Ch. 16 🔞

6.6K 232 14
                                    

“Eum, okayy..” Renjun menganggukan kepalanya juga tanda ia setuju.

Mereka akhirnya pergi keluar dari mall menuju ke parkiran tempat mobil Jaehyun berada tanpa tahu bahwa daritadi ada seseorang yang mengawasi sambil bersumpah serapah.




































HAYO HAYOOO DIBACA WARNINGNYA!!
ADA ADEGAN YANG IYA IYA DISINI 🔞
BUAT YG MASIH KECIL ATAU GASUKA, BISA LGSG SKIP CHAPTER SELANJUTNYA AJA KARENA CHAPTER INI GAADA HUBUNGANNYA SAMA CHAPTER SELANJUTNYA KOKK
😻



































bacanya pelan pelan aja bundz biar terasa hotnya 🙈🙈




































Mereka telah sampai di parkiran apartemen milik Jaehyun. Kalau weekdays, Jaehyun biasanya akan timggal di apartemen ini karena jaraknya yang lebih dekat ke sekolah. Orang kaya juga gamau kali buang – buang bensin.


Bedanya, apartemen ini dibeli sama Jaehyun menggunakan tabungannya sendiri. Ya murah sih, dia belinya 190 juta doang. Tapi usahanya buat nabung yang susah, 10 tahun kira – kira waktunya.


Jaehyun dan Renjun bergandengan tangan seraya memasuki lobby apartemen. Orang – orang disana yang melihat terkejut secara Jaehyun ini populer dengan pesona dinginnya. Beberapa orang disana juga takjub melihat visual pasangan ini.


Saat ini, mereka sedang menunggu lift sampai pada lantai dasar tempat mereka berada. Mereka memasuki lift tersebut dan digesekkannya kartu kepemilikan Jaehyun pada scanner disana.


Renjun dapat melihat tombol lantai 17 mulai menampilkan warna merah. Wow, itu tinggi sekali menurut Renjun. Ia punya phobia ketinggian. Mungkin nanti Renjun tidak berani menatap jendela dan melihat ke arah bawah.


Sampailah mereka pada lantai 17, diajaknya Renjun mengitari dua lorong sebelum akhirnya sampai di depan unit dengan blok JJ. Apa iya Jaehyun sengaja beli unit dengan blok inisial namanya? Entahlah, Renjun malas bertanya.


Niatnya, Renjun masih pengen ngambek ke Jaehyun karena permasalahan tadi. Meski mulut udah memaafkan, belum tentu hati juga ikut memaafkan ‘kan?
Tangan Renjun kembali ditarik oleh Jaehyun untuk memasuki unit. Kesan pertama yang Renjun dapatkan adalah klasik dan bersih. Nuansa ruang depan atau ruang tamunya adalah krem mendekati coklat.


Jaehyun melepas genggaman pada tangan Renjun untuk duduk di sofa berwarna biru tua tersebut kemudian menepukkan bagian sofa yang kosong di sebelahnya. Renjun yang paham akan kode itu ikut mendudukan dirinya di sofa.


Terasa sangat canggung, tidak ada obrolan di antara mereka. Jaehyun sibuk melihat ke arah wajah Renjun sedangkan yang satunya sibuk melihat pernak – pernik yang terpajang pada sekeliling ruang tamu.


Jaehyun mendekatkan posisi duduknya kemudian berkata,

“Hey, jangan kacangin aku.. Aku kan ada disini,” Jaehyun menenggerkan dagu pada bahu kanan Renjun. Tidak lupa ia melingkarkan tangan pada pinggang Renjun juga.


Renjun tersentak kaget karena ucapan dan pergerakan dari Jaehyun yang tiba – tiba. Renjun hanya bisa merespon dengan kemerahan pada pipinya. Siapapun tolong, Renjun sangat lemah kalo diginiin.


Mata mereka saling bertatapan, hidung mereka pun nyari menempel. Renjun memberanikan dirinya untuk melihat keseluruh pahatan sempurna yang dibuat oleh Yang Kuasa pada wajah Jaehyun.

PARFUME | JaeRen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang