Seperempat malam, biasanya manusia masih menggunakan waktu tersebut untuk beristirahat. Mengisi ulang energi mereka yang terkuras habis bersama matahari saat menampakkan wajahnya.
Atau mungkin saja tidak...
Sebagian dari mereka menggunakan malam hari untuk bersenang-senang, dan sebagian lagi mungkin terjebak di balik meja dengan pekerjaan yang menjengkelkan di hadapan.
Menuju tempat kotor dunia malam yang mereka anggap menyenangkan, mungkin adalah satu-satunya pilihan mereka untuk melarikan diri dari pekerjaan dan kehidupan sehari-hari yang melelahkan.
Mungkin saja kalimat tersebut juga berlaku bagi gadis ini.
Tunggu apa kita bisa menyebutnya sebagai seorang gadis?
"Oppa, Bagaimana dengan permintaanku?" suara dengan aksen milik si wanita terdengar menggoda di telinga.
"Menghancurkan Kaiden dan Min Yoongi?" tanyanya dengan serak. Tangannya yang bebas menyapu sisi pemilik tubuh di dalam delapannya.
"Ya, kau berjanji bukan? Dan setelah kau menghancurkan Min Yoongi, perusahaan besar itu akan menjadi milikku," wanita itu terkekeh dengan girang, "Aku... Hinata Yachi."
Satu kecupan mendarat di kening Yachi membuat gadis itu terdiam sejenak.
TUK...
TUK...
TUK...
Suara dentuman besi dengan lantai marmer membuat dua manusia yang sedang memadu kasih menoleh pada sisi tembok lorong kecil.
Karena kamar mandi di mansion ini berada tepat di sisi pintu masuk, membuat Namjoon mudah menyelinap tanpa ketahuan saat membuka pintu.
"Butuh seratus tahun bagi kalian untuk bisa menghancurkan Kaiden, kau tahu?" Sebuah suara muncul membuat pria setengah abad yang berada di atas ranjang merasa waspada.
"Siapa kau?! Beraninya memasuki rumahku!" Mr. Cho memaki dengan suara kencang. Membuat Namjoon menutup salah satu telinganya jengkel.
"Yaampun, berisik sekali," Namjoon mengorek telinganya dengan jari kelingking main-main. Ia memunculkan tubuhnya menatap mereka yang berada di atas ranjang dengan datar.
Si wanita dengan panik menutup tubuhnya dengan selimut tebal, bisa Namjoon tebak, di baliknya terdapat tubuh polos tanpa busana.
"Aku bertanya padamu, siapa kau?! Dasar penyusup kurang ajar!"
"Hee~~" matanya menatap dengan hina dan kekehan pun keluar dengan jelas, "Yaampun, kau memanggilnya dengan sebutan Oppa?"
"Si tambun ini lebih pantas kau panggil dengan Sebutan Ayah atau kakek kau tahu?" Pemuda berusia 27 Tahun tersebut tertawa lepas.
Merasa sedikit geli melihat wanita yang mungkin saja lebih muda tiga tahun darinya, tidur dengan laki-laki berumur lebih dari lima puluh tahun.
"Oh tunggu sebentar, sepertinya aku mengenalmu," Namjoon mengangkat salah satu senjatanya lalu menunjuk Yachi dengan katana, "Bukankah kau jalang yang pernah bekerja di bawah perusahaan Kaiden? Kau adalah gadis gatal yang di tolak mentah-mentah oleh Yoongi hyung."
Mr. Cho yang melihat ujung bilah tersebut tepat ke arah wanitanya membuat ia geram setengah mati, "Berhenti menunjuknya! Dasar tidak sopan!"
SRET! Namjoon mengayunkan pedangmya, merobek kulit betis Mr. Cho hingga darah mengalir dengan deras mengotori ranjang. Yachi yang berada di sampingnya tentu saja berteriak histeris melihatnya.
"Urusai! Damare!" ucap Namjoon malas yang dengan cepat menghunuskan katana tepat di sisi wajah Hinata Yachi.
Tentu saja pergerakan yang tiba-tiba dari Namjoon membuat wanita bersurai panjang tersebut membeku. Menggerakan sedikit saja tubuhnya bisa membuat wajah cantiknya rusak tak berbentuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day By Day [BTS BROTHERSHIP]
Fanfiction[ON GOING!] SLOW UPDATE Genre : Brothership, Fiksi Penggemar, Crime, AU. Kala itu pinggiran Kota Seoul dibasahi oleh hujan. Seorang anak yang tidak menyadari, bahwa dirinya sudah terhempas di atas aspal basah tanpa alas kaki membuatnya menangis dal...