Day By Day [BTS BROTHERSHIP]

Sembilan

'Like an Angel'

☘️

"Apa yang mereka sembunyikan?"

Jungkook lagi-lagi terduduk di bawah cahaya bulan. Malam ini begitu sepi, ruangan miliknya terasa dingin dan suram. Dibawah jendela besar yang langsung menampilkan langit malam yang indah, Jungkook berkecamuk dalam pikirannya.

Ini sudah seminggu sejak ia menguping pembicaraan Hoseok di ponselnya. Suara frustrasi sang kakak yang terus saja menyebut dirinya, apa sebenarnya yang salah disini?

Sudah 7 Tahun ia tinggal, selama itu pula Jungkook merasa ia hanya menjadi beban bagi mereka. Ia mencoba untuk menghilangkan pemikiran tentang itu. Tetapi, mengapa rasanya sangat jauh sekarang?

'Kau dan ibumu! Benar-benar menyusahkan!'

Tidak.

Bayangan itu...

'Kemari kau! sialan!'

Ia melihatnya.

Itu adalah ingatan masa lalu yang selalu menghantam akhir-akhir ini. Wajah cantik wanita bersurai hitam dengan jarum kecil di tangan kanannya dengan sebuah bunga indah di tangan satunya.

"Tidak..."

'Mata sialanmu, aku sangat membencinya. Karena mirip sekali dengan jalang murahan itu...'

Jungkook meringkuk, nafasnya mulai tersenggal-senggal. Tubuhnya benar-benar tak mampu ia kendalikan lagi—ia tremor.

Pikirannya kacau, sosok wanita yang menjadi ibu tirinya sangat terlihat jelas dalam benaknya saat ini.

"Jangan mendekat... Hiks..."

'Akan ku buat kau tidak bisa melihat dunia lagi!'

"Haa... Haa... Hiks..."

Jantungnya berpacu dengan cepat saat ini, Jungkook merintih kesakitan. Keringat yang mulai membasahi seluruh tubuhnya, terutama di bagian punggung dan wajahnya.

Jungkook terkena serangan panik.

"Hyung..." suaranya parau, terdengar sangat kecil di telinga.

"Tolong aku..."

.
.
.

"Hinata-chan, dikabarkan mengunjungi rumah seorang menteri pada tanggal 15 Juli. Tepatnya berada di distrik Samsung-dong." ucap laki-laki paruh baya yang memakai setelah hitam melaporkan hasil penyelidikannya baru-baru ini.

Si pria bersurai abu-abu panjang yang menutupi punggung lebarnya berbalik, kedua matanya yang sempat memperhatikan kota metropolitan pagi hari dibawah sana kini tertuju pada sebuah map hitam ditangan bawahannya.

"Berikan padaku." ia berjalan menuju meja kerjanya, dengan menyelipkan sedikit anak rambut dibalik telinganya.

Jeon Kouru membaca setiap detail laporan yang telah di cari dan disusun oleh bawahannya. Menatap lembar demi lembar kertas dan beberapa foto cctv.

"Jadi benar, Hinata Yachi selingkuh dariku?" ia terkekeh ringan. Matanya menatap gadis cantik yang sedang tersenyum lebar berjalan santai memasuki sebuah mansion besar.

"Tetapi berita baru-baru ini memberitahukan bahwa menteri Cho Ji Suk tewas terbunuh di kediamannya, dan itu terjadi di hari tepat Hinata-sama mengunjungi kediamannya."