Couple "A" - 9

25 4 0
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen semua..
Ketemu lagi sama Arkan dan Arin :)

Semoga suka ❤️

Happy reading 🐼
.
.
.
.
.

Bruk!!!

"Awss"

"Arin"

"Princess"

Seketika semua pandangan tertuju pada gadis berhijab yang kini terduduk di lantai dengan keadaan seragam basah karena tumpahan kuah bakso yang panas.

Melihat itu Davian, Davino bahkan Arkan bergegas menuju ke arah gadis tersebut. Sedangkan Arini mencoba meredam rasa panas yang berasal dari kuah bakso yang tumpah ke tubuh nya.

Dengan cepat Davian mengendong Arini dan membawa nya ke rumah sakit diikuti Arkan di belakangnya.

Sedangkan Davino masih berdiri di depan orang yang menyiram adik sepupu kesayangannya dengan kuah bakso panas. Kini dia menatap tajam gadis berhijab yang sedang menundukkan kepala nya.

"Lo gak punya mata sampe bisa nyiram orang gitu!" Bentak Davino karena sudah tidak bisa mengontrol emosi ya lagi.

"Oh selain gak punya mata ternyata Lo juga tuli ya atau bahkan bisu sampe gak bisa jawab pertanyaan gue"

Sedangkan gadis berhijab di depan nya masih bungkam dengan kepala yang tetap tertunduk namun sorot mata nya menunjukkan kemarahan dan kebencian dalam waktu bersamaan.

Bahkan tanpa bisa dicegah, kini tangan nya terkepal dengan erat di kedua sisi rok nya menandakan bahwa saat ini dia sedang berusaha mengontrol emosinya.

"kalo sampe terjadi apa-apa sama kesayangan gue, lo bakal tau apa akibatnya" ucap Davino dengan penuh penekanan.

Bahkan kantin saat ini menjadi sunyi dan mencekam karena aura yang dikeluarkan oleh seorang Davino.

Davino yang konyol kini sudah berubah menjadi Davino yang menyeramkan, memang kemarahan orang yang biasa bersifat humoris sangatlah menakutkan.

Setelah mengatakan itu, Davino segera pergi dari kantin untuk menyusul kembaran dan adik sepupu kesayangannya.

***

Sedangkan di rumah sakit, Davian dengan perasaan khawatir langsung berteriak memanggil dokter dan suster agar Arini bisa segera diobati.

"Dokter suster cepat tolong adik saya" teriak Davian seperti orang kesetanan, ditambah dengan keadaan Arini yang tidak sadarkan diri dalam gendongan nya.

Sedangkan Arkan masih terus berlari di belakang Davian dengan wajah yang tak kalah cemas.

Dokter dan suster yang mendengar teriakan Davian pun segera berlari dengan tergesa sembari mendorong brangkar.

Dengan tergesa Davian segera meletakkan Arini di atas brangkar, dokter dan suster kemudian membawa Arini ke ruangan untuk segera ditangani.

Kini kedua pemuda tampan itu hanya bisa berdiri di depan ruangan Arini dengan raut wajah yang sangat cemas.

Lihatlah, wajah yang tidak pernah mengeluarkan ekspresi itu kini sangat murung. Arini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi dua kutub es itu.

Kedatangan Davino dengan empat orang paruh baya dibelakangnya mengalihkan atensi kedua remaja tersebut.

"Vian gimana keadaan Arini?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan air mata yang mengalir di wajahnya.

"Vian juga belom tau bunda, tapi Vian yakin Arin gak bakal kenapa-napa" ucap Davian pada wanita yang ia panggil bunda.



Alhamdulillah, terimakasih untuk yang sudah baca dan memberikan vote untuk cerita ini..

Semoga suka❤️
Salam hangat dari Arkan dan Arin🐼

Hallo guyss, setelah sekian purnama akhirnya aku bisa update juga..

Mungkin bagi yg sadar nama si kembar agak gak konsisten yaa bund hehe, yaa maklum saya itu suka lupa orangnya.

Okee selamat membaca, mungkin part ini lebih pendek yaa dari part sebelumnya..


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Couple "A"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang