Perjalan itu berlangsung membosankan, setibanya mereka di Busan semua orang kini menuju asrama masing masing karena hari yang mulai larut. Berbeda dengan Namjoon, dia langsung memilih pulang ke Daegu dan meminta teman untuk menjemputnya.
Namjoon memang ikut mengantar Taehyung kembali ke asrama, begitu juga dengan Seokjin. Sedangkan Yuna, gadis itu sudah lebih dulu di jemput ayahnya dan kembali pulang.
Namjoon sempat tersenyum puas, melihat gedung universitas yang Taehyung tempati juga beberapa gedung asrama lain yang terbilang sangat luas, Namjoon bersyukur kerja keras Taehyung membuahkan hasil."Hyung tidak mau bermalam saja?" Tanya Taehyung. Hari yang mulai larut malam itu membuat Taehyung sedikit khawatir, mengingat Namjoon juga yang harus mulai bekerja membuat Taehyung bingung. "Tidak apa apa, besok aku harus kembali mengajar, teman ku sudah hampir sampai." Ucap Namjoon.
Mendengar itu Taehyung mengangguk kecil, dia melirik ke arah Seokjin yang juga sedari tadi menemani nya. "Hyung, ah aku akan tinggalkan kalian berdua, mmm begini maksud ku kalian bisa mengobrol atau apapun." Ucap Taehyung. Dia memahami sorot mata itu, lagi pula Seokjin pernah tanpa sengaja mengatakan perasaannya pada Taehyung saat mereka masih di Busan.
Taehyung berjalan masuk menuju asrama, dia meninggalkan Namjoon juga Seokjin di lobby universitas seraya menunggu teman jemputan itu tiba. Taehyung sudah melakukan beberapa salam perpisahan, sesuai janjinya dia memberikan kotak pensil yang dia beli saat di Busan, Namjoon memiliki nya satu, dan satu lagi ada pada Seokjin.
"Kenapa dengan Taehyung? Dia bertingkah aneh seperti itu." Ucap Namjoon, Seokjin hanya menggeleng kecil, bukan pada Taehyung, dia menggeleng dengan pemikiran Namjoon baru saja. "Apa kau tidak paham? Taehyung memberikan kita ruang untuk saling bicara, ya mungkin sebelum kau kembali ke Daegu." Ucap Seokjin.
Namjoon memasang wajah paham, ah jadi begitu ya yang di maksud Taehyung tadi. "Bicara tentang apa? Sejak tadi kan kita sudah bicara." Ucap Namjoon. Bukan kah mengenai perasaan satu sama lain juga mereka sudah membahas nya? "Kau ini kaku sekali ya? Biasanya orang yang sedang melakukan pendekatan akan saling bertukar sesuatu saat mereka akan berpisah. Hmm orang menyebutnya long distance relationship." Jelas Seokjin.
Namjoon terkekeh kecil, Seokjin itu sudah berumur bahkan berada 2 tahun di atas usia Namjoon, tapi entah kenapa Namjoon merasa gemas dengan setiap tingkah laki laki yang juga Omega seperti adik sepupunya itu. "Kita pacaran, kau kini jadi kekasih ku." Ucap Namjoon begitu saja. Bagaimana dengan Seokjin? Tentu saja laki laki itu ternganga dan tak percaya. Apa maksudnya? Dia bilang tunggu beberapa waktu, tapi apa ini?
"Hey jangan bercanda ya, aku bisa saja menghajar mu jika bertingkah seperti Jungkook." Ucap Seokjin dengan wajah yang di buat buat. "Sungguh, saat hari wisuda nanti aku ingin kau bertemu nenek, jika bisa aku akan bawa dia kemari." Ucap Namjoon. Seokjin tersenyum haru, dia merengkuh tubuh Namjoon begitu cepat, Seokjin memeluk tubuh yang selama ini dia idam idamkan.
"Kenapa menangis? Sudah, aku jadi merasa bersalah jika begini." Ucap Namjoon, dia meraih wajah Seokjin dan menghapus sisa sisa air mata yang menetes di sana. "Cantik mu luntur nanti." Sambung Namjoon.
Seokjin tersenyum manis, dia memukul pelan dada bidang sang Alpha, bisakah dia katakan pada dunia jika Namjoon hanya miliknya? Hanya ini yang Seokjin mau."Selama ini aku tidak pernah mencintai siapapun, aku bersyukur jika cinta pertamaku adalah dirimu." Ucap Seokjin. Namjoon balas tersenyum manis, dia mengelus surai halus milik sang Omega. "Kau memang bukan yang pertama, tapi aku berharap ini yang terakhir." Jawab Namjoon.
Kembali saling memeluk, untuk pertama kalinya mereka saling mengecup, bibir itu saling bertemu meski tidak saling melihat. Namjoon menyalurkan kebahagiaan nya malam ini pada Seokjin, tidak melibatkan nafsu, mereka benar benar merasa bahagia satu sama lain sebelum akhirnya bunyi klakson mobil mengagetkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate
FanfictionKim Taehyung, laki laki yang baru saja menerima beasiswa di salah satu universitas ternama Busan itu kini mulai membulatkan tekad nya untuk pergi merantau, terlahir sebagai seorang Omega pria bukanlah hal yang mudah dalam kehidupan nya di masa lalu...