Ch. 20

3.4K 180 52
                                    

“Njun, ayo kita omongin di luar.” Jaehyun mengambil pakaiannya, memakainya kemudian menarik lengan Renjun untuk keluar dari unit apartemen itu.

Jaehyun mengajak Renjun dan Haechan untuk turun ke lantai paling bawah. Rencananya, ia ingin membicarakan ini dengan kepala dingin. Sehingga, tempat yang akan ia tuju adalah taman di apartemen tersebut.





































Mereka sudah sampai. Di taman ini terdapat tempat duduk yang terbuat dari kayu. Bangkunya panjang sehingga bisa diduduki oleh 4 hingga 5 orang. Mereka duduk disana sambil melihat ke arah anak – anak yang sedang asyik bermain.
Keheningan mendominasi mereka. Belum ada yang berani memulai pembicaraan. Mereka bertiga sama – sama masih bergelut dengan pikiran masing – masing.


Jujur, Renjun masih sangat berharap bahwa semua ini hanyalah sebuah prank atau mimpi buruk karena Renjun sedang tertidur saja. Renjun mencubit lengannya dengan sangat keras hingga mulutnya mengaduh sakit.

“Awh!”

Ternyata ini semua bukan mimpi. Tapi tentu saja Renjun tidak menyerah untuk berharap segala sesuatu yang positif bagi hubungan mereka. Meskipun yang positif adalah kandungannya pun ia benar – benar tak masalah.

“Njun..” Jaehyun mulai membuka suara.

“Hm?” Jaehyun dan Renjun sudah saling bertatapan sekarang, saling menatap intens hingga atmosfer diantara mereka terasa sangat kelam.

“Aku memang bertunangan dengan Rosé..”

Deg!

Jantung Renjun terasa jatuh dari tempatnya.

“..ini semua adalah rencananya. Dia memaksa ayahku untuk menjodohkanku dengannya, kalau tidak ia akan mencabut saham yang ada di perusahaan ayahku. Aku terpaksa Renjun, sungguh. Aku masih sangat mencintai dan menyayangimu.” Jaehyun menggenggam erat kedua tangan Renjun.


Renjun menghelakan napasnya lelah. Ia benar – benar tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun layaknya orang bisu. Terlalu kaget dan belum bisa menerima kalau semua ini adalah fakta.

“Walau begitu, kau tetap berselingkuh Jae. Kenapa gak ngasih tau ke aku dulu kalo kamu dipaksa bertunangan? Kenapa gak cerita ke aku? Kalo iya emang kamu sayang ke aku, cinta ke aku, harusnya kamu bisa terbuka sama aku, Jaehyun.”

Air mata Renjun yang sedari tadi telah ditahan dengan susah payah akhirnya keluar juga. Renjun merasa kalau Jaehyun berbohong soal perasaannya selama ini. Berarti, Renjun memang hanya seorang jalang yang tak dibayar.

“Renjun, kalau aku cerita.. sudah jelas bukan bahwa kamu bakal putusin aku. Aku ga—”

“Ya apa bedanya coba sama sekarang?!” Renjun menyela omongan Jaehyun.

“Dengar ya Jung Jaehyun. Aku bukan tipe orang yang akan memohon – mohon untuk meninggalkan selingkuhan pacarku. Aku lebih baik menyerah daripada harus makan hati..”

“...satu lagi. Bukannya segala sesuatu itu akan lebih baik kalo semakin cepat dilakukan? Kalo aja kamu cerita sebelum hari ini, pasti rasa sakit hatiku jauh lebih biasa aja dibanding sekarang. Apa ini yang disebut cinta?” lanjut Renjun.

“Aku minta maaf. Pernikahanku dengan Rosé hanya bersifat sementara Renjun. Setelah setahun, aku bisa menceraikannya kalau dia tidak sampai mengandung.”

“Lalu, kalau dia mengandung? Kamu bakal ngelanjutin pernikahan kalian kan?”

“Iya..”

Renjun tertawa miris.

“Lucu sekali Jaehyun. Jadi lu mau ngegantung gw selama setahun? Udah gitu setelah setahun pun cuman ada 50 persen lu bakal balik ke gw. Lu pikir gw bakal nerima itu? Gak, udah gw bilang gw bukan cowok bego yang bisa lu boongin..”

“..lu, cuman mau badan gw kan? Lu cuman nafsu kan pacaran sama gw? Jawab, Jung Jaehyun.”

Renjun menatap Renjun dengan sangat tajam, melampiaskan seluruh kemarahannya lewat tatapan itu. Jaehyun yang tidak berani menatap mata Renjun menundukkan wajahnya seperti anak kecil yang sedang dimarahi ibunya.

“Maaf, Renjun..”

“Jadi bener kan? Oke. Gw mau kita putus. Terimakasih buat 6 bulannya. Jangan pernah hubungin gw lagi.”

Renjun langsung bangkit dari duduknya. Mengambil tas biru muda yang tadi ia letakkan pada kursi kemudian berjalan meninggalkan Jaehyun dan Haechan disana. Haechan yang melihat pergerakkan sahabatnya pun ikut bangun dan berjalan di belakang Renjun.

PARFUME | JaeRen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang