•• [Jika kalian lupa dengan dua karakter di bawah ini, kalian bisa kembali ke pt.4 "Terkuak" untuk merefresh sedikit ingatan kalian ... hihii] ••
Happy reading ♡
.
.~*~
"Kau yakin hingga saat ini belum menemukan pelakunya?"
"Maafkan saya. Kami bahkan belum menemukan titik terangnya."
"Bagaimana bisa! Apa saja yang sudah kalian lakukan di sana?"
"Kami sudah berusaha sepanjang hari, bahkan banyak tim yang sudah dikerahkan untuk memecahkan kasus ini."
"Ya sudah, lakukan tugas kalian sebaik mungkin. Dalam waktu dekat, saya akan datang untuk mengecek secara langsung kinerja kalian."
"Baik pak."
"Saya menugaskan kalian jauh-jauh ke Busan bukan untuk berleha-leha. Jika tidak ada kabar baik lagi, pulang saja ke rumah kalian masing-masing!" ucap Seo Jun sebelum akhirnya menutup telepon rahasia miliknya yang diberikan khusus oleh perusahaan.
Para agen BIN memang memiliki ponsel ini masing-masing. Karena sewaktu-waktu selalu ada laporan kejahatan atau hal mendesak yang mengharuskan mereka segera datang ke kantor pusat atau kantor cabang sementara, sebagai tempat diskusi bagi tim-tim yang sedang menjalankan tugas di beberapa kota hingga di luar negeri.
Ponsel dengan nama Virtue Signature Luxor beserta kontak mereka sudah dirancang dan didesain secara khusus dengan teknologi tingkat tinggi. Sehingga, tidak ada seorang pun yang bisa membobol atau mencuri data, baik berupa chat atau percakapan via telepon.
Bahkan, hacker ternama pun tidak akan bisa melakukannya. Karena perancang telepon ini juga adalah orang kepercayaan negara yang tentunya memiliki kecerdasan yang sangat tinggi.
Tentu saja hal ini perlu dilakukan mengingat tugas para agen BIN berkaitan langsung dengan urusan negara atau kejahatan tingkat tinggi. Akan sangat berbahaya jika data penting yang sering mereka tukarkan lewat telepon sampai bocor keluar.
Park Seo Jun tampak frustasi dengan laporan yang diberikan salah satu agennya yang saat ini sedang ditugaskan di Busan. Wajahnya tampak kusut karena seharian bekerja di kantor dan sekarang harus menerima laporan yang tidak mengenakkan.
Irene yang sedari tadi ingin mengunjungi ayahnya terpaksa harus menghentikan langkahnya di depan pintu, begitu mendengar suara ayahnya yang terdengar cukup emosi. Dia mendengar seluruh percakapan ayahnya, namun tetap tidak mengerti situasi yang terjadi.
Tok Tok Tok
"Masuk" ujar Seo Jun dingin.
"Papa ..." sapa Irene lembut begitu sampai di dalam ruang kerja pribadi milik ayahnya.
"Eh, sayang. Ada apa?" balas Seo Jun lembut begitu mengetahui kedatangan putrinya.
Awalnya dia pikir yang tadinya datang adalah pembantunya, karena sebelumnya Seo Jun sudah menghubunginya untuk membawakan kopi hitam kesukaannya.
"Justru aku yang harusnya bertanya, ada apa? Papa terlihat begitu buruk sekarang."
"Kata siapa, papamu yang tampan ini mana bisa terlihat buruk" balas Seo Jun terkekeh berusaha menyembunyikan kekhawatirannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BINASA (REVISI)
Teen FictionSebuah harapan dapat menghidupkan kembali hati seseorang yang hampir mati. Tapi, tidak segan-segan juga untuk menghancurkan sehancur-hancurnya. Menjadikanmu kepingan usang yang tak lagi bisa kembali utuh pada dirimu di masa lalu. Berharap terlalu ti...