36

173 20 2
                                    

"Gue mau ngelurusin masalah gue dulu deh," gumam Jisung.

Jisung menghembuskan napas, lalu nyamperin Mamanya yang lagi ada di dapur untuk masak.

"Ma." Mama Jisung nengok pas denger suara anaknya manggil.

"Aila gimana?" tanya Jisung langsung pada intinya.

"Gimana apanya?" Mama Jisung berentiin aktivitas masaknya dan ikut duduk di samping Jisung yang sekarang lagi duduk di kursi meja makan.

"Aila jangan tinggal disini terus, Ma."

Mama Jisung mengangguk. "Iya Mama tau, tapi dia harus tinggal dimana?"

Jisung terkekeh pelan, dia ngusap tengkuknya sebelum ngomong ke Mama. "Mendingan Aila ngekos aja gak sih? Biar aku deh yang bayar."

"Tapi-"

"Iya aku tau apa yang Mama pikirin. Aku bakal cari kosan deket sini aja, gak bakal jauh. Serius."

Mama Jisung menghela napas. "Coba kamu bicarain dulu sama Aila-nya."

---

"La." Aila yang dipanggil langsung nengok.

"Aku mau ngomong," ucap Jisung lalu berdiri disamping Aila yang lagi berdiri di balkon.

"Apaan?"

"Kamu gak mungkin tinggal disini terus kan?"

"Maksudnya?"

"Kamu jangan tinggal disini terus, La. Bukannya aku bermaksud ngusir, tapi... Gak enak aja."

Aila mendengus. "Kamu risih?"

"Sorry to say, tapi Iya."

Aila nunduk. "Maaf, Sung."

Jisung ngerutin dahinya bingung. "Maaf untuk?"

"Maaf karna kehadiran aku udah bikin hubungan kamu sama Hana jadi sedikit kacau waktu itu. Aku cuma... Gak suka aja ada cewek yang deket sama kamu selain aku."

Jisung ngangguk, lalu ngusap bahu Aila pelan. "Kalo aku boleh jujur, kamu tuh egois La. Kamu selalu mentingin kebahagiaan kamu tanpa ngeliat orang yang kamu rugikan."

"Ya kan aku udah minta maaf..."

"Dan aku juga udah maafin."

Jisung natap ke depan, narik napasnya, setelah itu dia buang perlahan, lalu natap Aila lagi.

"La, kamu masih ada perasaan sama aku?" tanya Jisung. Dia penasaran, apa Aila masih suka sama Jisung atau udah bisa lupain perasaan itu.

"Kalo kamu nanya gitu, aku bakal jawab masih. Tapi, aku juga bingung. Aku suka sama kamu dan aku juga suka sama kak Haechan," jawab Aila.

Jisung terkekeh. "Pilih bang Haechan dan lupain aku aja ya, La. Perjuangin tuh bang Haechan sampe kamu dapetin dia."

Aila tersenyum lalu mengangguk. Dia masih bingung juga sama perasaannya, tapi... Aila berusaha buat bersikap sepantasnya biar Jisung gak benci dia.

"Kamu udah dewasa, La. Dan kamu udah tau mana yang baik juga mana yang buruk. Kamu jangan egois dan jangan bersikap layaknya anak TK. Jangan cuma minta tanpa usaha, semua bisa kita dapetin kalo mau berusaha," ujar Jisung.

Aila natap dalam Jisung, air matanya udah mulai berjatuhan. "Jisung, boleh aku peluk kamu? Sekali aja, beneran."

Jisung rentagin kedua tangannya, siap untuk menyambut Aila dalam pelukannya.

"Pelukan pertemanan," ucap mereka berdua di sela-sela pelukan.

Hal itu udah jadi kebiasaan mereka dari dulu waktu kecil. Pelukan pertemanan sering dilakuin dan diucap saat satu sama lain diantara mereka saling merengkuh.

Dan sekarang, pertemanan itu udah kembali lagi.

---

Aila tuh baik, gue nya aja yang jahat karna udah bikin karakternya kek gitu.
© hanaikou, 2021.

Boyfie | Jisung [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang