Assalamu'alaikum
Selamat datang di cerita Arkan dan Arin❤️Semoga suka yaa :)
Happy reading 🐼
.
.
.
.
.Pagi-pagi sekali Arkan sudah rapi dengan baju koko putih serta sarung dan tak ketinggalan peci hitam di kepalanya. Pagi ini Arkan akan datang ke pondok pesantren tempat dia menimba ilmu, setelah meminta izin beberapa hari yang lalu.
Dia akan mengurus surat pindah nya, ya Arkan akan pindah ke SMA biasa. Setelah satu setengah tahun masa sekolahnya dia habiskan di pondok pesantren.
Alasannya tentu saja agar dia bisa menjaga dan mengawasi seorang gadis yang sekarang sudah menjadi tanggung jawabnya.
Selain itu dia juga ingin merasakan sekolah di sekolah umum, memang masa-masa SMP nya dia habiskan di sekolah umum juga. Namun tentu saja rasanya pasti akan sangat berbeda saat masa putih biru dengan putih abu-abu.
Meski Arkan akan pindah, namun sesekali dia akan datang ke pesantren untuk menyetorkan hafalannya. Meskipun terbilang singkat menjadi santri di pondok tersebut, namun nama Arkan sudah dikenal di lingkungan para santri.
Alasannya karena kecerdasan serta paras tampan yang dia miliki, bahkan tak sedikit santriwati putri yang mengidolakan dan bahkan ada beberapa yang mengirimkan surat padanya. Namun tentu saja Arkan mengabaikan mereka semua, karena dia sudah menemukan gadis yang tepat untuknya.
Setelah dirasa rapi Arkan bergegas turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya, baru setelah itu dia akan pergi ke pesantren.
Terlihat dua wanita dan satu pria sudah ada disana, wanita paruh baya dan gadis muda yang sedang sibuk menata makanan di meja, dibantu oleh asisten rumah tangga mereka dan pria paruh baya yang duduk dan memperhatikan dua orang tersebut.
"Assalamu'alaikum" sapa Arkan pada ketiganya.
"Wa'alaikumussalam" jawab mereka kompak.
Sementara Arkan langsung duduk di dekat pria paruh baya yang merupakan Abi nya dan berhadapan langsung dengan wanita paruh baya yang tak lain adalah sang umi, dan di sebelah umi nya duduk gadis muda yang sudah rapi dengan pakaian sekolahnya.
"Gimana bang, kamu udah setuju kan dengan rencana kita kemarin" tanya sang Abi saat Arkan sudah duduk di dekatnya.
"Insyaallah Arkan udah setuju bi, dan hari ini Arkan akan urus surat-suratnya"
"Alhamdulillah kalo begitu, nanti sampaikan salam Abi untuk keluarga ndalem"
"Baik bi, insyaallah Arkan sampaikan"
"Yaudah, sekarang kita sarapan dulu nanti kalian kesiangan pergi nya" ucap wanita paruh baya menengahi percakapan antara ayah dan anak tersebut.
Setelah perbincangan singkat itu, mereka semua sarapan bersama tanpa ada yang berbicara. Karena sudah menjadi aturan disaat makan tidak boleh ada yang berbicara.
Sehabis sarapan Arkan dan perempuan muda yang hanya berjarak tiga tahun dari dirinya pamit untuk pergi, tentu saja mereka akan diantar oleh supir pribadi keluarganya.
***
Setelah memakan waktu sekitar 20 menit, akhirnya mobil tersebut berhenti di gedung bertuliskan SMP Cakrawala. Ya SMP dan SMA Cakrawala berada di satu yayasan yang sama namun memiliki gedung yang berbeda, lebih tepatnya bersebelahan.
"Abang, Luna pergi dulu ya Assalamu'alaikum" ucap gadis berjilbab putih tersebut seraya mengecup tangan Arkan.
"Wa'alaikumussalam"
Dia adalah Aluna Putri Bhagaskara, adik bungsu dari Arkan. Yang sekarang duduk di bangku kelas 2 SMP. Arkan memiliki 2 saudara perempuan, kakak pertama nya bernama Fatimah Az-Zahra Bhagaskara yang sudah menikah dan dikaruniai seorang putra yang berusia 3 tahun. Fatimah tinggal bersama suami nya di luar kota, oleh karena itu dia jarang terlihat di rumah tersebut.
Arkan sudah tiba di depan pesantren, dia pun turun dari mobil sambil berpamitan pada supir keluarga nya dan meminta untuk dijemput lagi setelah sholat Dzuhur.
Setelah mobil keluarga nya pergi dia masuk ke dalam pesantren dan tujuannya adalah rumah sang kyai. Arkan dan keluarga nya sudah sangat dekat dengan keluarga pemilik pondok pesantren ini, jadi tidak heran jika Arkan bisa pergi ke ndalem kapan saja.
"Assalamu'alaikum" ucap Arkan saat tiba di depan pintu ndalem.
"Wa'alaikumussalam, masuk nak Arkan" ucap pria paruh baya yang umurnya hampir sama seperti Abi nya.
Arkan pun masuk dan segera mencium tangan pria tersebut, tak lama keluarlah wanita paruh baya yang merupakan istri dari pria itu.
"Nak Arkan apa kabar?" Tanya wanita paruh baya tersebut dengan nada yang sangat lembut.
"Alhamdulillah Arkan baik umi, Abi sama Umi Arkan tadi titip salam buat keluarga ndalem" ucap Arkan sopan.
"Wa'alaihissalam warahmatullah" jawab pria paruh baya tersebut yang merupakan pemilik pondok pesantren sekaligus teman lama dari Abi Arkan.
"Jadi gimana, kamu beneran mau pindah?" Lanjutnya
"Insyaallah iya Abah" jawab Arkan yakin
"Yasudah kalo itu memang sudah keputusan kamu, nanti Abah akan suruh ustadz Malik untuk mengurus surat pindah mu"
"Alhamdulillah terimakasih Abah, tapi nanti kalo Arkan mau datang ke sini boleh kan Abah?" Tanya Arkan
"Boleh nak, sangat boleh kamu juga harus terus menghafal walaupun sudah pindah ke SMA biasa"
"Iya Abah, Arkan akan datang ke sini untuk menyetorkan hafalan Arkan"
"Iya nak, tetap jaga hafalan dan sholat mu" ucap pria itu kepada Arkan sembari menepuk pelan pundak Arkan.
"Insyaallah Abah" balas Arkan disertai senyum yang sangat jarang dia perlihatkan.
Sementara gadis dengan jilbab hitam yang sedari tadi berdiri di dekat pintu mendengarkan semua pembicaraan ketiga orang tersebut. Tiba-tiba saja dadanya terasa sesak dan tangan nya sudah terkepal, bahkan mata nya pun sudah berkaca-kaca.
"Kenapa dia harus pergi" ucap gadis itu lirih.
Alhamdulillah, terimakasih untuk yang sudah baca dan memberikan vote untuk cerita ini..
Semoga suka❤️
Salam hangat dari Arkan dan Arin🐼Sampai jumpa di part selanjutnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple "A"
RandomKedatangan siswa baru di SMA Cakrawala mengubah kehidupan seorang gadis bernama Arini Syifaul Islamia. Gadis manis yang memiliki hobi membaca serta si penyuka apapun yang berbau coklat, mempunyai sifat yang ramah dan perduli terhadap lingkungan seki...