—▪︎▪︎▪︎—
"Sudah lama sejak terakhir kali kau datang ke sini."
Seorang wanita setengah baya tersenyum pada Haneul seraya memberikan sebuah album foto pada gadis berambut panjang itu. Album foto berwarna biru, agak sedikit berdebu. Haneul membersihkannya dengan telapak tangan. Ia mulai membuka album foto itu.
Cho Haneul, 2008
Tulisan itu, Haneul menyentuhnya perlahan. Tulisan di bawah sebuah foto. Ibu panti bilang itu adalah foto saat pertama kali Haneul datang ke panti asuhan. Haneul datang dengan keadaan hilang ingatan. Ia lupa akan segalanya, maka dari itu ia sama sekali tidak bisa mengingat orang tuanya maupun apa yang terjadi sebelum ia dibawa ke panti bahkan hingga sekarang.
"Ibu, aku ingin tahu bagaimana aku ditemukan dan bisa sampai ke sini?"
Ibu Yoon, Ketua Panti, menatap Haneul sedih. Ia lantas bertanya apakah Haneul tidak apa-apa untuk mengetahui kebenarannya. Haneul mengangguk yakin.
"Kau ditemukan menangis sendirian di taman hiburan sembari memegang coklat." Haneul tertegun, jadi aku dibuang?
Dalam ingatan Ibu Yoon, Haneul menangis sendirian hingga taman hiburan tutup. Tangisnya tak bersuara, itu lah mengapa orang-orang sama sekali tak memperhatikannya. Ia menangis hingga pingsan karena shock. Karena itu juga, ingatan tentang masa kecilnya terhapus. Sang ibu meninggalkannya begitu saja dengan sepucuk surat di saku baju putrinya bertuliskan nama Cho Haneul.
Haneul belum pernah mengetahui tentang surat itu sebelumnya. Ibu Yoon tersenyum tipis, memberikan surat itu kepada Haneul. Haneul menangis begitu membacanya. Hanya sebuah surat penyesalan tanpa identitas yang jelas, meninggalkan misteri yang masih belum terpecahkan. Tetapi, setidaknya ia tahu penyebab mimpi dan rasa traumanya belakangan ini.
"Jadi... ibu meninggalkanku karena tak ingin aku terluka karena ayah? Ibu juga tak ingin aku terpukul atas kematiannya?" suaranya lirih, menahan tangis. Orang tuanya ternyata sudah berpisah dan ibunya mengalami sakit keras. Haneul menangis, ia tak sanggup lagi membaca surat itu. Selama ini ia selalu membenci orang tuanya, ia selalu berburuk sangka terutama pada sang ibu. Tangisnya pecah, membuat Ibu Yoon ikut menangis karenanya.
"Tuhan, kenapa semua ini terjadi padaku? Kenapa?" tangisnya terdengar begitu menyakitkan. Ibu Yoon meraihnya dan memeluknya.
-▪︎▪︎▪︎-
Sunyi, hanya suara angin musim gugur yang menemani. Udara begitu dingin, daun-daun menguning berguguran ke tanah. Seorang pemuda datang membawa seikat bunga, meletakkannya di atas salah satu pusara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Meow | Taehyun ✔
FanficSiapa sangka kucing liar yang kau bawa pulang ternyata adalah seorang pria tampan? [ON GOING] Start: 28 Mei 2020 [BAKU]