Couple "A" - 7

45 10 0
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen semua..

Ada yang nungguin kelanjutan cerita Arkan sama Arin gak nih? Hehe

Maaf gak bisa nepatin janji buat up setiap hari Jum'at, jadi untuk cerita ini bakal aku up kalo lagi mood aja ya hehe.

Oke lanjut ke cerita aja yaa..
Semoga suka ❤️

Happy reading 🐼
.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali Arini sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Rencananya ia akan berangkat ke rumah sepupu kembarnya untuk nebeng ke sekolah, sekalian numpang sarapan katanya.

Setelah sampai di ruang makan ia hanya melihat sang bunda yang tengah sibuk menata makanan.

"Pagi bunda nya arin" ucap arini sambil berjalan ke arah bunda nya.

"Pagi juga sayang nya bunda"

"Emm, abang sama ayah mana bun? Kok belum keliatan sih?" ucap arini sambil duduk di salah satu kursi.

"Masih siap-siap sayang, tumben kamu udah rapi banget jam segini"

"Hehe iya dong bund, Arin hari ini mau berangkat sama abang kembar boleh kan bund?" tanya Arini dengan tatapan memohon nya.

"Iya sayang boleh kok"

"Yes, makasih bunda" ucapnya dengan nada yang sangat semangat.

Sedangkan sang bunda hanya menatap anaknya dengan senyuman manis.

"Yaudah bund Arin kerumah mama dulu ya"

"Loh kamu gak sarapan dulu sayang?"

"Nanti numpang sarapan dirumah mama aja bund" ucap arini dengan cengirannya.

"Yaudah kalo gitu"

"Arin berangkat ya bun, nanti bilangin ayah sama abang kalo Arin berangkat duluan" ucap Arini sambil menyalami tangan bunda nya.

"Assalamu'alaikum bunda"

"Wa'alaikumussalam" jawab wanita tersebut sambil menatap putri nya yang berjalan menjauh.

****

Saat sampai di parkiran sekolah lagi-lagi mereka menjadi pusat perhatian, ditambah dengan adanya seorang gadis yang kini berjalan besama si kembar.

Ya, mereka adalah Devano, Devian dan Arini. Di sekolah ini tidak ada yang mnegetahui jika mereka bertiga adalah sepupu.

Oleh karena itu, tak jarang Arini mendapat omongan yang kurang mengenakkan karena kedekatan ketiganya.

"Abang abang, istirahat nanti Arin mau makan seblak yaa" ucap Arini yang berada di tengah-tengah dua pemuda tampan itu.

"Gak gak boleh makan seblak, lagian apa enaknya sih makanan gitu tuan putri" ucapan itu tentu saja berasal dari Devano.

"Iih enak tau, abang aja yang gak pernah cobain" ucap Arini yang sekarang tengah memandang sengit seupupu tampannya.

"Ralat bukan gak pernah, lebih tepatnya emang gak minat buat cobain"

"Terserah abang, pokoknya Arin tetep mau makan seblak" ucapnya yang sekarang sudah melepas gandengan pada si kembar dan berjalan mendahului mereka.

"Ngambek mode on" ucap Devano yang melihat sepupu kesayangannya itu tengah berjalan sambil terus menggerutu.

Sedangkan Devian yang melihat itu hanya menghela nafas saja, sudah sangat hafal dengan kelakukan Arini.

"Yaudah istirahat nanti Arin boleh makan seblak, asal jangan yang pedes" ucapan serta usapan lembut di kepalanya itu seketika membuat wajah Arini yang tadinya murung menjadi ceria kembali.

"Beneran abang?" tanya nya sekali lagi. Yang hanya dibalas anggukan oleh Devian.

"Makasih abang nya Arin yang paling ganteng, sayang abang Vian" ucap Arini sambil memeluk lengan Devian.

Sedangkan Devano menatap jengah kedua orang itu, ayolah pasti Arini akan mendiami nya nanti.

Baiklah Devano akan mencari cara agar sepupu nya itu tidak marah lagi padanya.

Alhamdulillah, terimakasih untuk yang sudah baca dan memberikan vote untuk cerita ini..


Salam hangat dari Arkan dan Arin🐼

Sampai jumpa di part selanjutnya :)

Couple "A"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang