Sebelas.

4.6K 583 183
                                    

Pagi ini Taehyung kembali menyibukkan diri dengan kegiatan kegiatan nya di kampus, begitu juga dengan Jungkook dan Jimin. Taehyung mendapat kabar jika besok kemungkinan Namjoon akan datang untuk sekedar berkunjung beberapa Minggu, dia senang, bagaimana pun Namjoon adalah keluarga satu satunya yang dia punya selain nenek.

"Kaka sepupu mu akan tinggal dimana selama di sini?" Tanya Jimin.

"Kepo sekali." Ketus Taehyung, dia masih sebal karena Jimin bermain taruhan menggunakan nama Yoongi, terbukti. Hingga saat ini Taehyung masih saja bersikap ketus padanya. "Kau kenapa sih? Aku punya salah padamu." Tanya Jimin kebingungan, dia tidak paham kenapa sikap Taehyung sedikit berubah padanya.

"Bermain taruhan dengan nema senior Min! Kau sudah gila ya?" Gerutu Taehyung, dia juga baru ingat semua yang Jungkook ceritakan tempo hari lalu. "Siapa yang mengajarkan mu hal buruk begitu? Hey jika senior Min tahu kau mempermainkan nya habis sudah Jimin. Yang ku dengar dia begitu sensitif dan tidak suka di permainkan oleh orang lain." Sambung Taehyung.

"Bagaimana kau tau? Pasti Jungkook yang mengatakan nya." Ucap Jimin. Taehyung kembali diam, di kembali fokus dengan tugas kuliah nya. "Sudah diam, aku sudah mengingatkan mu ya, terserah kau mau mendengar nya atau tidak." Timpal Taehyung.

Jungkook ada di kursi belakang, dia duduk di barisan Taehyung tepat di belakang nya bersama Jimin. Kelas berjalan seperti hari hari biasa, mereka keluar sekitar pukul 13.25 terbilang sedikit lebih siang, karena di pertengahan tadi dosen mendadak mengadakan kuis, mau tidak mau suka tidak suka mereka mengerjakan semua itu meskipun tidak tau benar atau tidak.

"Makan siang di kantin? Aku juga kawan kawan ku akan mengadakan acara liburan, kau bisa ikut jika mau." Ucap Jungkook, mendengar itu Taehyung hanya mengangguk, dia juga melirik Jimin yang sepertinya akan ikut bersama dengan Jungkook dalam acara itu.

"Apa hanya kelas kita saja?" Tanya Taehyung, Jungkook menggeleng, dia melirik ke arah Jimin yang kini mengedikkan bahu mendengar pertanyaan Taehyung. "Sebetulnya tidak, acara ini kami buat karena Hoseok Hyung juga teman seangkatannya sudah selesai sidang skripsi, sebelum acara kelulusan tidak ada salahnya kita berlibur dulu." Jelas Jungkook. Taehyung hanya mengangguk memahami ucapan Jungkook, dia mulai kembali berjalan ke arah kantin bersama Jungkook juga Jimin.

Saat sampai di sana kawan kawan Jungkook sudah banyak yang menunggu, bukan menunggumu Jungkook, Mereka lebih menunggu Taehyung untuk sekedar cari perhatian. "Ah Taehyung Hyung, di sini di sini." Ucap Eun Woo yang sibuk mencarikan kursi kosong untuk Taehyung, sedangkan Jimin hanya menggeleng kecil melihat tingkah buaya buaya tengik ini menggoda sahabat nya.

"Taehyung Hyung ingin makan apa? Aku saja yang pesan kan." Kali ini Yugyeom yang mendekat ke arah Taehyung, belum sempat duduk Mingyu kini menarik pakaian nya. "Minggir, kalo begitu aku akan memesan kan minum untuk Taehyung Hyung." Timpal Mingyu.

Taehyung hanya tersenyum hangat melihat perlakuan teman teman Jungkook padanya, bocah bocah itu benar benar menggemaskan di mata Taehyung. "Tidak perlu repot repot begitu, lagi pula aku bisa ko memesan makanan nya sendiri." Ucap Taehyung, Jaehyun kali ini menggeleng cepat, dia tidak setuju dengan ucapan Taehyung. "Jangan Hyung, selagi ada kami Hyung duduk saja." Jelas Jaehyun.

"Jungkookie Oppa, boleh aku bergabung makan siang bersama mu?"

Semua orang di meja Taehyung melirik pada sumber suara, sosok gadis cantik yang sepertinya seorang Alpha berdiri tepat di hadapan Jungkook dengan senyuman yang merekah. "Seperti yang kau lihat, kursinya sudah penuh." Ucap Jungkook dingin. Jungkook hanya akan bermain dengan seseorang yang menarik perhatian nya, lagi pula siang ini dia sedang tidak tertarik bermain dengan siapapun.

"Kau bisa ambil kursi kosong itu dan bergabung di sini, abaikan saja ucapan Jungkook, dia sedang banyak tugas kuliah." Jelas Taehyung yang memperhatikan raut wajah gadis itu yang sedikit berubah sendu, Taehyung tidak bisa melihat nya, karena itu dia memberikan saran lain.

RoommateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang