Dualima.

3.9K 513 105
                                    

Menunggu beberapa saat, sebelum Taehyung sadar tadi Yoongi sempat memanggil dokter untuk memastikan kembali keadaan Taehyung. Seperti dugaan nya, Taehyung benar benar tengah mengandung saat ini, bahkan usia kehamilan nya itu memasuki bulan ke 3.

Saat Taehyung mulai sadar, dia melihat sosok Yoongi, Jimin, juga Mingyu berada di dalam kamar yang dulu juga Yoongi tempati. "Aku pingsan lagi ya? Maaf telah membuat kalian semua khawatir." Ucap Taehyung. Belum sempat bangun, Yoongi lebih dulu meminta Taehyung agar tetap rebahan seperti posisi semula.

"Rebahan saja, aku yakin kepala mu masih sangat pusing kan?" Ucap Yoongi. Taehyung menurut, dia memang merasa kepalanya masih terasa nyeri.

Ada yang berbeda, tatapan Mingyu padanya menggambarkan gurat sendu, seperti ada luka yang saat ini tengah Mingyu sembunyikan. "Gyu, ada apa?" Tanya Taehyung. Mingyu hanya tersenyum, dia memasang wajah seolah tidak terjadi apapun saat ini. "Hyung, aku akan kembali ke kamar sebentar, malam nanti aku kemari lagi untuk mengantar makanan untuk mu." Mingyu berusaha menghindari kontak mata itu, dia tidak ingin Taehyung tau apa yang sedang dia rasakan.

Taehyung hanya mengangguk paham, dia tidak ingin memaksa Mingyu untuk bercerita, Taehyung tidak mau membuat Mingyu tidak nyaman akan hal itu. Setelah kepergian Mingyu Taehyung merasa ada yang aneh di sini, tumpukan obat juga banyak vitamin membuat Taehyung mengerenyitkan dahinya.

"Milik siapa itu?" Tanya Taehyung pada Jimin juga Yoongi. Berusaha mendekat, Yoongi yang memiliki sikap sedingin es itu tanpa di minta memeluk tubuh Taehyung. Semakin bingung, tapi entah kenapa air mata itu keluar menetes dengan sendiri nya tanpa alasan. "Hyung katakan, ada apa ini?" Tanya Taehyung lagi dan lagi.

"Milik mu juga bayi ini." Ucap Yoongi mengelus perut rata Taehyung. Mengerti apa yang Yoongi maksud, Taehyung mulai paham kenapa akhir akhir ini dia tidak kunjung memasuki masa heat nya. Awalnya Taehyung mengira jika dia kecapekan, saat sekolah dulu Taehyung juga banyak mengikuti kegiatan sosial, kadang masa birahinya itu terganggu akibat hormon yang kurang stabil.

Hanya saja ini berbeda kasus, Taehyung hamil! Dia hamil, karena itu Taehyung banyak mengalami perubahan perasaan belakang ini. Menjadi lebih sensitif, Taehyung juga sering mengalami mual muntah di malam juga pagi hari.

"Jungkook? Apa ini anak nya?" Gumam Taehyung.

Yoongi kian mendekap tubuh itu lebih erat, mengelus surai halus Taehyung yang dia yakini kini mulai kembali menangis, tubuh mungil itu bergetar hebat, Taehyung terisak lebih keras dari biasanya yang dulu pernah Yoongi dengar. "Taehyung, tenanglah kumohon." Ucap Yoongi. Jimin yang melihat itu berinisiatif mengambil segelas air dan memberikan nya pada Taehyung, sedikit lebih tenang, Taehyung masih saja meneteskan air matanya.

"Apa yang haru hiks aku lakukan Hyung, hiks." Taehyung terisak saat berusaha bicara pada Yoongi, Jimin memalingkan wajahnya, dia tidak bisa melihat sahabatnya itu dalam keadaan seperti ini, rasanya hancur, Jimin tanpa sadar juga turut meneteskan air matanya. "Hyung, pendidikan ku akan berhenti sampai di sini, kerja keras ku sia sia." Sambung Taehyung.

Jimin kian mengingat masa masa sulit itu hingga Taehyung berhasil berada di sini, dia melalui banyak rintangan yang terbentang tanpa keluh kesah sedikit pun. Semua ini harus berakhir? Itu terjadi karena kebodohan Taehyung juga kegilaan Jungkook.

"Aku sudah mengabari Namjoon juga Seokjin, dia sedang menuju kemari untuk memikirkan masalah ini." Ucap Yoongi.

"Dan urusan Jungkook, biar aku yang mengatakan nya." Timpal Jimin. Taehyung menggeleng ribut, dia meraih lengan Jimin dan berusaha memohon tentang rencana itu. "Tidak bisakah kita tidak melibatkan nya? Aku sungguh tidak mau mendapatkan lagi penolakan yang Jungkook lakukan, rasanya sakit sekali Jimi." Ucap Taehyung.

RoommateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang