Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—bagian dari masa lalu
■ ■ ■
Yeonjun tengah memindahkan beberapa furniture yang ia pindahkan untuk membuka cafe. Sebenarnya sudah lama ia ingin membuka cafe, namun karena ia harus kuliah di luar negeri dan mengurusi perusahaannya, rencana itu harus tertunda.
"Letakkan meja itu di sini, Pak."
"Baik Tuan."
Menghela nafasnya singkat. Akhirnya keinginannya selama 3 tahun ini terealisasi juga. Melangkahkan kakinya keluar dari bangunan yang rencananya ia jadikan cafe sekaligus tempat tinggal itu.
Dipandanginya lekat. Tempat yang cukup strategis untuk membuka cafe. Kawasan ini ramai, banyak anak muda yang berlalu-lalang. Ia pikir mereka akan tertarik untuk mampir ke cafenya. Baiklah, Yeonjun akan memasang papan nama dan interior kekinian agar lebih menarik minat pengunjung.
Netranya beralih ke arah rumah yang terletak tepat di seberang cafe sekaligus rumahnya, dimana terdapat rumah atap Haneul di sana. Bangunan rumah yang tampak kokoh dengan tangga di samping– sebagai akses menuju tempat tinggal gadis itu.
Sudut bibirnya membentuk lengkungan senyum begitu melihat Haneul yang berjalan santai menuruni anak tangga. Namun, senyumnya memudar cepat saat maniknya menangkap tubuh seorang pemuda di belakang Haneul. Pemuda yang jelas— terlihat lebih muda darinya? Masih SMA mungkin? Pikirnya masih menerawang.
"Jangan keluar sembarangan! Kau tahu 'kan orang-orang di sini tidak suka kucing?"
Pemuda itu mengangguk patuh mendengar perkataan Haneul. Matanya berkedip polos saat gadis itu meraih tangannya dan memberikan sekotak susu kedelai padanya.
Yeonjun menghampiri mereka, berdehem singkat.
"Yeonjun? Kenapa kau ada di sini?"
"Siapa dia?"
Haneul sedikit gelagapan saat hendak menjawab pertanyaan balik dari Yeonjun, "D-dia adik sepupu! Ya dia adik sepupuku yang pulang dari Busan!"
Tunggu sebentar, seingat Yeonjun, Haneul itu sebatangkara. Ia tidak memiliki keluarga sama sekali di dunia ini. Mereka berdua bahkan tumbuh dan dibesarkan bersama dulu.
"Adik sepupu?" alis Yeonjun bertaut.
Taehyun menjawab dengan cepat seolah bangga memamerkan identitas palsunya sebagai sepupu Haneul, "Iya, aku adik sepupu Haneul Nuna!"
Menggandeng tangan gadis di sampingnya kemudian. Sedikit mengayunkannya sembari tersenyum pada si gadis. Tatapannya seketika berubah sebal pada Yeonjun. Lihat, bahkan kini tingkahnya seperti anak-anak yang menempel pada ibunya, kekeke...
Di luar dugaan, Yeonjun justru tersenyum ramah pada Taehyun. Menyodorkan tangannya.
"Halo aku Yeonjun, panggil saja hyung¹⁴ agar lebih akrab."
