“Mau jadi pacarku, Renjun?”
Renjun sudah sedikit lebih sadar sekarang. Pipinya memerah dan berusaha mengalihkan pandangannya ke benda – benda lain. Renjun bingung, apa iya Jaehyun benar – benar mencintainya? Renjun merasakan ada sesuatu yang masih Jaehyun rahasiakan.
Tapi entah apa yang sedang mengendalikan Renjun, kepala Renjun mengangguk dengan sendirinya.
Sepertinya hati Renjun yang menggerakan itu. Renjun sangat mencintai Jaehyun dan dia gamau digantung terus.
“Iya, aku mau Jaehyun..”
“Thankyou.” Jaehyun tersenyum dengan sangat lebar hingga memperlihatkan lesung pipinya.
“Ingin sekali lagi?”
Renjun membelalakan matanya sempurna. Mari kita doakan Renjun agar besok ia masih bisa untuk berjalan 🙏🙏NGAHAHAHAHA SEBENERNYA INI GA TERMASUK ALUR CERITA ASLINYA SIH TAPI AKU PEN NULIS INII, ANGGEP AJA BONCHAP YA WKWKWKWKW
🔞SEDIKIT MESUM, TAPI MASIH BISA DITOLELIR LAH 🔞
Cuaca pagi ini cukup mendung. Meski bulan telah berganti posisi dengan matahari, ternyata ada awan yang senantiasa menutupi fajar. Keadaan ini membuat Renjun yang seharusnya bangun menjadi tetap nyaman bergelut dengan selimutnya.
Beberapa jam kemudian, awan – awan mulai merasa rendah diri karena cahaya matahari yang menyilaukan mata mereka sehingga mereka menyingkir dari sana. Cahaya sang penerang memancarkan dengan indahnya dari atas sana.
Awan saja merasa silau, apalagi gorden putih yang melapisi jendela lantai 17 ini. Renjun yang tertidur tepat di bawah jendela mulai merasakan silau dan panas yang bersamaan. Padahal ruangan mereka memiliki pendingin ruangan dan jangan lupakan kondisi tubuhnya yang telanjang.
Renjun membuka perlahan kedua matanya. Masih terasa berat. Tentu saja, sepertinya ia baru bisa tertidur pukul tiga dini hari. Jaehyun terus melakukan itu hingga Renjun hampir saja pingsan.
Tapi entahlah, Renjun terlalu letih malam tadi hingga tak sempat untuk melihat jarum yang berdetik pada jam dinding. Renjun menyipitkan matanya, berusaha menetralkan jumlah cahaya yang masuk ke retinanya.
Ia menoleh ke arah perutnya. Oh, disana ada lengan Jaehyun yang setia memeluk pinggang ramping milik Renjun. Sungguh, ini sangat nyaman bagi Renjun. Kemudian ia menolehkan wajahnya ke arah belakang.
Iya, disana terdapat Jaehyun yang masih sangat pulas. Renjun memutarbalikkan pelan tubuhnya hingga berhadapan dengan wajah Jaehyun. Diperhatikannya dengan jelas seluruh titik dan sudut pada wajah Jaehyun.
Sempurna adalah kata yang paling tepat. Renjun belum pernah merasa se-wah ini melihat wajah seseorang. Apalagi Jaehyun adalah sesama jenis dengannya. Renjun merasa iri tapi juga bersyukur karena bisa memiliki pacar sesempurna Jaehyun.
Digerakkan tangannya menuju pipi sang dominan kemudian mengelusnya dengan sangat pelan. Pipi Jaehyun terasa sangat lembut dan halus sama seperti miliknya. Hanya saja, Jaehyun memiliki beberapa bekas jerawat yang tidak mengurangi ketampanannya.
Renjun mengecup sekilas bibir Jaehyun. Anggap saja itu adalah sebiah morning kiss agar saat Jaehyun minta nanti, ia tidak perlu memberikannya lagi.
Renjun merasakan seluruh bagian tubuhnya lengket. Sepertinya ini adalah hasil keringat dan sperma mereka berdua yang saling bersahutan semalam. Ini adalah hal yang wajar bagi sepasang kekasih, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
PARFUME | JaeRen ✓
Fanfiction[FINISHED] Ini cerita Jaehyun × Renjun. Bagi yang tidak suka kapalnya dan ingin merusuh dimohon untuk tidak menyampah di lapak saya, karena saya ganteng 🙏🙏 Warn! Bxb Rated, NC 🔞 Non baku dan sedikit pleonasme Dom! Jaehyun Sub! Renjun Diharapkan d...