ENJOY
*
*
and
*
*
HAPPY READING ♡
_________________________Cklek!
Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan mahkluk-mahkluk yang ada.
*
*
*
*"Yo king!"
"Wellcome kingz!!"
"Halo Bir!!"
Sapa orang-orang yang ada diruang rawat Ray. Yap! Yang masuk tiba-tiba itu Albiru—kakak tiri Natasha.
Disaat yang lain sibuk menyapa Albiru, berbeda dengan Nana yang masih fokus dengan gamenya. Entahlah sepertinya Nana mulai menikmati kehidupannya yang sekarang.
"Na, fokus banget mainnya." Ujar salah satu anggota NEA bernama Zaxja.
"Hm." Jawab Nana cuek.
"Nana gamau dan gaakan bisa diganggu kalo lagi main game. Jadi lo semua mau bicara panjang kali lebar juga ga ditanggepin, paling Nana hm hm doang. Yegak Na?" Ujar Ray menjelaskan saat melihat teman-temannya hanya diam melongo mendengar jawaban Nana. "Hm." Nana menjawab seperti sebelumnya. Sepertinya Ray dapat mengenal sifat Nana dalam waktu singkat. Hebat!
"Fuck!" Tiba-tiba saja Nana mengumpat.
"Kenapa lagi Na?" Ujar salah satu anggota NEA yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Nana.
Baiklah tinggalkan pemeran utama kita yang sedang tenggelam dalam dunianya.
Sejak masuk ruang rawat Albiru hanya diam dan lagi saat disapa Albiru hanya membalas dengan anggukkan singkat, sangat berbeda dengan Albiru yang biasanya selalu membalas sapaan mereka walau hanya dengan anggukkan dan senyum tipis.
Oh ya! Jangan lupakan wajahnya yang terlihat murung jika dilihat lebih jelas. Walau wajahnya masih senantiasa terlihat datar.
"Kenapa lo Bir?" Tanya Mike mewakili pertanyaan anggotanya yang lain. Mendengar pertanyaan Mike Albiru hanya melirik Mike dan yang lainnya sekilas sebelum akhirnya matanya terpejam dengan kepala mendonggak. Setelah itu mereka mendengar helaan napas kasar dari Albiru.
"Apa yang terjadi dengan Albiru?" Kira-kira pertanyaan seperti itu yang ada dibenak anggotanya.
Nana yang baru selesai bermain game mulai tersadar dengan sekitar yang tiba-tiba hening. "Ada apa?" Nana bertanya pada Jake tanpa suara.
Jake yang tak paham apa yang dikatakan Nana hanya menggelengkan kepalanya.
Mengedarkan pandangan, Nana tersentak saat mengetahui bahwa ada kakak tiri Natasha atau Albiru. Seolah mendapat pencerahan Nana kembali biasa saat mengingat bahwa Albiru merupakan teman dari Ray. Wajar bukan antagonis lelaki menjenguk Rey yang berstatus sebagai temannya?
"Hey Ray, aku pamit pulang sekarang tidak apa kan? Aku ada urusan, tak perlu izinmu juga aku akan pergi sih... Get well soon jelek." Ujar Nana memecah keheningan.
Sebelum membuka pintu Nana berucap kembali. "Permisi semuanya, Nana pamit." Ujarnya dengan membungkukkan badannya sopan.
Albiru yang memejamkan matanya tersentak mendengar suara yang dikenalnya.
****
Sekarang sudah pukul duabelas malam tapi kantuk masih belum menyerang. Sembari menunggu kantuk Nana berniat untuk menghirup udara luar, oleh karena itu Nana sekarang berada di balkon kamarnya.
Saat sedang asik-asiknya menikmati angin malam sembari memainkan lagu dikehidupan sebelumnya yang tidak ada dikehidupan keduanya.
Kegiatan Nana terhenti sebab samar-samar terdengar suara gaduh dari para pelayan mansion. Melihat kebawah arah garasi, Nana dapat melihat sang kakak tiri—Albiru sepertinya pulang dengan keadaan yang tidak bisa dibilang baik.
Kebetulan kedua orang tua mereka sedang perjalanan bisnis mulai hari tadi siang sampai 3 hari kedepan.
Entah dorongan darimana Nana berniat menghampiri keributan tersebut. "Ada apa ini?" Tanya Nana dengan suara dinginnya.
"I-ini nona muda, tuan muda Albiru pulang dengan keadaan mabuk dan badan penuh dengan luka dan lebam, nona muda. Dan juga agak sedikit sulit untuk membawanya menuju kamar, noma muda." Jawab pelayan itu dengan sopan setelah membungkukkan badannya hormat.
Nana mengangguk. "Hei!" Tiba-tiba Nana berseru, yang dibalas tatapan bingung para pelayan dan bodyguard.
"Hufhh... Minggir biar aku yang mengurus nya, aku tau kalian segan berperilaku keras pada majikan kalian." Nana menjelaskan. Bagaimana tidak? Nana yakin sebenarnya bisa saja bodyguard-bodyguard ini membawa Albiru menuju kamar tuan mudanya itu dengan cara membopong, tetapi mereka segan melakukannya karena Albiru merupakan tuan muda mereka.
Nana mulai menyeret tubuh Albiru yang berat dan berjalan menuju lift yang disediakan. Tentu dengan bantuan bodyguard.
Sampai didepan kamar Albiru, Nana memerintahkan pelayan untuk membuka pintu setelah itu mengusir pergi para karyawan.
"Huh Huh... Dasar tidak tau diri!! Badanmu sangat berat huh huh... Astaga badanku rasanya remuk." Keluh Nana setelah membaringkan kakak tiri nya diatas kasur.
Saat Nana hendak beranjak keluar, Albiru sang antagonis pria tersebut menahan tangannya. "Jangan pergi." Lirih lelaki tersebut sembari menahan tangan Nana.
Menarik Nana hingga Nana terjembab dan berakhir jatuh terduduk dipinggiran kasur dekat ah ralat sangat dekat dengan Albiru.
"Jangan pergi... Apa semua perempuan seperti itu? Setelah berperilaku baik dan menolong mereka akan pergi meninggalkan orang yang ditolong olehnya, tidak memikirkan perasaan pihak lainnya."
"Jangan pergi..." Albiru, lelaki itu tersebut terus meracau dengan lirih.
"Deaa.." Sambungnya benar-benar pelan.
"Oh aku tau, hari ini Albiru mengajak Dea jalan tetapi ditolak dengan alasan harus belajar. Tapi Albiru melihat Dea sedang jalan dengan protagonis pria. Huhh kasian sekali nasibmu, maafkan aku ehehe" Ujar Nana dalam batin.
Merasa pegangan tangannya melemah, Nana hendak berdiri tapi baru saja hendak berdiri pegangan tangannya kembali menguat. Dan begitu seterusnya. Hingga Nana memutuskan untuk tidur disitu dengan posisi duduk sembari menyender di kepala ranjang, dengan tangan Albiru yang tak terlepas.
*
*
*
*
TBC...For the next chapter, i can't promise when :3
Sorry!
Stay tune and keep health♡
See u!
↓☆↓ vote??
-Lexy 🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
ENTER THE ANOTHER WORLD
FantasyNana Valeryn Ambarista, seorang gadis muda yang meregangkan nyawa karena penyakit langka di umurnya yang ke 16 tahun yang bertransmigrasi ke tokoh cerita yang ia ciptakan sendiri. Masuk kedalam tubuh tokoh bernama Natasha Aubree Quinly, sang umpan m...