Prolog

152 25 7
                                    

Suasana tegang tengah menyelimuti orang-orang yang berada dalam ruangan di sebuah rumah minimalis tersebut.

Tapi tidak untuk pemuda tampan yang kini telah rapi dengan setelan jas serta peci hitam yang melekat di kepalanya. Hanya wajah datar yang terlihat, namun sebenarnya ia juga merasakan ketegangan yang sangat luar biasa.

Bagaimana tidak, hari ini adalah hari yang akan mengubah kehidupan dan statusnya, hari ini adalah hari dimana ia akan mengucapkan kalimat sakral dan akan mengambil tanggung jawab yang besar.

"Bagaimana, apakah bisa kita mulai saja" ucap pria paruh baya memecah keheningan.

"Iya" jawab pemuda tampan tersebut.

_ _ _ _ _

Sementara itu di tempat lainnya, terlihat seorang gadis dengan jilbab pashmina berwarna biru tengah menuruni tangga untuk bergabung bersama keluarga nya.

Sesampainya di bawah, ia hanya melihat sang bunda yang tengah menonton tv sendirian. Sementara ayah dan kakak laki-laki nya tidak ada disana.

"Bundaaa, ayah sama abang kemana? Kok bunda sendirian disini?" tanya gadis itu seraya duduk di sebelah wanita paruh baya tersebut.

"Ayah sama abang lagi pergi sebentar, nanti malem juga udah pulang kok" jawab wanita paruh baya tersebut.

Sedangkan gadis tersebut hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian dua wanita berbeda usia tersebut melanjutkan kegiatan mereka.

Couple "A"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang