya saja sudah membuat ia pusing.
***
Sedangkan disisi lain, terlihat seorang gadis yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya.
"Assalamu'alaikum Abah, umi" ucap gadis itu dengan senyuman yang sejak tadi tidak pernah luntur dari wajahnya.
"Wa'alaikumussalam" balas kedua orang tuanya.
"Kamu udah yakin sama keputusan kamu sayang?" Tanya wanita paruh baya yang sudah berada di dekat gadis tersebut.
"Insyaallah iya umi, ini Asya juga udah siap kan tinggal berangkat aja" jawab gadis itu dengan nada yang sangat bahagia.
"Tapi sampai sekarang Abah masih penasaran, sebenarnya apa alasan kamu melakukan ini semua nduk"
Suara itu mengalihkan pandangan gadis yang semula menatap sang umi beralih pada orang yang ia panggil Abah.
"Abah, kan Asya udah jawab kemaren. Asya cuma penasaran aja, lagian Asya juga udah lama pengen ngelakuin ini" ucap gadis itu dengan kepala yang tertunduk.
Sedangkan kedua orang tuanya hanya bisa menghela nafas saja, jujur mereka masih ragu untuk mengizinkan putri bungsu mereka melakukan ini. Namun, saat melihat raut sedih dari putri nya akhirnya mereka hanya bisa pasrah dan berdoa yang terbaik untuk putri mereka.
"Yaudah, Abah sama umi insyaallah ikhlas kalau ini memang yang terbaik menurut kamu" ucap sang Abah pada akhirnya.
Sedangkan gadis itu tiba-tiba saja memeluk abahnya sambil mengucapkan terimakasih.
"Semua berjalan lancar" batin nya disertai senyuman yang sulit diartikan.
Alhamdulillah, terimakasih untuk yang sudah baca dan memberikan vote untuk cerita ini..
Salam hangat dari Arkan dan Arin🐼Sampai jumpa di part selanjutnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple "A"
RandomKedatangan siswa baru di SMA Cakrawala mengubah kehidupan seorang gadis bernama Arini Syifaul Islamia. Gadis manis yang memiliki hobi membaca serta si penyuka apapun yang berbau coklat, mempunyai sifat yang ramah dan perduli terhadap lingkungan seki...