6

0 1 0
                                    

Alden mengajak Freya ke sebuah restoran. Freya sebenarnya malas untuk pergi berdua bersama Alden. Tapi kakak sulungnya itu memohon.

"Mau makan apa?", tanya Alden. Freya melihat daftar menu, "Fish and Chips", ucapnya. Alden memanggil salah satu pelayan dan memesan makanan serta minuman yang mereka inginkan.

"Kenapa Kak?", tanya Freya. "Ga ada yang ma diceritain?", tanya Alden. Freya menggeleng, "Ngga", jawabnya. Alden menatap adiknya, "Mama ga bisa pulang dulu", ucapnya. "Masih banyak kerjaan", sambung Alden.

Freya tak heran. Ibunya memang jarang dirumah. Pekerjaan sangat banyak. Ia sudah terbiasa jika harus diam dirumah bersama Alden.

"Gue gak tau kalo gosipnya bakal jatuhin lo", ucap Alden. Freya menoleh, "Terus?", tanya Freya. "Ya gue ga tau", ucap Alden. "Apaan sih. Yang kayak gini ga buat gue nangis sesegukan", ucap Freya. Alden tersenyum.

Mental Freya bisa disebut mental baja. Adik satu satunya Alden yang tak pernah mengeluh dan mengadukan hal apapun. Gadis yang sangat mandiri. Ia terbiasa melakukan segala hal sendiri meski sebenarnya Alden ingin Freya lebih terbuka pada dirinya.

"Gimana kalo kita jujur aja ke orang orang kalo kita saudara?", tanya Alden. Dengan cepat Freya menolak, "Gakkk. Gue gak mau orang orang jadi takut deketin gue", ucap Freya. "Bahkan waktu Kak Jo jadi fake boyfriend gue aja Arief ga berani deket deket", ucap Freya. Alden tertawa. "Bagus. Artinya Gastar se-serem itu", ucap Alden.

Freya menatap kakaknya aneh. "Sebenarnya ada apa sih?", tanya Freya. "Elo kesambet apa Kak?", tanya nya lagi. "Gue pengen spend time sama adik gue sendiri, ga boleh?", ucap Alden. "Auu ahh", Freya fokus pada ponselnya sampai makanan mereka datang.

Tania dan beberapa temannya berjalan melewati salah satu cafe yang dikunjungi Freya dan Alden. Tania si tukang gossip dan tukang labrak terkejut melihat kedekatan Freya dan Alden. Ia segera mengambil ponselnya dan mengabadikan momen itu.

***

Gaby menggerutu kesal, "Ih kesel banget dehhh", ucap Gaby. Karin menoleh, "Kenapa?", tanya nya. Gaby menunjukan ponselnya pada Karin. Halaman SMA Thora News. Seseorang melampirkan foto Freya dan Alden.

Karin terkejut, "Eh siapa yang punya kerjaan tuh?", tanya Karin. Gaby menggeleng. "Kurang ajar banget yang masukin", ucap Gaby.

Hana dan Freya menghampiri kedua sahabatnya itu. Gaby menunjukkan apa yang ia lihat pada Freya. Freya menghela nafas, "Capek gue", ucap Freya. Karin dan Hana menepuk bahu sahabatnya.

"Hari ini ga ke kantin kan Fe?", tanya Karin. Freya menggeleng. Ia memilih untuk diam dikelas. Meletakan kepalanya diatas tas yang ia jadikan bantal. Baru saja ia memejamkan matanya, ketiga perempuan datang menghampirinya.

Yap, Tania and the geng. "Asik, baru putus dari wakil langsung ngincar ketuanya", ucap Tania. Freya sangat malas berdebat, ia berusaha mengabaikan Tania. Tapi Tania menarik tas Freya.

"Diajak ngomong ya jawab bego", ucap salah satu teman Tania. Freya diam. Ia hanya membalas dengan senyuman. Tania yang merasa dirinya dihina pun menarik lengan baju gadis itu.

"Sini lo anjinggg", ucap Tania. Freya kaget, ia melepaskan tangan Tania. "Apaan sih", ucap Freya. "Lo diajak ngomong ya jawab!", ucap Tania. "Ya kalo udah gue jawab, lo mau apa?", ucap Freya.

Tania tersenyum, "Berani berani nya ya lo", PLAKKK. Tania menampar Freya. Beberapa anak anak dikelas yang tak pergi ke kantin menyaksikan kejadian itu.

GASTAR!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang