“Kalo di rumah gw aja belajarnya gimana?” Renjun angkat bicara karena dia ngerasa pengen ngebantu sahabatnya itu buat ngirit uang jajan.
Haechan yang ngedenger Renjun bicarapun senyum sumringah. Seneng? Banget laahhh. Dia ga harus ngerelain uang jajannya buat jajan minuman kopi seharga kaos oblong setiap harinya. Huhu, Renjun emang sahabat terbaik yang pernah ia punya.
Hari berlalu begitu cepat. Menit – menit yang biasanya terasa selama pelajaran kali ini sudah tak terhitung berapa jumlahnya. Telah genap dua bulan Renjun menduduki bangku SMA. Mereka mengalami masa – masa yang sebenarnya biasa aja banget sihh layaknya murid pada umumnya.
Banyak tugas, banyak ulangan harian, kerja kelompok, hangout bareng temen dekat, dan banyak hal lain yang telah mereka lewati selama dua bulan lalu. Senang, gembira, marah, sedih, capek, letih, lesu, dan berbagai emosi lainnya pun telah mereka rasakan pastinya.
Menurut Renjun, di SMA ini sangat diperlukan yang namanya tanggung jawab. Semakin banyak tugas yang memerlukan kerjasama dari kelompok. Malahan, tugas kelompok jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan tugas pribadi. Mungkin sekolah NCS ingin memperdalam solidaritas murid – muridnya.
Keadaan murid – murid saat ini di kelas X IPA 3 sedang riweuh. Pasalnya, wakil kepala sekolah, Bu Murti yang biasanya tidak pernah masuk berkeliling ke kelas – kelas, hari ini masuk ke kelas mereka. Ada apa pikir mereka?
Ternyata, Bu Murti hendak mengumumkan bahwa pendaftaran OSIS telah dibuka. Siapa sih yang gamau masuk OSIS? Apalagi ini murid kelas sepuluh yang tentunya masih berapi – api untuk ikut segala kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
Haechan. Murid yang tengah memegang selebaran kertas seperti formulir itu dengan kegirangan sambil meloncat loncatkan bokongnya di atas kursi.
“Asik Njunnnnnnn, lu ikut gaa?”
“Kagak dah, males gw. Ini aja tugas ga abis – abis, apalagi gw ikut gituan,” jawab Renjun malas kepada Haechan membuat kegirangannya luntur.
Haechan ingin sekali masuk organisasi ini bareng sama semua sahabatnya. Iya, SEMUA. Entahlah ada berapa banyak sahabat Haechan. Yang jelas, murid yang diberi julukan fullsun itu terbilang memiliki kepribadian ekstrovert yang tentu membuat dia memiliki banyak kenalan baik seangkatan, adik kelas, kakak kelas, maupun sampai ke alumni pun semuanya kenal dengan Haechan.
Renjun tentu saja berbanding terbalik dari Haechan.Anak itu sangat rasional dan realistis dalam menanggapi masalah sekolah. Dia bener – bener ga peduli soal organisasi maupun kegiatan yang diselenggarakan sama sekolah. Intinya mah yang penting tugas dia semua kelar dan gaada yang lewat dari deadline.
Renjun lebih mengutamakan tanggung jawabnya dibanding sosialisasi dengan orang lain. Ya, introvert.
Tapi itu semua bukan masalah bagi Haechan. Kenapa? Ya karena dia pasti bakal tetep bisa maksa Renjun buat ikut organisasi yang sama dengannya. Mau bukti?
Beberapa minggu yang lalu, para murid diminta untuk memilih paling tidak dua ekstrakurikuler untuk diikuti. Haechan dan Renjun telah memiliki masing – masing satu pilihan mereka sendiri. Renjun memilih ekskul modern dance dan Haechan memilih ekskul basket tentunya.
Sisa satu slot ekstrakurikuler yang harus diisi berarti. Renjun berpikir keras untuk mengisi. Berbagai macam pilihan sebenernya sudah ada tertera di lembar itu, tapi tetap saja gaada yang menarik perhatian Renjun selain pilihannya.
“Pramuka aja yuk Njun,”
“Hahhhh? Yakali gw mau, kagak lah. Lu emangnya ga inget gimana kita dijadiin babu pramuka waktu SMP? Disuruh inilah itulah, nyebrangin sungai, makan pasir. Lagipula bukannya celana lu pernah hanyut di sungai ya dan berakhir lu nutupin anu lu pake tangan?” jawab Renjun menusuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARFUME | JaeRen ✓
Fanfiction[FINISHED] Ini cerita Jaehyun × Renjun. Bagi yang tidak suka kapalnya dan ingin merusuh dimohon untuk tidak menyampah di lapak saya, karena saya ganteng 🙏🙏 Warn! Bxb Rated, NC 🔞 Non baku dan sedikit pleonasme Dom! Jaehyun Sub! Renjun Diharapkan d...