Setelah kedatangan Jungkook tadi, entah kenapa suasana dalam gedung itu hening dan sunyi. Suasana bahagia juga haru itu mendadak pergi dan menghilang. Yang tersisa hanyalah keheningan satu sama lain.
"Taehyung."
"Pergilah Jungkook, aku tidak ada urusan lagi dengan mu." Ucap Taehyung lagi dan lagi menghentikan ucapan Jungkook. "Jika kau kemari untuk menghadiri pernikahan ku, harusnya kau memakai pakaian yang sopan. Karena aku tidak bisa buang waktu lebih jauh jadi keluarlah dan kau bisa lihat pernikahan ku di balik layar monitor sana." Ucap Taehyung lagi.
"JANGAN SENTUH AKU!" Teriak Taehyung, kala Jungkook berusaha meraih lengan nya.
Mingyu? Dia hanya diam. Ini adalah permasalahan mereka berdua, meskipun Mingyu banyak memutuskan untuk menjadi bagian di dalam nya, Mingyu tetap tau dimana batasan itu.
"Siapa kau nak? Apa maksud semua ini." Ucap nenek Taehyung menyapa telinga Jungkook. Selama ini dia belum pernah bertemu dengan wanita tua paruh baya itu, ini kali pertama Jungkook berdiri dan memandang nya.
"Aku Jeon Jungkook, laki laki bodoh yang telah merusak banyak kehidupan Taehyung, aku juga ayah dari anak itu, aku juga laki laki yang sempat lari dan menutup mata dari ini semua. Halmeoni ak-"
"Plaaaaak."
Belum sempat menyelesaikan ucapannya tamparan itu mendarat di pipi Jungkook. Nenek Taehyung benar benar marah, air mata seorang ibu juga nenek bagi Taehyung itu berjatuhan. Hancur? Tentu saja, cucunya ini bukan lah orang berada, dia berjuang untuk hidupnya sendiri, tapi mengapa segelintir orang ingin menyakiti orang orang sepertinya.
"Laki laki brengsek, laki laki berandal. Laki laki tidak punya harga diri, laki laki tidak punya pendirian." Ucap nenek Taehyung dengan isakan tangis itu.
Jungkook kian menunduk pasrah, sudah menyakiti Taehyung, kini dia menyakiti orang yang begitu Taehyung sayangi. Bodoh, Jungkook menggerutu, dia mengutuk kebodohan nya selama ini.
"Untuk apa kau datang kemari?" Tanya nenek Taehyung. Dia melirik cucunya yang tengah mengandung itu, rasa hancur nya kian bertambah saat ini. "Untuk apa kau datang kemari? Untuk menyakiti lagi cucu ku? Kurang kah yang kau lakukan selama ini? Nak Jeon Jungkook, pergilah, sungguh aku tidak ingin melihat wajahmu lagi." Ucap nenek Taehyung.
Dengan segera Jungkook jatuh berlutut, dengan keberanian juga rasa percayanya yang tersisa dia menggenggam kaki wanita tua paruh baya tadi. Menatap ke arah Taehyung, Jungkook juga menatap ke arah Mingyu bergantian.
"Ucapan maaf mungkin tidak cukup untuk membalas semua rasa sakit yang Taehyung terima, tapi kumohon percayalah, jika ini adalah hari terakhir dalam hidupku, aku hanya ingin Taehyung memaafkan ku." Ucap Jungkook.
"Ayah, ibu. Maaf jika keputusan ku mengecewakan mu, tapi bisakah kita tunda pernikahan ini? Aku harus meyakinkan sesuatu." Ucap mingyu.
"Tidak, kenapa harus di tunda? Kita bisa melakukan nya saat ini." Ucap Taehyung.
"Jangan paksakan itu, meskipun aku tidak merasakan nya tapi kita masih sama sama seorang manusia Taehyungie Hyung, Jungkook adalah orang yang pernah kau cintai, melihat nya begini bukan hal mudah bagimu. Aku tahu kegelisahan dalam hatimu, biar kita meyakinkan nya lagi sebelum ini semakin jauh." Ucap Mingyu, dia menggenggam lengan Taehyung berusaha memberikan ketenangan.
"Akan aku antar orang tuaku ke penginapan, kau juga kembalilah dulu. Setelah semua lebih tenang, bicarakan ini berdua." Ucap Mingyu pada Jungkook.
Setelahnya acara itu bubar tanpa kepastian. Kacau, semua yang sudah mereka siapkan kini harus banyak di koreksi ulang. Seokjin memilih membawa nenek untuk kembali setelah keadaan nya yang tidak baik baik saja bersama dengan Namjoon, begitu juga yang lain. Hingga menyisakan Taehyung juga Jungkook yang masih terdiam di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate
FanfictionKim Taehyung, laki laki yang baru saja menerima beasiswa di salah satu universitas ternama Busan itu kini mulai membulatkan tekad nya untuk pergi merantau, terlahir sebagai seorang Omega pria bukanlah hal yang mudah dalam kehidupan nya di masa lalu...