ENJOY
*
*
and
*
*
HAPPY READING!!
___________________________
Saat ini Nana sedang dimobil, dalam perjalanan menuju sekolah. Selagi menunggu Nana berniat mencari informasi tentang tokoh-tokoh novel agar nantinya ia dapat mengenal mereka.Perjalanan dari rumah ke sekolah dapat dikatakan cukup lama dan jauh. Membutuhkan waktu setengah jam lebih jika jalanan lancar tanpa macet, tetapi dapat satu jam lebih jika jalanan macet. Dan sialnya di kota negara ini jalanan tidak begitu mulus, ada beberapa tempat yang macet apalagi jika pagi dan sore menjelang malam hari.
Yah setidaknya itu dari yang Nana tahu tadi. Nana tadi sempat bertanya pada Rackhman berapa lama perjalanan.
Nana mulai membaca sederet informasi data diri dari para tokoh-tokoh novel. Nana mulai mencari data tokoh protagonis wanita.
Tapi... Ada yang aneh kenapa ia tidak dapat menemukan wajah protagonis wanita?
'Baiklah, pikiran itu nanti' Setidaknya itulah yang Nana ucapkan pada diri sendiri. Sekarang Nana akan mencari data protagonis laki-laki.
Seperti tadi lagi, Nana tak dapat menemukan wajah protagonis pria.
'Apakah mungkin mereka tidak suka mengekspos wajah karena tidak pede?' itu pikir Nana.
Abaikan wajah para tokoh protagonis, sekarang Nana mulai mencari data asli tentang Wanda, Ray, dan Biru untuk memastikan kesamaan dengan cerita yang Nana buat.
Nana sudah mendapat data informasi milik Wanda. Setidaknya data yang dimiliki Wanda sama seperti yang ia tulis di cerita.
Setelah Wanda ia mencari milik Ray dan Albiru, sedikit susah Ia membobol keamanan mereka. tapi tenang, kalian tidak lupa siapa Nana bukan? Nana merupakan anak yang jenius.
Saat ingin mencari data milik para tokoh novel yang lain, ternyata Nana sudah sampai di gerbang depan sekolah.
Dengan terpaksa Nana memasukkan laptopnya kembali kedalam tas kembali. Mobil mulai masuk kedalam halaman sekolah setelah gerbang tersebut terbuka, yang dibukakan oleh satpam setelah melihat kartu tanda pengenal khusus milik Nana.
Sampai mobil berhenti tepat didepan pintu masuk gedung sekolah. Rackhman turun dan membukakan pintu untuk Nana sang nona mudanya dengan badan membungkuk 90°.
Melihat pintu terbuka Nana langsung turun dengan gaya anggunnya. Menyampirkan tasnya dibahu, Nana mulai memberi perintah pada Rackhman, "Rackhman, kau nanti menjemputku atau menunggu hingga aku pulang?" Tanya Nana.
"Saya akan mengikuti apa yang nona perintahkan." Jawab Kman dengan tegas dan sopan, seperti bodyguard profesional pada umumnya.
"Jika aku menyuruhmu menungguku, apa yang kau lakukan selagi menunggu ku?"
"Saya hanya akan menunggu didalam mobil." Jelas Kman.
"Baiklah, kau pulang saja. Tapi kau harus ada disini 15 menit sebelum waktu pulang karena aku tidak suka menunggu. Telat 2 menit jangan salahkan aku jika kau menjadi samsakku dalam durasi 10 kali lipat dengan waktuku menunggu." Ujar Nana lalu berlalu pergi berlalu masuk kedalam gedung tanpa mendengar jawaban Rackhman.
Nana berjalan sendirian dikoridor menuju lift untuk sampai di lantai 5 tempat kelasnya berada. Mengabaikan bisikan dan lirikan murid-murid lainnya.
Tetap berjalan santai dengan airpods bluetooth yang menyumpal kedua telinganya, sama sekali tidak terganggu dengan para manusia bodoh yang mengosipinya. Matanya tertuju pada benda pipih ditangannya, tapi tidak dengan pikirannya yang tengah berkecamuk atau berdebat batin.
'Sepertinya aku tau kenapa aku tidak dapat menemukan wajah kedua orang itu.'
'Ternyata takdir ingin mempermainkan ku.'
'Tapi jangan harap aku akan diam mengikuti alur takdir.' Batin Nana dengan senyum liciknya.
Mau tau maksudnya? Baiklah akan kujelaskan.
Dari sepengetahuan dan prediksi otak genius Nana. Nana menebak bahwa ia tak dapat mengetahui wajah dari para tokoh novel sebelum ia bertemu dengan orangnya secara langsung.
Nana sampai didepan lift dan masuk bersama dengan beberapa murid lainnya setelah menempelkan kartu Identitas khusus murid dari sekolah tersebut
Ting!!
Lift berhenti pada lantai dua, 3 orang murid melangkah keluar dari lift dan lift tertutup kembali dan mulai naik kembali.
Ting!!
Berhenti lagi pada lantai tiga, 1 orang siswa keluar dari lift dan lift kembali beroperasi naik ke lantai yang lebih tinggi.
Ting!!
Akhirnya lift berhenti dilantai empat. Dengan segera Nana melangkahkan kakinya keluar lift dan berjalan menuju kelasnya.
Oh ya, jika ada yang bertanya bagaimana bisa Nana mengetahui letak kelasnya?
Aku ingatkan kembali jika Raymond dan Natasha satu kelas. Nana pernah membuat deskripsi letak kelas Raymond berada, yaitu melewati dua ruangan setelah lift dan satu ruangan setelah tangga. Letak tangga ada dipojok masing-masing tingkat sedangkan 4 lift berada ditengah-tengah masing-masing tingkat juga.
Sampai didepan pintu kelas Nana memasuki kelas dengan membuka pintu dengan biasa.
Tuk! Tuk!
Bunyi suara sepatu boots Nana yang terantuk dengan lantai kelas membuat atensi murid kelas yang jumlahnya sedikit itu teralihkan dan menatap Nana dengan pandangan berbeda.
Merasa ditatap Nana mendongakkan kapalanya yang langsung disuguhkan beberapa pandang murid kelas.
*
*
*
*
TBC...Mumpung ada ide jadi langsung gass :))
See you!!
Stay tune and Keep health♡
↓☆↓ vote??
-Lexy 🧡

KAMU SEDANG MEMBACA
ENTER THE ANOTHER WORLD
FantasyNana Valeryn Ambarista, seorang gadis muda yang meregangkan nyawa karena penyakit langka di umurnya yang ke 16 tahun yang bertransmigrasi ke tokoh cerita yang ia ciptakan sendiri. Masuk kedalam tubuh tokoh bernama Natasha Aubree Quinly, sang umpan m...